BAB 58

1.3K 139 12
                                    

Ashel mengabaikan suara ribut di luar, bahkan teriakan keras Anin.

“Selalu saja begitu,” gumamnya pelan, lalu menutup matanya kembali. Tubuhnya terasa berat, mungkin karena lelah. Ia pun langsung terlelap.

---



--





---



---




---

---

Ashel terbangun karena mendengar suara eongan Milky yang samar di telinganya. Matanya mencari arah suara itu, tetapi ia heran melihat Milky yang ternyata tidur lelap di lantai.

“Aneh,” gumamnya. Ia menyandarkan punggung di headboard, lalu mengambil ponsel yang ada di nakas dan membuka layar ponsel tersebut.

“Halo sayang, Mas udah sampai kantor?” bunyi pesan dari Pak Aldo.

“Kenapa, ada masalah?”

“Kok gak dibalas?”

“Yaudah, lagi sibuk yah.”

“Ok, nanti kalau gak sibuk balas chat Mas yah.”

Bunyi pesan terakhir itu terkirim empat jam yang lalu. “My God, ternyata ia  tertidur sangat lama,” pikir ashel, lalu segera membalas pesan tersebut.

“Mas,” tulis Ashel.

Balasan dari Pak Aldo langsung muncul.

“Sayang, kamu buat Mas khawatir. Kamu gak apa-apa kan?” Ashel tersenyum membaca pesan tersebut.

“Mas jangan khawatir, tadi aku ketiduran.”

“Syukurlah. Kamu udah makan?”

“Belum.”

“Mau Mas pesenin GoFood gak?”

“Gak usah, Mas. Aku baru bangun banget, belum lapar. Emang Mas sendiri udah pulang kerja? Mas udah makan belum?” balas Ashel, khawatir kalau Pak Aldo belum makan karena sibuk bekerja.

“Belum, nanti makan abis kerja,” balas Pak Aldo.

“Jangan nunda makan, gak baik tahu. Makan dulu gih, kan kerja bisa lanjut nanti,” balas Ashel khawatir.

“Engga kok, Mas udah biasa.”

Belum sempat Ashel membalas pesan dari Pak Aldo, pesan baru kembali masuk.

“KANGEN KAMU.” Ashel menggigit bibir bawahnya sambil tersenyum membaca pesan itu.

“Besok Mas Aldo kan ketemu aku di kantor, sabar ya,” balas Ashel.

“Nanti malam Mas boleh telepon gak? Kangen suara kamu!” pinta Pak Aldo.

“Iya, boleh,” balas Ashel.

“Makasih sayang, kalau gitu Mas lanjut kerja dulu. Love you.”

“Love you too,” balas Ashel lalu menyimpan ponselnya.

Ashel memutuskan memindahkan Milky ke atas kasur, lalu keluar dari kamar dan berjalan menuju dapur. Ia ingin memasak sesuatu untuk Kakek Harlan. Sebenarnya, Ashel belum memberi tahu Kakek Harlan kalau dirinya kembali ke rumah ini. Ia sengaja ingin memberi kejutan.

Syukurlah saat ia berjalan menuju dapur, ia tidak bertemu dengan Anin atau Mutia. Ia sedang malas berurusan dengan drama mereka. Sesampainya di dapur, Ashel langsung mengambil bahan makanan dari kulkas dan mulai memasak.

Setelah selesai, ia membawa piring berisi makanan yang dimasaknya lalu menaruhnya di atas meja. Ashel duduk di sana, menunggu Kakek Harlan pulang. Suara langkah kaki terdengar mendekat, namun Ashel tidak terlalu memperhatikan siapa pemilik langkah tersebut.

SOSOK SEMPURNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang