episode 37

411 37 9
                                    

Hubungan brightwin semakin lama semakin lengket. Bahkan bright terus saja mengajak win jalan-jalan sepulang sekolah

Hari ini bright mengajak nya ke sebuah mall. Mereka bersenang-senang bersama sambil menonton bioskop

Ini pertama kalinya win ke mall. Dari dulu ia tidak pernah menginjakkan kakinya karena 'untuk apa ke sana kalau kita hanya diam saja tanpa berbelanja' pikir win

Jam menunjukkan pukul setengah lima sore waktunya win pulang di bonceng oleh bright. Ia memeluk perut bright sambil bersandar di punggung bright

"Makasih ya bright. Aku seneng banget bisa jalan-jalan ke mall terus nonton bioskop. Jujur ini pertama kalinya buat aku "

"Iya sama-sama. Dari dulu kan gua selalu ngajak lo ke taman. Kali ini gua mau beda gitu "

"Sekali lagi makasih banyak ya " win semakin mengeratkan pelukannya

"Iya sama-sama "

Mereka sampai di depan rumah win ternyata davika sudah menunggu di depan sambil tangannya bersedekap dengan raut wajah yang sulit di artikan

"Selamat sore tante " bright ingin bersalaman namun davika hanya diam

Membuat bright menggaruk tengkuknya. Kenapa Suasana ini terasa canggung ?

"Win mae mau tanya sama kamu. Apakah benar kalian pacaran ? "

Keduanya saling tatap. Dari mana sang bunda tau kalau ia pacaran sama bright ? Selama ini win belum memberitahu

"Jawab win " win menggangguk pelan

"Iya mae. Win sama bright pacaran "

"Putuskan sekarang "

Ucapan davika membuat keduanya terkejut

"Mae... maksudnya apa mae ? "

"Mae bilang putuskan bright sekarang juga win ! "

"Kenapa mae ? Apa salah bright ? "

"Kamu tanya apa salah bright ?! Kamu pasti tau kan waktu kamu masuk rumah sakit itu semua gara-gara bright ? Iyakan ?! "

"Mae....itu bukan salah bright "

"Itu salah bright ! Mae tau kamu itu hampir di lecehkan bahkan sampai mendapatkan kekerasan sama musuhnya bright ! "

"Mae tapi kan bright nolongin win "

"Tapi kamu juga gk akan mengalami kaya gitu jika bukan karena bright ! " Marah davika

"Tante maafin bright. Karena bright win harus mengalami hal tersebut "

"Jika kamu paham. Jauhkan win mulai sekarang "

Win menggeleng cepat "enggak mae....win mohon jangan mae " win memegang tangan davika "mae..."

Bright menghembuskan napasnya

"Baiklah tante. Bright akan jauhin win mulai dari sekarang "

Win terkejut "bright ? "

"Win mulai saat ini kita putus "

Bright melangkah kakinya keluar dari halaman rumah win

Di belakang win mengejar bright hingga di depan motor nya

"Bright jangan....win gk mau putus dari bright hiks...."

Win memeluk bright erat. Air matanya terus mengalir

"Bright....win mohon jangan bright hiks..."

Perlahan bright melepaskan pelukan win

"Win lo harus dengarkan kata mae lo. Lo harus nurut sama beliau win "

thank you [END] (BrightWin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang