BAB 53

1.4K 120 1
                                    

Ashel mulai membuka matanya. Tidurnya semalam begitu nyenyak, tapi seketika matanya membulat saat merasakan sebuah tangan di atas perutnya. Ia langsung menengok ke samping kanan, ternyata ada Pak Aldo yang sedang tertidur pulas.

Membalikan tubuhnya ke arah Pak Aldo, tangan Ashel kini mengusap pipi Pak Aldo dengan lembut.

"Betapa beruntungnya aku bisa mendapatkan sosok Pak Aldo di hidupku.," Pikir Ashel tersenyum bahagia, tapi senyumnya seketika musnah karena terbayang apakah Pak Aldo bisa menerima dirinya kalau mengetahui ia sudah tidak suci.

"Selamat pagi, sayang," ucap Pak Aldo membuka kedua matanya. Pak Aldo langsung mencium bibir Ashel singkat, membuat Ashel keluar dari lamunannya.

"Mas Aldo," rengek Ashel.

"Apa?" tanya Pak Aldo, menggesekan hidungnya ke leher Ashel.

"Ish, geli, mas!" Ashel memukul pundak Pak Aldo pelan karena merasa geli, tapi Pak Aldo terus menggesekan hidungnya ke leher Ashel, mencium aroma tubuh Ashel yang membuatnya candu.

Tubuh Ashel tidak bisa diam, ia terus bergerak karena kegelian sampai tiba-tiba pahanya tidak sengaja menyenggol sesuatu yang keras tapi lembut di bawah sana. Matanya seketika melotot.

"Ahh," desah Pak Aldo.

"Ih, mas Aldo!" rengek Ashel, wajahnya memerah karena menyadari benda apa yang disenggolnya.

"Biasa, dia suka bangun kalau pagi," ucap Pak Aldo. Mendengar itu, Ashel langsung menenggelamkan kepalanya di dada Pak Aldo karena malu.

Pak Aldo memeluk tubuh Ashel erat, melupakan sesuatu di bawah sana yang sudah berdiri tegang. Ia merasa sangat nyaman dengan posisi mereka saat ini.

"Sayang," ucap Pak Aldo, tangannya membelai rambut Ashel.

"Apa?" tanya Ashel manja.

"Hari ini kamu ikut mas ya, mas mau ngajak kamu ke suatu tempat."

Ashel mengangkat kepalanya, melihat wajah Pak Aldo.

"Kemana?"

"Rahasia, pokoknya kalau kita udah sampai, pasti mas kasih tahu kamu."

"Yaudah, nanti kita perginya abis sarapan. Sekarang aku mau mandi dulu," ucap Ashel, melepaskan tubuhnya dari pelukan Pak Aldo, kemudian duduk di kasur.

"Bareng," ucap Pak Aldo spontan, bangun lalu duduk di samping Ashel dan langsung mendapatkan tatapan tajam.

"Maksudnya... emm, kita bareng sarapannya," Pak Aldo menggaruk kepalanya, nervous.

Ashel hanya menggelengkan kepalanya lalu bangkit dari kasur dan langsung masuk ke dalam kamar mandi, meninggalkan Pak Aldo yang terus memperhatikan sosok Ashel yang menghilang.

Pak Aldo mulai berdiri, berjalan keluar kamar menuju ruang tamu lalu duduk di sofa.

"Meow," Milky mengeong, berguling-guling di depan Pak Aldo, membuat Pak Aldo heran memperhatikan tingkah Milky.

"Kamu lapar?" tanya Pak Aldo, berbicara pada Milky. Ia merasa seperti orang gila karena berbicara dengan kucing.

"Meow," "meow," Milky terus mengeong seolah berkata iya, membuat Pak Aldo bingung bagaimana kucing ini bisa memahami bahasa manusia.

"Ok, kalau gitu kita cari makanan kamu," ucap Pak Aldo, bangkit dari sofa. Ia mulai mengikuti Milky yang tiba-tiba berlari menuju dapur.

"Mas Aldo mau kemana?" tanya Ashel yang sudah selesai mandi dan memakai pakaian santai, ia berjalan mendekati Pak Aldo.

"Mas mau ngasih makan Milky," jawab Pak Aldo, melihat Milky yang sudah menghilang.

Ashel tersenyum kecil mendengar itu.

SOSOK SEMPURNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang