BAB 47

1.3K 139 5
                                    

Ashel terlalu sibuk dengan pekerjaannya sampai ia lupa bahwa jam sudah menunjukkan pukul setengah empat, di mana sebentar lagi jam pulang kantor akan dimajukan untuk persiapan pesta nanti yang akan dilaksanakan pada jam delapan malam. Untung saja Pak Aldo keluar ruangannya dan menghampiri Ashel.

"Sayang, ini udah jam setengah empat loh, ayo kita pulang," ajak Pak Aldo.

"Bentar, Mas, aku selesain dulu ini. Bentar lagi selesai kok," ucap Ashel.

"Udah biarin aja, Mas mau ngajak kamu ke suatu tempat," ucap Pak Aldo cemberut.

"Apasih muka kayak gitu?"

"Lagian kamu kerja terus, Mas juga kan mau dikasih perhatian sama kamu," ucap Pak Aldo manja.

Tak ingin membuat Pak Aldo menunggu lama, Ashel memasukkan semua barang-barang miliknya ke dalam tas, kemudian berdiri dan melihat Pak Aldo dengan muka gemas.

'Sungguh mimpi, apa Ashel bisa melihat Pak Aldo bersikap seperti ini?'

"Ya udah, ayo!!" ajak Ashel, memegang tangan Pak Aldo, lalu mereka berdua berjalan keluar kantor.

---

Ashel terkejut ketika Pak Aldo mengajaknya ke sebuah butik mewah. Saat mereka masuk ke dalam butik, mereka disambut oleh semua pegawai butik yang berjajar dan membungkukkan badan mereka. Seorang pria kemayu yang Ashel kira mungkin pemilik butik langsung menghampiri mereka.

"Hallo, Bos Aldo, selamat sore! Halo, Nona cantik, namanya Ashel ya?" ucap pria kemayu itu sambil menunjuk Ashel dengan jari telunjuknya.

'Jari telunjuknya begitu lentik,' pikir Ashel.

"Jabieb, mana baju yang saya pesan?" ucap Pak Aldo.

"Ah, Bos Aldo, jangan buru-buru gitu dong, baru juga nyampe butik loh."

Pria yang bernama Jabieb itu malah menghampiri Ashel.

"Cantik ya, Pak, gak kalah cantik sama saya," ucap Jabieb dengan gaya ganjen.

Ashel hanya terdiam heran melihat pria bernama Jabieb di depannya.

"Sudah, Jabieb, jangan ganggu Ashel. Ayo, mana baju yang saya pesan!!" ucap Pak Aldo dingin.

Jabieb sepertinya takut dengan ucapan Pak Aldo.

"Yaudah kalau Bapak gak sabar, ayo sini, Nona cantik," Jabieb menarik tangan Ashel pelan, lalu membawanya ke satu sudut butik, diikuti Pak Aldo dari belakang.

"Ini dress yang didesain khusus buat kamu, si cantik Ashel," ucap Jabieb, memberikan sebuah dress merah yang berada di dalam gantungan khusus.

Ashel melihat dress itu dengan kagum. Dress itu adalah model dress selutut yang terbuat dari sutra. Walaupun modelnya sederhana, namun terlihat elegan dan mewah.

"Kamu suka?" tanya Pak Aldo dari belakang Ashel.

"Mas Aldo bawa aku ke sini buat ini?" tanya Ashel memperlihatkan dressnya.

"Iya, soalnya pas di pesta, Mas mau kamu pakai pakaian yang paling bagus. Coba kamu pakai dulu!"

"Emm, emang ruang ganti baju di mana?" tanya Ashel ke Jabieb.

"Oh, cantik, jadi ruang gantinya di sana tuh," tunjuk Jabieb dengan jari telunjuknya yang lentik.

"Ayo sini, aku anterin," ajak Jabieb.

"Heh, kenapa diantarin kamu? Ashel diantarin sama pegawai cewek di butik! Cepat panggil!" perintah Pak Aldo.

"Lah, emang kenapa?" tanya Jabieb bingung.

SOSOK SEMPURNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang