Di Amerika, Stevan sudah sampai di di rumah oma santi sedang bertekuk lutut sambil menangis terisak
"Mah... bagaimana cara nya agar bright memaafkan ku mah hiks ? Aku ingin hidup bahagia bersama dengan anakku "
Santi terdiam. Jujur saja beliau masih sakit hati mengingat perlakuan anaknya itu kepada menantu dan cucunya dulu
Namun melihat'nya seperti ini membuatnya tak tega
"Kamu sudah minta maaf sama bright ? " Stevan mengangguk
"Sudah mah... tapi sepertinya dia gk mau memaafkan ku..."
"Kamu berhak menerimanya stevan. Mamah yakin bright sangat sakit hati dengan perlakuan mu ! "
"Stevan ingin bahagia mah sama bright...anak semata wayang ku...aku ingin memperbaiki semuanya "
"Kamu harus bisa meyakinkan bright untuk menerima mu kembali sebagai sosok ayah "
"Stevan akan berusaha mah..."
Paginya bright bagun. Ia turun dari kamarnya menuju ruang makan
Tapi saat di depan kamar Stevan lagi-lagi bright termenung di sana
"Apakah...dia belum pulang ? "
Bright melangkah kakinya kembali, kemudian duduk di salah satu bangku. Ia mengambil sebuah roti dan selai
Maid datang "den bright "
"Iya, ada apa ? "
"Ada tamu di depan "
"Siapa ? "
"Den win "
Bright menoleh "suruh dia masuk "
"Baik " maid pun menemui win
"Silahkan masuk den win, den bright lagi di ruang makan "
"Terima kasih "
Akhirnya win sudah sampai di sampingnya. Ia sudah pakai seragam sekolah
"Bright "
"Eh win, ayo duduk sarapan tapi cuma makan roti " win terkekeh
"Win kesini sengaja malahan. Win bawa nasi goreng untuk bright "
Mata bright membulat "benarkah ? Mana ? Aku mau makan "
"Sebentar " win mengambil sebuah kotak makan dari dalam paper bag nya
"Nih, silahkan di coba "
Nasi goreng buatan win sudah di depan mata bright. Tercium aroma lezat yang membuat perut bright bertambah lapar
"Wah kayaknya enak nih "
Bright menyuap satu sendok. Win menatap bright
"Bagaimana ? Enak gk ? "
Bright menggangguk mantap "enak banget. Masakan kamu gk pernah gagal "
Win tersenyum. Ia senang sekali bright menyukai nasi goreng buatannya
Beberapa saat kemudian nasi goreng buatan win ludes tak bersisa. Bright mengusap perutnya kenyang "enak banget sih... makasih ya "
"Iya sama-sama, kamu kok belum rapih ? Gk sekolah ? "
"Baru jam 06 lewat 15. Nanti dulu lah kamu aja yang ke pagian " win terkekeh
"Sengaja. Biar bisa kasih ini dulu buat kamu "
"Kita duduk dekat kolam renang aja yuk "
Bright menggandeng tangan win. Tak lama keduanya sampai di depan kolam renang
Win melepaskan sepatunya dan menyempelung kan kakinya. Wajahnya gembira
"Wah... airnya dingin banget "
"Kamu tunggu sini ya, aku ganti baju dulu "
"Ok bright "
Bright pun ke dalam. Beberapa saat kemudian ia kembali sudah memakai seragamnya
"Ayo berangkat "
"Sebentar aku keringkan kakiku dulu " win mengelap kakinya dengan handuk
"Kesini naik apa ? "
"Sepeda, tuh di depan rumah kamu "
"Naik motor aja bareng aku ok ? "
"Terus sepedanya ? " Bright mengusap rambut win gemas
"Nanti aku suruh orang buat anterin ke rumah kamu, jadi kamu pulang aku anterin juga "
Win tersenyum manis "ok bright "
"Yuk berangkat " Mereka pun pergi ke sekolah
Sementara itu Stevan sedang menatap bingkai foto dirinya, sang istri tina dan anak kesayangan nya bright yang saat itu masih berusia 3 tahun
Mulut dan bajunya kotor karena makan eskrim. Stevan tersenyum di temani air mata
"Kamu masih kecil banget ya bright. Pho seneng banget saat di momen ini..."
"Maafkan pho bright...maafkan aku tina...karena gk terima atas kejadian kecelakaan itu...kalian berdua yang harus menanggung nya hiks... "
Stevan berharap semoga Bright memaafkannya
Happy reading all 💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
thank you [END] (BrightWin)
Randomterima kasih sudah menjadi lentera di kehidupan ku #Bright Vachiraawit terima kasih sudah menjadi kebahagiaan untukku #Win Metawin ini karya pertama ku. semoga suka ya 💜💜💜💜 Yang homophobia silahkan pergi ya 😘😘😘