BAB 8

1.3K 127 0
                                    

Mata Ashel tidak berhenti melihat gerak-gerik Pak Aldo yang sekarang duduk di sofanya. Ia tidak habis pikir kenapa Pak Aldo bisa datang ke apartemennya malam-malam.

Tangan Pak aldo mulai mengusap kepala Milky yang tertidur nyenyak di atas sofa.

"Jangan sentuh Milky," kesal Ashel dalam hati.

Selama ini, seumur hidup Milky, tidak pernah ada satu orang pun yang menyentuh Milky selain dirinya.

"Ehm, ehm," Ashel pura-pura batuk, mencoba untuk menarik perhatian Pak Aldo, dan berhasil. Perhatian Pak Aldo sekarang tertuju padanya. Ia mulai bicara.

"Pak, maaf sebelumnya… emm, kenapa Bapak datang ke apartemen saya?"

Pertanyaan Ashel membuat Pak Aldo berdiri.

"Emang saya gak boleh datang ke sini?"

"Emm, maksudnya aneh aja, Bapak tahu alamat apartemen saya dari mana?"

Ashel penasaran ingin tahu alasan Pak Aldo datang ke apartemennya dan juga orang yang sudah lancang memberi tahu Pak Aldo alamat apartemennya.

"Saya datang ke sini mau memberi kamu hukuman, dan soal dari mana saya tahu alamat apartemen kamu, saya tahu karena kamu staf di kantor saya, jelaskan!"

Ashel kehabisan kata-kata dari jawaban Pak Aldo. Pertama, dia datang ke apartemennya buat kasih hukuman, kenapa harus sekarang di apartemennya, padahal hukuman bisa dilaksanakan di kantor? Kedua, apa Pak Aldo mencari alamat setiap staf yang ada di perusahaannya sendiri?

"What?? Jadi Bapak cari alamat apartemen saya dari data kantor?"

"Iya."

Jawaban singkat Pak Aldo sejujurnya membuat Ashel takut. Mengingat perbuatan Pak Aldo dengan mencari alamat apartemennya dari data kantor bukanlah hal yang wajar bagi seorang CEO perusahaan.

Perkataan itu membuat Ashel memperhatikan pintu apartemen yang sengaja belum ia tutup.

"Jangan coba-coba kabur!" Tegas Pak Aldo seolah mengetahui pikiran Ashel.

"Apa?" jawab Ashel berpura-pura.

"Saya tahu kamu mau kabur kan?"

Pak Aldo bergegas menuju pintu apartemen, lalu menutupnya. Hal itu membuat Milky yang tertidur nyenyak di sofa bangun karena mendengar suara pintu tertutup.

"Meo meo."

Suara Milky membuat Ashel mengalihkan pandangannya yang sejak tadi tidak lepas dari sosok Pak Aldo.

"Kucing kamu lucu," ucap Pak Aldo sambil berjalan mendekati Ashel.

"Pak!!!" Ashel merasa gugup.

Kegugupan Ashel malah membuat Pak Aldo semakin berjalan mendekatinya, menyisakan jarak mereka yang hanya berjarak 5 cm. Lalu Pak Aldo membisikan sesuatu ke telinga Ashel.

"Masakin saya makanan, itu hukuman buat kamu!"

Setelah mengucapkan kata-kata itu, Pak Aldo kembali duduk di sofa lalu mengelus bulu Milky.

SOSOK SEMPURNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang