BAB 36

1.2K 109 4
                                    

Ashel melajukan mobil ke arah bukit yang ia selalu kunjungi ketika hatinya merasa sedih.

Tiba di sana, Ashel menghentikan mobilnya, melihat pemandangan pohon dan bukit di bawahnya, Ashel hanya terdiam di dalam mobil.

Dalam suasana seperti ini, Ashel mengingat seseorang. Ia mengambil handphone di dalam tas, mencoba mengirim pesan, tapi bunyi pesan yang masuk menghentikannya.

"Hai Shel, mama bilang kangen sama kamu."

Membaca pesan itu, Ashel tersenyum. Tante Chika memang sangat ramah, ia sangat bahagia ketika mereka memasak bersama. Pengalaman itu sangat berharga bagi Ashel.

"Bilangin juga gue kangen sama Tante Chika," tulis Ashel.

Tapi setelah Ashel membaca pesan yang ditulisnya untuk kedua kali, Ashel merubah bunyi pesan tersebut.

"Bilangin juga aku kangen sama Tante Chika." Setelah mengganti pesan itu, Ashel mengirimnya.

"Ping," bunyi pesan kembali masuk.

"Iya."

Ashel merasa heran. Pesan dari Aldi begitu singkat, tapi pesan dari Aldi kembali masuk.

"Aku kangen sama kamu," bunyi pesan itu membuat Ashel tersenyum, entah kenapa.

"Masa?" tanya Ashel.

Memang beberapa hari ini Aldi tidak mengirim pesan, dan Ashel juga sangat sibuk dengan urusan keluarga, ditambah Pak Aldo.

"Iya, aku masih sibuk sama pekerjaan kantor, lembur terus, tidur cuma tiga jam, terus kerja lagi."

Membaca pesan itu, Ashel merasa kasihan kepada Aldi. Ia ingat saat Aldi mengantarkannya ke apartemen, Aldi menolak untuk mampir karena dia bilang masih sibuk dengan pekerjaan kantor, jadi sampai sekarang Aldi masih sibuk dengan pekerjaannya.

"Jangan terlalu kecapekan kerjanya, istirahat yang cukup biar gak sakit," Ashel mengirim pesan tersebut karena khawatir dengan kondisi Aldi.

"Aku janji bakal jaga kesehatan, terimakasih Shel," bunyi pesan dari Aldi kembali masuk.

"Yaudah, kamu balik kerja lagi atau aku ganggu waktu istirahat kamu yah?" tanya Ashel.

"Gak masalah Shel, aku gak tidur karena kamu," bunyi pesan dari Aldi membuat mata Ashel membulat.

"Kamu istirahat dulu, tidur sana gih, udah dulu yah, selamat istirahat."

"Thank you so much Shel," bunyi pesan dari Aldi.

Sepertinya setelah itu Aldi tertidur karena tidak ada lagi pesan dari Aldi yang masuk ke handphonnya. Ia kemudian menaruh handphone ke dalam tasnya.

"Ping," bunyi pesan kembali masuk membuat Ashel segera mengambil handphone yang baru dimasukkan ke tas dan langsung membaca pesan tersebut.

"Ashel, kita perlu bicara!!" Pesan dari Pak Aldo. Ashel tidak membalas pesan tersebut, ia belum siap membicarakan semuanya.

"Ping," bunyi pesan kembali masuk, tapi kali ini Ashel tidak membukanya.

"Trit..tritt..trit.." suara panggilan telepon masuk. Ashel yakin pasti dari Pak Aldo, ia tidak ingin mengangkatnya dan membiarkan begitu saja.

Kembali melihat rimbunan pepohonan dari bukit, Ashel merasa sangat rileks, mencoba menutup kedua matanya dan mengambil napas dalam-dalam. Ia ingin sekalian beristirahat dan tidur.

Baru saja menggapai alam mimpi, Ashel dikejutkan dengan suara mobil yang datang. Melihat ke belakang ke arah datangnya suara, Ashel mengenali mobil siapa itu.

SOSOK SEMPURNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang