Masih situasi yang sama
"Bright, gua udah siksa Vivi, tu, dan jack. Sekarang kita apakan mereka ? " Tanya off
"Masukin mereka ke penjara aja phi off Biar jera " ide ohm, bright menggeleng tidak setuju
"Itu bukan ide yang bagus ohm. Sama aja jika kita melapor ujung-ujungnya kita akan kena karena nyiksa mereka " semua mengangguk setuju
"Bener juga sih, ya udah kita laporkan aja ke kepsek, biar mereka di keluarin " kali ini ide fong
"Gua rasa....jika kita memberitahu ke kepsek identitas geng the black wolf akan terbongkar " singto
"Bener juga kata lo, gua yakin sih kepsek akan marah besar sama kita terutama geng the black wolf karena masih menjalankan geng ini secara diam-diam padahal udah di suruh bubar " tay
Mereka menghela nafas, mike bertanya "terus apa yang harus kita lakukan ? "
"Kita lepaskan aja mereka " semuanya langsung menatap win bingung
"Lepasin mereka ?! Mereka udah buat kamu kaya gini win ! " Bright marah
"Tapi mereka juga buat kamu kaya gini bright...jujur aku takut kalau kita melakukan sesuatu sama mereka, mereka akan dendam balik sama kita. Itu sama saja permusuhan ini tidak akan berhenti "
"Ya sudah gua setuju kali ini, kita lepaskan mereka tapi sebelum itu kita buat perjanjian sama mereka untuk tidak menggangu kalian lagi " off
Mereka terdiam "baiklah phi off. Gua ikut saran lo " ucap bright
Malam harinya off dan yang lainnya sedang di markas geng the black wolf menemui para tahanan
"Bangun lo padaan, jangan tidur ! " off menendang kaki mereka
Ia mengambil air dan di siramkan ke mereka
Byur
Mereka kelagapan "hah...."
Jack menatap off sinis "mau apalagi lo ? Mau siksa gua ? Silahkan gua gk perduli. Gua denger bright sempat koma ya ? Gua sih berharap dia bakalan mati "
Singto bersiap melayangkan bogem mentah ke wajah jack dan di tahan Tay
"Seharusnya lo jangan ngomong kaya gitu. Gua rasa seharusnya lo berterima kasih sama bright dan win karena mereka masih punya hati melepaskan kalian "
Tu senang "benarkah ? Kalau begitu lepasin gua. Gua janji gk akan ganggu hubungan mereka lagi "
"Seperti lo udah kapok ya ? " Off terkekeh
"Gua mau keluar dari sini....cepet lepasin gua..."
"Baiklah, Tay lepasin si tu " tay melepaskan ikatan dari tangan tu
"Makasih phi off...makasih banyak " off mencengkeram dagu tu
"Kalau lo ingkar janji gua akan siksa lo lebih dari ini "
tu mengangguk "gua janji "
off melepaskan cengkraman nya dan tu langsung berlari keluar walaupun tertatih. Ia benar-benar ketakutan
Sementara Vivi menunduk, off jongkok di depannya
"Lo gk mau bebas vi ? "
"Gua mau bebas "
Off menatap vivi tajam. Ia merasa Vivi merencanakan sesuatu
"Baiklah. Hari ini lo kaya kucing nurut-nurut aja. Lepasin Tay "
Tay melepaskan ikatan tersebut. Vivi berdiri sambil membersihkan pakaian nya
"Keluar lo dari sini, bikin pengap aja " sinis singto. Vivi berjalan menuju pintu sebelum itu ia tersenyum smrik
Kalian kira gua akan dengan mudah membiarkan hubungan mereka baik-baik aja ? Itu gk akan terjadi
Vivi kembali berjalan. Off menatap punggung nya
Sepertinya Vivi merencanakan sesuatu....
Di rumah sakit win sedang menyuapi bright
"Kamu harus sehat bright biar bisa sekolah lagi "
"Dan ketemu sama kamu kan ? " Pertanyaan bright membuat pipi win merona
Bright terkekeh geli "aku pasti akan sembuh "
"Aku selalu berharap begitu "
Di sofa santi tersenyum tipis melihat interaksi mereka
Oma seneng banget bright kamu bisa menemukan seseorang yang membuat kamu bahagia
Santi berharap semoga tuhan memberikan bright kebahagiaan
Happy reading all 💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
thank you [END] (BrightWin)
Acakterima kasih sudah menjadi lentera di kehidupan ku #Bright Vachiraawit terima kasih sudah menjadi kebahagiaan untukku #Win Metawin ini karya pertama ku. semoga suka ya 💜💜💜💜 Yang homophobia silahkan pergi ya 😘😘😘