BAB 5

1.6K 112 0
                                    

"Siapa yang nanti malam bakal di telepon?" Suara dingin dan berat di belakangnya membuat Ashel kaget dan menjatuhkan handphonnya.

"Eh, Pak Aldo, ada apa ya Pak?"
Tanya Ashel kikuk. Ia sangat kaget Pak Aldo bisa tiba-tiba berada di belakangnya.

"Kenapa kamu gugup lagi WA-an sama pacar kamu yah?"

"Eng...engga kok Pak, saya cuma ngebales pesan WA teman saya," jawab Ashel sambil membungkuk mengambil HP-nya yang terjatuh.

"Oh gitu, saya cuma mengingatkan kalau di kantor ini kerja nggak boleh sambil pacaran," tegas Pak Aldo mengingatkan Ashel soal peraturan kantor nomor 4.

"Iya Pak, saya juga tahu kalau urusan pribadi nggak boleh dibawa ke kantor."
Tentu saja Ashel apal betul dengan peraturan kantor ini, dia juga masih ingat betul waktu pertama dia melamar ke perusahaan ini. Hal pertama yang dia dapat setelah lulus seleksi karyawan adalah HRD memberikan file berisi peraturan kantor yang harus dipatuhi ketika menjadi karyawan di perusahaan ini, bukan selembar dua lembar kertas melainkan tumpukan kertas yang ia pikir itu adalah buku hukum pidana dan perdata.

"Oh jadi kamu udah paham, kalau begitu mana file yang dibutuhkan buat meeting, sini saya periksa dulu!" pinta Pak Aldo sambil mengulurkan tangannya.

Ashel langsung mengambil tumpukan file yang ada di meja dan memberikannya.

"Ini bagus, semua sudah lengkap. Setelah ini kamu beritahu semua staf kalau kita akan meeting di ruang FK."

"Kok, kita meeting di sana Pak? Nggak di ruang biasanya?"
Ashel merasa bingung, soalnya ruang FK tidak biasanya dipakai untuk meeting para staf, ruang itu terlalu besar.

"Kamu tuh banyak tanya! Kalau saya bilang meeting kita dilaksanakan di sana, ya di sana!"

Pak Aldo menjadi kesal. Ia kemudian berjalan pergi, tapi sebelum pergi terlalu jauh, Pak Aldo malah berbalik mendekati tubuh Ashel dan berbisik di telinganya dengan suara pelan

"Kamu harus ingat!! Hukuman buat kamu masih belum diputuskan, sekarang laksanakan tugas kamu!!"

Setelah mengucapkan perkataan itu, Pak Aldo berjalan pergi meninggalkan Ashel yang terpaku.

"Shel, lho kenapa?"
Suara itu membuat Ashel tersadar dan keluar dari keterpakuannya. Ia langsung menengok ke arah suara tersebut.

"Em... l'm fine Tin, gue lagi bengong aja tadi."

"Gue kira lho ke masukin roh jahat, lho bengong aja dari tadi gue liatin,"
Atin memperhatikan seluruh badan Ashel dari kepala sampai kaki, tidak lupa memegang kedua pipi Ashel, takut kalau-kalau Ashel memang kesambet roh jahat.

"Apa sih Tin, gue nggak apa-apa, gue sehat. Udah ya!! Gue punya informasi yang lebih penting," Ashel mencoba menyingkirkan kedua tangan Atin dari pipinya.

"Infornasi penting apa Shel?" Atin menarik tangannya dari pipi Ashel.

"Kata Pak Aldo, kita meetingnya pindah ke ruang FK"

"Ok... sebenarnya ada apa sih Shel? Pertama meeting diundur jadi siang, kedua tempatnya dipindahin jadi ke ruang FK, gue bingung."

Atin memikirkan semua yang terjadi dengan wajah kebingungan, ia bahkan mengoleskan lipstik ke bibirnya karena frustasi.

"Tin, ngapain sih bibir lho merah banget kaya tante girang. Udah sini lipsticknya,"
Ashel seketika mengambil paksa lipstik yang ada di tangan Atin. Ia merasa risih dengan Atin yang terus mengoleskan lipstik ke bibirnya.

"Shel.. kok lipstik gue diambil sih?" protes Atin mengambil kembali lipstik yang ada di tangan Ashel dan langsung memasukkan ke kantong celananya.

"Abisnya lho pake lipstik nggak kira-kira!" timpal Ashel.

"Ya maaf, gue lagi frustasi mikirin hal aneh yang terjadi di kantor sejak tadi pagi"
Atin mengambil kaca kecil dari sakunya, kemudian memeriksa bibirnya. Benar saja, apa yang dibilang Ashel bibirnya merah padam seperti bibir badut Ancol.

"Ashel, gue ke toilet dulu ya, mau rapihin make up gue. Bye."

"Eh Tin, tunggu dulu!! Lho paham kan sama informasi tadi?" teriak Ashel mencoba memastikan.

"Iya, gue paham," jawab Atin sambil berlari menuju toilet.

Setelah itu, Ashel melanjutkan pekerjaannya merevisi dokumen, mengecek file, dan ya, semua sudah beres.

Meeting, I'm coming.

SOSOK SEMPURNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang