BAB 10

1.6K 112 0
                                    

"Meow... meow... meow..." Dug dug suara dan pukulan kaki Milky pada wajahnya membuat Ashel menarik selimut sampai ke kepala. Ia masih sangat ngantuk karena tidur larut malam.

"Meow... meow..." Dug dug dug suara dan tepukan kaki Milky makin keras, Milky bahkan mencakar selimut yang membungkus wajah Ashel. Ia pun terpaksa bangun dan menyingkirkan Milky dari wajahnya.

"Em... Milky ngapain sih, masih pagi juga?" Ashel mencoba bangun dan bersender di tempat tidurnya, lalu mengambil handphone yang berada di tepi kasur.

Ashel terkejut ketika melihat waktu yang ada di handphone, menunjukkan pukul sembilan pagi. What!! Dia terlambat. Pantas saja Milky membangunkannya, pasti karena lapar.

Dia pun segera beranjak dari tempat tidur menuju dapur, diikuti Milky di belakangnya.

"Ini dia makanan untuk Prince Milky."

Ashel menuangkan whiskas ke dalam wadah makanan Milky yang langsung dimakan dengan lahap oleh Milky.

Dia memeriksa wadah kotoran Milky. Aneh, pagi ini nggak ada kotoran sedikit pun. Ia pun kembali ke kamarnya, ingin mengecek pesan yang mungkin masuk.

"Ping"

"Jam 10 malam Shel, kenapa telponnya dimatiin?"

"Jam 9:01 Shel lho, baik-baik aja kan?"

"Jam 10:02 gue dengar suara cowok?"

"Jam 10:04 Pak Aldo, siapa dia Shel?"

"Jam 10:05 Shel, Baleals! Lho, buat gue khawatir..."

Pesan terus masuk dari Aldi.

Sial, dia lupa semalam menelpon Aldi dan langsung mematikan telponnya ketika Pak Aldo datang. Pasti sekarang Aldi khawatirkan kondisinya.

"Jam 10:05 Shel, gue harap lho baik-baik aja."

Pesan terakhir yang masuk membuat Ashel merasa bersalah. Baru saja semalam ia meminta maaf atas kesalahannya, tapi semalam ia mengulangi kesalahan yang sama.

Ashel langsung membalas pesan tersebut.

"Zee, sorry banget yah, gue matiin telponnya semalam."

"Ping," bunyi pesan balasan langsung masuk ke handphonnya.

"Shel, lho baik-baik aja kan?"

"Gue baik-baik aja kok, sorry ya, buat semalam."

"Em... Shel, gue telepon lho, angkat ya! Jangan ditolak, please!!"

Ashel membaca pesan Aldi dan langsung tertawa.

Sebelum ia sempat membalas pesan itu, panggilan masuk dari Aldi menghentikannya. Ia langsung menekan tombol angkat.

"Halo Shel, morning!" suara Aldi terdengar payau, ia seperti baru bangun dari tidur.

"Pagi juga di."

"Apa kabar?" Pertanyaan singkat dari Aldi membuat Ashel mengerti apa yang dimaksud Aldi.

"Keadaan gue baik-baik aja kok, sorry banget ya Aldi, semalam gue matiin telponnya mendadak, soalnya ada Om gue datang."

"Om? Oh, sorry banget semalam gue nggak sengaja denger loe ngomong Pak Aldo, itu om loe?"

"Iya, Pak Aldo itu om gue."

"Tapi loe manggilnya Pak Aldo sih, bukan Om Aldo?" Pertanyaan dari Aldi membuat Ashel mencari alasan.

"Iya Aldi, soalnya Pak Aldo orangnya kaku, nggak suka dipanggil om."

Ashel sebenarnya merasa tidak enak membohongi Aldi soal Pak Aldo, tapi ia tidak berani jujur kalau Pak Aldo itu bos di kantornya. Apa yang akan dipikirkan Aldi kalau tahu bahwa Pak Aldo adalah bosnya dan datang ke apartemennya malam-malam?

"Jadi gue matiin telponnya karena nggak enak sama om gue."

"Iya nggak masalah kok Shel, gue cuma khawatir sama keadaan loe, tapi tahu keadaan loe baik-baik aja, gue lega."

"Makasih ya Aldi."

Bukannya menangkap ucapan minta maaf dari Ashel, Aldi malah mengalihkan topik pembicaraan mereka ke hal lain.

"Shel, nanti siang lho ada acara nggak?"

"Emang kenapa Aldi?"

"Eh, kalau loe nggak sibuk, gue mau ngajak loe pergi, itu juga kalau loe mau," Aldi mengucapkan kata "kalau loe mau" dengan sangat cepat.

"Ok, emang loe mau ngajak gue ke mana?" sambung Ashel.

"Ada deh, rahasia. Sekarang jawab dulu, loe mau atau nggak?"

"Iya deh, gue mau."

"Yes... yes... akhirnya!" suara Aldi berteriak terdengar di telinga Ashel.

"Zee... Aldi, loe kenapa?" tanya Ashel karena ia mendengar Aldi yang berteriak gembira.

"Eh, gue nggak kenapa-kenapa Shel, gue..."

"Aldi, udah dulu yah, gue mau beresin tempat tidur gue dulu, soalnya masih acak-acakan, belum gue rapihin," ucap Ashel memotong perkataan Aldi.

"Iya deh, buat alamat tempat ketemuan kita, gue WA lho aja yah," sambung Aldi.

"Iya, bye Aldi."

"Bye Shel." Suara itu pun membuat Ashel menekan tombol mematikan panggilan.

"Ping," hanya berselang 1 detik, pesan dari Aldi langsung masuk.

"Reston B&B, Jalan Sultan Agung No. 5."

"Ok," balas Ashel.

"Jam 13.00, see you there Ashel." Pesan dari Aldi kembali masuk.

Kali ini Ashel tidak membalas pesan tersebut, dia hanya membacanya lalu menyimpan handphonenya di tepi kasur, kemudian menarik selimut untuk dilipat.

SOSOK SEMPURNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang