BAB 48

1.3K 130 7
                                    

---

Melihat Ashel yang hanya terdiam, Tante Chika akhirnya berbicara pada pria di sampingnya.

"Halo, saya Tante Chika, tantenya Ashel," ucap Tante Chika sengaja memperkenalkan dirinya seperti itu.

Mendengar itu, Pak Aldo tersenyum kemudian mulai berbicara.

"Oh, halo Tante Chika, saya Aldo, pacarnya Ashel."

Tante Chika seketika terkejut mendengar pengakuan pria bernama Aldo, ia kemudian melihat wajah Ashel dengan ekspresi tak percaya.

"Ashel?" ucap Tante Chika menatap wajah Ashel, mencoba bertanya.

Tapi Ashel hanya menjawab dengan gelengan kepala, ekspresinya memohon pada Tante Chika untuk tidak mengatakan apapun. Seolah mengerti akan kondisi Ashel saat ini, Tante Chika memutuskan untuk pergi.

"Em... Aldo, Ashel, Tante Chika pergi dulu ya, soalnya Tante lagi buru-buru," setelah Tante Chika mengatakan itu, ia beranjak pergi, tapi di tahan oleh Pak Aldo.

"Tante, kenapa buru-buru? Sayang, coba kamu kasih tahu Tante Chika buat duduk dulu, Mas masih mau ngobrol sama Tante kamu," ucap Pak Aldo meminta Ashel untuk mencegah Tante Chika pergi.

Ashel yang sedari tadi hanya terdiam kini melihat wajah Pak Aldo, kemudian Tante Chika yang menatap dirinya.

"Mas Aldo, emmm, Tante Chika mungkin masih ada urusan, iya kan Tante?"

Tante Chika yang mendengar ucapan Ashel hanya tersenyum kecil lalu mengangguk.

"Iya, maafin Tante ya, nggak bisa lama-lama di sini, soalnya Tante masih ada urusan. Tante berangkat dulu, hati-hati ya sayang."

"Iya, Tante," jawab Ashel singkat.

Setelah itu, Tante Chika mengusap kepala Ashel, kemudian memberi senyuman kecil kepada Pak Aldo, lalu berjalan pergi keluar dari butik.

Ashel memperhatikan Tante Chika keluar dari butik, kemudian menghembuskan nafasnya pelan. Ia merasa lega.

'Iya, akan menjelaskan semuanya pada Tante Chika nanti,' ucap Ashel dalam hati. Sekarang ia hanya ingin fokus dengan Pak Aldo.

"Sini aku terusin pasangin dasinya, Mas," Ashel kembali memasangkan dasi, tapi kedua tangannya ditahan oleh Pak Aldo.

"Apa?" tanya Ashel menatap wajah Pak Aldo heran. Pak Aldo kemudian melepaskan genggaman tangannya.

"Enggak, Tant..." Pak Aldo seakan ingin bertanya tapi tidak meneruskan perkataannya.

Ashel mengerutkan dahinya bingung dengan sikap Pak Aldo, tapi ia tetap melanjutkan memasang dasi Pak Aldo.

"Selesai, ganteng banget, pacar siapa sih?" goda Ashel, membuat Pak Aldo tersenyum.

"Pacar kamu," jawab Pak Aldo kemudian mengecup singkat bibir Ashel.

"Eh, maaf ya, nggak boleh mesra-mesraan di dalam butik, soalnya aku jomblo," ucap Jabieb tiba-tiba datang.

Membuat Ashel dan Pak Aldo melihat ke arah Jabieb.

"Mana baju Ashel?" tanya Pak Aldo pada Jabieb.

"Eh, bukannya udah dikasih ya sama Malla tadi?"

"Belum," jawab Pak Aldo singkat.

Mendengar jawaban Pak Aldo membuat Jabieb marah dan kesal pada Malla.

"Ih, dasar si Malla nggak becus kerja, ngapain aja sih dia packing dress gitu aja lama, udah bagus gue angkat dia jadi pegawai butik apa gue balikin lagi aja jadi cleaning service," gerutu Jabieb sambil berjalan mencari Malla.

SOSOK SEMPURNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang