Keesokan paginya para murid dan guru kembali berkumpul di lapangan. Raut wajah mereka tegang terutama win
Ia menatap bright yang sedang berdiri di depan kepsek. Pagi ini adalah tentang keputusan nya
"Jadi bagaimana bright ? Apa jawaban mu ? Mau bubarkan atau tetap bertahan tapi saya keluarkan semua anggota geng the black wolf dari sekolah ini ? "
Bright menarik napasnya panjang lalu menghembuskan nya perlahan
"Saya sudah ada jawaban nya pak "
Para murid mendengarkan
"Dan keputusan saya adalah-
Semua menanti jawaban bright
"Saya bubarkan geng ini "
Lengang. Keadaan hening seketika
Pada akhirnya geng the black wolf di bubarkan
Vivi tersenyum smrik. Ia senang sekali
Berita bubarnya geng the black wolf membuat para murid yang tidak ikutan geng tersebut merasa senang
Mereka tidak perlu lagi menjadi bahan bully. Mereka tidak suka namun tidak bisa melawan
Di kantin meja Vivi masih tersenyum. Ia tidak sadar bahwa ada beberapa orang mengampirinya
"Kayanya lo seneng banget ya geng the black wolf bubar "
Vivi kenal suaranya. Ia hanya membalas tertawa kecil
"Iya gua seneng banget rasanya melihat geng sialan itu bubar hahaha"
Mendengar ucapan vivi membuat off, singto, tay, mike dan boss mengepalkan tangannya
Bright mencengkram erat dagu Vivi
"Dasar cepu lo ya. Gua gk terima lo harus dapet balasan nya ! "
Bright melepaskan nya kasar
"Oh ya ? Silahkan aja. Gua gk perduli yang penting geng the black wolf sudah bubar "
Bright mengepalkan tangannya. Rasanya ingin sekali menghajar wajah Vivi namun ia tahan. Bagaimana pun juga Vivi perempuan
Bright lebih memilih ke taman belakang sekolah, Di arah lain win juga mengikuti NYA
Di belakang sekolah duduk di salah satu bright menahan amarahnya. Tiba-tiba ia merasa ada yang memeluk dari belakang
Ia menoleh dan langsung bertatapan dengan mata indah milik win
"Jangan marah. Serem tau kalau lagi marah "
Bright tersenyum tipis, namun senyuman itu kembali memudar
"Aku tau geng itu seperti keluarga mu sendiri bright. Saat kamu membutuhkan tempat untuk berkeluh kesah mereka akan senang hati mendengarkan mu "
Selain win Bright juga sering menceritakan masalahnya pada anggota geng the black wolf atau kepada off, tay, singto, mike dan bos
Bukan hanya bright yang selalu menceritakan masalahnya, para anggota juga seringkali menceritakan masalah mereka
masyarakat hanya mengenal Geng the black wolf sebagai geng yang urakan
Namun di balik sisi urakan tersebut mereka saling perduli. Di saat bright memenangkan uang hasil balapan liar uang tersebut juga akan di bagikan kepada seluruh anggota
"Mereka sudah gua anggap sebagai keluarga gua sendiri. Di saat keluarga gua berantakan ada mereka yang menjadi tempat curhat gua. Gua nyaman sama mereka "
"Gua gk tau setelah geng ini bubar akan kemana lagi gua pulang "
"Kamu bisa pulang ke rumah kamu " win menyenggol lengan bright
"Idih nanjis Ada si sialan. Males banget "
Win terkekeh. Ia berpikir bagaimana caranya untuk mendamaikan anak bapak ini
"Oh iya win mau tanya, kalau misalnya bright kangen sama tante... bright kemana ? "
"Bisanya di dalam kamar merenung. Atau sesekali ke laut kan abu mae di hanyutkan di sana "
Win mengangguk "mau kesana ? Win temani "
Bright tersenyum tipis "Boleh. Udah lama aku gk kesana juga ya "
Happy reading all 💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
thank you [END] (BrightWin)
Randomterima kasih sudah menjadi lentera di kehidupan ku #Bright Vachiraawit terima kasih sudah menjadi kebahagiaan untukku #Win Metawin ini karya pertama ku. semoga suka ya 💜💜💜💜 Yang homophobia silahkan pergi ya 😘😘😘