Minggu
Seorang pria tua sedang memandangi laut berwarna biru muda. Ia mengusap air matanya
"Maafkan aku...tolong maafkan aku... apakah aku pantas mendapatkan permohonan maaf dari mu ? Atau dari malaikat kecil kita setelah apa yang aku perbuat dulu ? "
Sementara itu bright dan win sudah sampai. Angin berhembus kencang meniup rambut mereka
"Akhirnya sampai juga, kaki kamu pegel gk ? " Win menggeleng
"Enggak sih, tapi cuma sedikit tapi gk apa-apa kok " bright menatap win
"Beneran gk apa-apa ? "
"Iya beneran "
"Ya udah yuk kita langsung ke sana " bright menggenggam tangan win
Mereka menyusuri sambil tersenyum, tiba-tiba bright memberhentikan langkah kaki nya
"Bright ? Kenapa berhenti ? "
Bright terdiam. Win mengikuti arah pandang bright dan matanya langsung bertatapan dengan Stevan ayah bright
Mereka terdiam cukup lama. Win meringis ketika bright menggenggam tangan nya kuat. Ia tahu Bright sedang menahan amarah
"Apa yang anda lakukan di sini ? " Bright
Stevan perlahan melangkah
"Pho tahu, pho gk pantas mendapatkan permohonan maaf dari mu anakku setelah apa yang pho lakukan dulu sama kamu dan juga mae mu, tapi...pho akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan pho padamu' "
Bright terkekeh kecil, air matanya menetes
Win melepaskan tangan nya dari bright untuk memberikan privasi pada anak dan ayah itu. Ia melangkah menjauh
"Apa ? Memperbaiki kesalahan ? TELAT. kenapa baru minta maaf setelah mae gk ada !? Kenapa bukan dari dulu ! Seandainya anda minta maaf saat ada mae...gk mungkin mae bunuh diri...hiks "
Bright mengelap air matanya kasar
"Maafkan pho bright... maafkanlah pho...pho akui pho melakukan kesalahan...pho gk terima saat mae mu lumpuh karena kecelakaan. Pho marah pada tuhan karena membuat mae mu seperti itu "
"Tapi pho malah melakukan kesalahan sama kalian yaitu membuat kalian menderita...pho akhir nya sadar bahwa semua yang terjadi adalah takdir...."
"Pho minta maaf bright...pho ingin kita seperti dulu menjadi keluarga bahagia kamu dan pho sebagai ayah dan anak. Kamu mau kan ? "
Stevan mengulurkan tangannya
"Anda ingin kita seperti ayah dan anak ? will never happen ! "
Bright pergi begitu saja tanpa membalas uluran tangan Stevan
"Aku memang pantas mendapatkan perlakuan seperti itu dari anak ku sendiri hiks "
Bright duduk di bawah pohon kelapa. Jari jemarinya saling bertautan
Win menepuk pundak bright
"Win...." bright langsung memeluknya
"Aku tahu ini sangat berat buatmu bright. Keputusan ada di tanganmu, kamu tentukan sendiri apa yang kamu lakukan kedepannya sama om Stevan "
"Jujur win....aku senang dia minta maaf padaku, tapi di sisi lain kemarahan ku padanya tak bisa ku bendung. Ingatan tentang semua perlakuan dia sama aku dan mae masih sangat jelas "
"Aku bingung apa yang harus aku lakukan..."
"Ikutin kata hatimu jangan egomu. Tenangkan pikiran dan hatimu dulu baru buat keputusan "
Bright mengagguk sambil tersenyum tipis
"Makasih banyak win "
"Sama-sama "
Malam harinya bright pulang ke mansion. Perlahan ia membuka pintu rumahnya
Saat masuk keadaan kosong seperti tidak ada penghuninya. Di depan pintu kamar Stevan bright terdiam
Ia penasaran apakah beliau sudah pulang apa belum
"Buka gk ya ? Ehm..."
Cklek
Bright melongok ke dalam. Kamar tersebut keadaan kosong
"Kemana dia ? "
"Den bright ? "
Bright menoleh, di belakangnya ada seorang maid
"Den bright cari tuan ? "
"Ehmm beliau kemana ? "
"Tadi tuan Stevan bilang ia mau ke Amerika den "
Alis bright menukik " Amerika ? "
"Iya den "
"Ngapain ? "
"Entah. Tuan hanya bilang mau ke Amerika "
Bright mengagguk "Baiklah. Terima kasih "
Ia pun ke kamarnya. Sampai di kamar bright merebahkan tubuhnya. Matanya menatap atap kamarnya
"Apa yang harus gua lakuin ? Memaafkan nya atau tidak ? "
Bright menghembuskan nafasnya. Secara perlahan matanya terpejam ia tertidur
Happy reading all 💜💜💜
![](https://img.wattpad.com/cover/316534361-288-k942984.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
thank you [END] (BrightWin)
Randomterima kasih sudah menjadi lentera di kehidupan ku #Bright Vachiraawit terima kasih sudah menjadi kebahagiaan untukku #Win Metawin ini karya pertama ku. semoga suka ya 💜💜💜💜 Yang homophobia silahkan pergi ya 😘😘😘