9 ETERNITY. 10

8 1 0
                                    

Dewamengacak-acak rambutnya setelah setangah hari ini memikirkan konsep apa yang akan ia gunakan untuk mengatakan cinta kepada hazel nanti. sungguh, dewa merasa sedang berada di tengah gundah selama hidupnya. 

"ahh, shit shit shit." umpatnya, entah itu umpatan yang keberapa kalinya hari ini. dewa sama-sekali tidak menemukan caramenyatakan cinta yang romantisdi otaknya. 

"romantis?"

cowok itu membuat sebuah ilustrasi di otaknya. bagaimana cara membuat cewek merasa romantis dengan sikapnya mungkin? atau tempat yang ia buat?

"gue kasih cincin aja kali ya, romantis itu kayaknya."

dewa memikirkan beberapa kali lagi cara itu. "masa cincin si? norak."

"yang ada nanti gue dikira mau ngelamar dia lagi." kenapa mendadak jadi sulit begini. kepalanya semakin panas memikirkan permintaan dari hazel kemaren.

dewa itu cowok cool. ia tidak bisa jika diajak bergabung dengan para cowok romantis. terbesit di otak dewa ingin menarik kembali ucapannya. tapi, mau bagaimana lagi, janji tetaplah sebuah janji, dewa tidak ingin disebut cowok pengecut hanya karena masalah sepele, ahh, relate sulit. sangat sulitt bahkan. 

"ARHHHH," teriakdewa hampir gila. 

lalu cowok itu pun segara bangun, mengambil kunci motor dan jaket kerajaannya. ia memilih untuk pergi ke basecamp tempat teman-temannya sering berkumpul. ia berharap mendapat sebuah solusi disana. 

***

dewa akhirnya sampai di bascamp, rumah kedua bagi dewa, juga teman-temannya. cowok itu lalu mendudukan dirinya di sofa coklat itu,  sedikit ,e,ijat batang hidungnya.

"mumet banget wa."

"tau. masalah rumah lagi?"

"baru kemaren lo mencak-mencak bgynmpati ayah lo. jangan sering-sering wa, neraka nanti tempat lo."

"lo semua udah pada nembak cewek kan?" dewa bertnaya sembari mangabaikan pertanyaan beruntut dari teman-temannya. 

"pernah dong. emangnya elu ada cewek dikit berasa udah jadi beban sedunia."

"lo tau nggak wa? cewek itu makhluk paling indah dibumi yakali gue nyianyiain itu. kalo bisa gue embat semua cewek-cewek yang bodynya kayak gitar spanyol. woahh, badebah," ucap niken membayangkan betapa indah tubuh cewek yang ia lihat selama ini. masalahnya dewa tidak terpikirkan ke arah sana. menurutnya cewek adalah makhluk paling ribet, hidup dewa itu sumple jika hanya ingin direbetkan dengan wanita huhh mending dirinya tidur saja dirumah atau setidaknya nongkrong seperti ini bersama- teman-temannya.

"lo semua pada tau hazel?" tanya dewa tiba-tiba. 

"nggak," jawab  lauren yang sepertinya tidak ingin dewa membahas lanjut tentang cewek itu.

"yang mana sih?"

dewa mendecak. masa ia harus menceritakan paras cewek itu. meklum mereka semua emang pada sudah pikun. "hazel yang kemren kita kerjain di kolam. pingsan. cewek pucet itu." jelas dewa.

"ahh, gue tau. yangkemaren malem-malem pingsan dikmar lo wa?" tanya niken.

"yak, bener." ucap dewa semangat 45.

"kenapa dia?"

"jangan bilang lo maunembak dia?" tanya niken mendapat sinyal-sinyal langka.

"iya."

"gila lo? ngapain mending cari yang semok bro. itu tulang semua nggak ada rasanya." jawab niken ngaco.

"ada lah, lo aja yang nggak liat," balas dewa tambah ngaco lagi.

"lo berdua ngoming apa sih? mesum banget."

"yee, nyambung ae neng, kek kabel listrik."

"tapi beneran lo wa mau nembak tu cewek."

"nggak yakin gue, emang dari kapan lo suka sama dia, perasan lo nggak ada cerita apa-apa sama kita." bingung yang lian/

"ya emang gue nggak suka dia."

"LAH TERUS NGAPAINLO TEMBAK DIA?"

"jangan bilang lo mau porotin dia? atau mungkin..."

"wahh wa lo jangan gitu, sebrengsek-brengseknya gur ya tapi nggak bakalan mau tuh gue permainin hati cewe wa. wahh parah lu wa." 

"bukan tentang itu. lo semua pada tau leukimia kan?" ucap dewa sembari menyuruh teman-temannya berjumpul, mendengar cerita dewa lebih dekat maksudnya.

"kangker darah?" sahut lauren.

"kebanyakan darah putih?"

"yang kebanyakan orang mati setelah kene penyakit itu?" ucap itu lagi.

"nahh, itu maksud gue." ucap dewa membenarkan ucapan temn-temannya, lebih tepat jawaban ketiga itu untuk saat ini.

"dan hazel lagi di posisi itu. dia pengen gue jadi pacarnya, kalian tau kan kemaren dia ikut  audisi disini, nah itu." jelas dewa yang membuat teman-temannya bingung tujuh keliling dibuatnya 

"terus hubungannya hazel sama lo apa?" dewa menarik napasnya dalam, sebelum menceritakan semua tentang hazel kepada teman-temannya, iamenatap satu-persatu teman-temannya. mulai menceritakan tanpa tertinggalsatupun olehnya, dari bagaimana dia berkenalan dengan hazel sampai kemaren saat keduanya pergi bukit kemare.

"nggak waras lo wa." lauren berdiri setelah mendengar ceita dewa. ia tidak suka saat cowok itu dekat dengan cewek itu, apalagi setelah mendapat kabar seperti ini. teman-temannya yang lain juga cukup terkejut dengan yang dewa sampaikan.

"Sensi banget mantan lo wa." niken melihat lauren yang telah pergi ntah kemana.

"kalo menurut gue wa, udah. lo batali aja, lo pergi deh jauh-jauh dari dia,"

"lo tau kalo dia cuman mau manfatin lo doang? mau lo? bego lo kalo mau?" sambung salah saut dari mereka lagi.

"gue tau, tapi apa lo bakalan tega liat hidup orang yang bisa diprediksi? dia cuman mau kebahagiaan doang sebentar." ucap dewa berusaha memblea hazel.

"BODOH, lo nggak pikir apa? alasan macem  apa itu? lo kalo goblok jangan parah banget de wa? lo pikir aja dia pasti punya orang tua kan? nggak mungkin alasannya pengen bahagia kalo punya orangtua."

dewa mengacak-acak rambutnya, seperti kesini bukanlah tempat yang cocok untuknya saat ini. 

"lo semua nggak ngerti. gue udah kenal tu cewek dari kecil bro. kalo cuman mau tambah mumetin pikiran gue mendig diem aja lo semua." dewa memjamkan mata lalu meneguk sekali bir yang masih di botol it laluuu pergi dari tempat basecampnya.

***

dewa menepuk-nepuk jidatnya dengan jari telunjuk. ia mulai berpikir. bagaimana, apa, dan sesutu yang romantis? 

ia mulai berpikir keras, sembari di bantu oleh mbah google, iya, cowok itu sampai browsing bagaimana cara menembak cewek dengan romatis.

"ampun dah gue." bagaimana ini, otak benar-benar buntu adakah seseorang yang bisa membantunnya. 

cowok itu lalu menatap kertas wishlist hazel, otaknya berputar lebih keras. 

"ohhhh, gue inget." molognya, cowok itu kembali menyusun strategi di otaknya lagi. 

"kertas, foto, cowok. ohh, alharhum ayahnya?"

okee, dewa sepertinya sedikit mendapatkan ilham disini. 

cowok itu ingin membuat makan malam romatis dengan suasana di era 90an dan tema persis seperti yang ada di foto alharhum ayah hazel seperti yang ia liat berbarengan dengan wisjhlist hazel waktu itu.

"okee. fix. bener-bener lo. DEWA ABHIYAMA, BANGGA BANGET GUA SAMA DIRI GUE SENDIRI ANJ*NG<" riang dewa teriak seperti orang gila.

kalia tau dewa sekarang sekarng berada dimana? wc. yaa, banyak yang bilang jika kita sedang buang air besar maka pikiran kita akan terbuka dan pastinya akan mendpaat ide yang berlian, dan see? itu bukan hoaks, itu terjadi pada dewa sendiri, terima kasih pada seseorang yang mencetuskan ide ini.

9 Eternity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang