Part 62

66 7 0
                                    

━─━────༺༻────━─━

Beberapa minggu kemudian.

Di lantai dua bangunan (toko) Isabella's Cakes.

Rini menyajikan makanan ke meja. Gabby membantunya.

"Mama, aku mau bikin jus stroberi, ya," kata Gabby.

"Iya, Sayang. Cuci dulu stroberinya," jawab Rini yang mengambil panci dari rice cooker berisi nasi yang masih panas, kemudian diletakkan di meja.

Sementara di lantai satu, Johan membantu karyawan menutup toko.

Ya, Johan membangun rumah di lantai dua salah satu tokonya yang bernama Isabella's Cakes. Ia berhenti menjadi polisi dan memilih untuk berbisnis dengan membangun toko dan mendapatkan penghasilan dari sana.

Lucunya, Johan memiliki toko yang memakai nama-nama keluarganya. Contohnya toko yang dulu-dulu dibangunnya, Isabella's Cakes, Gabriella's Styles, Johannes Properties. Dan yang baru-baru ini dibangun ada Evangeline Hearts, Angel Love, Bella Love, dan lainnya. Ada saja idenya itu.

Sementara itu, Bella sedang berlatih memanah di klub panahan karena ia terpilih lagi dalam kategori panahan tunggal putri. Tinggal dua minggu lagi, ia harus mengikuti SEA GAMES yang diadakan di Vietnam sebagai tuan rumah.

Setelah latihan selesai, pelatih memberikan pidato untuk membangkitkan semangat para atlet panahan. "Baiklah, mari kita tutup dengan berdoa menurut kepercayaan masing-masing," pungkasnya.

Mereka pun menunduk dan berdoa dengan khidmat. Setelah itu, mereka pun bubar dan pulang ke rumah masing-masing.

Bella mengemudikan mobil untuk pulang. Sesampainya di rumah, ia melihat Johan, Rini, dan Gabby duduk menunggu kepulangannya untuk makan malam bersama.

"Kamu sudah pulang, Nak? Ayo, kita makan malam bersama," ajak Johan.

Bella tersenyum. "Kenapa kalian nungguin aku? Padahal kalian bisa makan duluan."

"Makan malam bersama lebih nikmat," kata Rini.

Bella tersenyum. "Mama masak apa? Wangi banget."

"Ada tempe orek sama tumis kangkung. Mama juga bikin telor balado," jawab Rini.

"Wah."

Mereka berempat makan malam bersama.

Jam menunjukkan pukul 10 malam.

Semua orang sudah tidur, kecuali Bella. Gadis itu duduk di balkon sambil menatap anak panah garpatra __yang tidak ada mata panahnya__ di tangan. Ya, itu adalah anak panah garpatra milik Yudis yang waktu itu pernah melesat dan menancap di dadanya walau tidak meninggalkan luka yang parah.

Bella menyentuh dadanya. Luka lain dalam hati Bella masih membekas.

Keesokan harinya.

Gabby pergi ke sekolah lamanya, yaitu SMA Cita Nusa. Ya, ia kembali bersekolah di sana.

"Gabby!" Lea memeluk Gabby saat tiba di sekolah.

Gabby hanya tersenyum.

"Bby, sore ini kita main ke tempat seru, yuk!" ajak Putri.

"Main ke mana?" tanya Gabby penasaran.

"Ada tempat bernama Gunung Vulkanik yang baru buka. Katanya, sih, kita bakalan kayak jalan-jalan di hutan kayak di film Jurassic Park gitu. Jadi, maksudnya tuh kayak rumah horor, tapi konsepnya Jurassic Park. Banyak CGI-nya," jelas Annisa.

"Iya, yang lain udah pada ke sana. Masa kita doang yang belum," sahut Neva.

"Gunung Vulkanik?" gumam Gabby. Ia terlihat kesal. "Enggak mau lagi gue naik gunung! Kagak mau pokoknya!"

KAMAWU [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang