Part 53

60 8 0
                                    

━─━────༺༻────━─━

Johan tidak pulang karena sibuk menyelidiki kasus yang semakin lama semakin terkait satu sama lain.

Sementara itu, di rumah.

Bella mendengus kesal saat kompor listrik tidak bisa menyala. Kompor gas juga sudah habis gasnya.

Gabby melihat ada tabung gas yang masih utuh di kamar kosong. Ia membawanya ke dapur. "Ada tabung gas utuh, nih. Kakak bisa masangnya?" tanyanya.

Bella menggeleng. "Aku takut."

"Kalo gitu, aku mau hubungin Kak Devian dulu," kata Gabby sembari mengeluarkan ponselnya.

"Memangnya dia bisa masang gas?" tanya Bella.

"Enggak tahu. Kita tanya dulu aja. Biasanya cowok bisa. Dia juga cowok, jadi dia pasti bisa, dong." Gabby mengirimkan pesan chat pada Devian.

Bella memutar bola matanya mendengar sang adik.

[Gabby] : Kak Devian?

Tak lama kemudian, Devian membalas.

[Devian] : Iya, Bby?

[Gabby] : Boleh minta tolong, enggak?

[Devian] : Minta tolong apa?

[Gabby] : Tolong dateng ke rumah, nanti aku kasih tahu.

🌾🌾🌾

Devian melongo melihat tabung gas di depannya. "Lo nyuruh gue masang gas?"

"Bukan nyuruh, tapi minta tolong," sanggah Gabby.

Bella tersenyum kecil melihat pertengkaran kedua remaja itu.

"Lo enggak bisa masang gas?" tanya Devian.

"Kalo gue bisa, ngapain gue minta tolong sama lo, Kak?" gerutu Gabby. "Lagian, mana ada cewek masang gas, biasanya juga cowok. Gue takut meledak gasnya."

Devian memundurkan wajahnya. "Lha? Cowok juga manusia. Kalo gasnya meledak, ya cowok juga mati, lah."

Gabby menyahut. "Ya, kan biasanya cowok selalu ngerti sama masalah kayak ginian, jadi gue percaya sama lo, Kak."

Akhirnya, Devian mau memasangkan gas meski ia agak gugup karena sudah lama tidak memasang gas. Gabby segera menjauh dari dapur. Gas sudah terpasang dan kompor pun bisa dinyalakan.

"Jangan dulu pulang, Devian. Kita makan siang bersama, ya," ajak Bella.

"Malah ngerepotin, Kak." Devian malu-malu.

"Enggak apa-apa, Devian. Gabby juga pernah makan siang di rumah kamu, kan? Sekarang gantian," ucap Bella.

"Terima kasih, Kak."

Bella memasak untuk makan siang, sementara Gabby bermain game. Setelah Bella selesai memasak, giliran Gabby yang memasak.

Devian membantu Bella menyajikan makanan ke meja.

"Gabby sangat takut dengan kompor gas. Aku juga sama, sih. Kami enggak pernah masak di kompor gas karena trauma. Jadi, Papa beli kompor listrik," papar Bella.

"Apa yang terjadi, Kak?" tanya Devian penasaran.

"Waktu itu...."

🌾 Flashback On 🌾

Saat itu, Bella berusia 9 tahun, sementara Gabby masih berusia 5 tahun. Kedua bocah perempuan itu sedang bermain di ruang keluarga, di rumah Aji dan Asnah.

Johan masih seorang tentara dan sedang bertugas di luar provinsi. Karena belum punya rumah sendiri, otomatis istri dan kedua anaknya masih menumpang di rumah orang tuanya (orang tua Johan : Aji dan Asnah).

KAMAWU [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang