Jam set 8 win sudah sampai di sekolahnya. Ia tidak sabar melihat siapa yang lulus tes dan bisa masuk ke sekolah bergengsi tersebut
Dor
Tiba-tiba win terkejut, ia menoleh ke belakang terlihat 2 orang tanpa dosa sedang memamerkan gigi nya
(Maksudnya senyum Pepsodent gitu 😀😀 )
"Ohm ! Fong ! Kalian kagetin win aja deh ! "
"Hahaha iya kita minta maaf win.... kita kan cuma bercanda iya gk ohm ? "
"Bener tuh....jangan marah na ? " Win mengerucut kan bibirnya
"Ya udah win maafin. Awas aja kalian kagetin win lagi "
"Iya Kita berjanji " jawab mereka kompak
Mereka mengobrol sambil berjalan menuju kantin
Oh iya btw mereka udah lulus ya Jadi gk belajar. Mereka ke sekolah hanya untuk mengambil surat ijazah dan surat-surat lainnya
"Oh iya kita gk sabar banget loh nungguin pengumuman tes itu " kata fong
"Loh kalian kan gk ikutan tes ? "
"Emang, tapi kita gk sabar mau tau temen kita ini lulus tes " win tertawa
"Hahaha kalian ada-ada saja, win kan gk tau lulus tes apa enggak "
"Ya kita kan cuma berharap semoga lo lulus dan kita bisa satu sekolah lagi " harap fong
Yap ohm dan fong juga akan bersekolah di SMA permata internasional. Tentunya mereka bayar sendiri karena mereka juga dari kalangan kaum berduit
Orang tua mereka sama-sama memiliki perusahaan yang cukup besar. Win merasa beruntung karena mereka mau berteman dengannya tanpa memandang status sosial
Seringkali bahkan hampir setiap hari mereka selalu mengajak atau mentraktir win jalan-jalan
Win sebenarnya merasa tidak enak bagaimana pun ia tidak ingin merepotkan orang lain tapi jawaban mereka
"Win lo gk usah malu sama kita. Kita seneng kok bisa temenan sama lo. Semoga kita selalu seperti ini ya "
Win sangat terharu mendengar jawaban teman-teman nya tersebut
Tak berapa lama Mereka sampai di kantin dan memesan makanan. Saat sedang asyik-asyiknya makan tiba-tiba para murid di sana berlarian keluar kantin
"Eh pada kenapa tuh lari-lari ? " Tanya ohm
"Coba gua tanya " fong menarik salah satu murid
"Ada apa ? "
"Itu katanya udah ada pengumuman siapa aja yang lulus tes "
Win pun bangkit
"Di mana bisa liat ? "
"Di mading " murid itu pun kembali berlari
"Sekarang kita ke mading, win lo duluan aja biar gua yang bayar"
"Makasih banyak ohm "
Win langsung menuju ke mading dengan tergesa-gesa dengan fong di belakang nya
"Win ! Tunggu ! "
Fong dan win sampai di depan mading. Banyak murid yang juga berada di sana
Rata-rata mereka sama seperti win dengan latar belakang keluarga kurang mampu. Mereka berharap agar bisa masuk ke sekolah tersebut
Selain gratis pendaftaran ternyata ada tambahan lainnya yang beberapa waktu lalu baru di sampaikan oleh kepala sekolah nya
yaitu gratis sekolah di sana hingga lulus tanpa di pungut biaya sama sekali dan di beri uang saku setiap bulannya. Tentunya dengan syarat nilai mereka tidak boleh sampai turun ataupun anjlok
Win termasuk siswa yang cerdas. Ia sering kali menjadi wakil untuk sekolahnya di kejuaraan lomba cerdas cermat antar sekolah
"Win ! Fong ! " Ohm menyusul mereka
"Gimana ? Win lulus ? "
"Kita belum tau ohm, noh liat banyak banget orang "
"Semoga aja win lulus ya " do'a ohm
"Semoga aja "
Win benar-benar berharap ia lulus karena mendengar ucapan sang ibu yang ingin sekali win bisa bersekolah di sana
Lambat laun murid-murid yang berada di depan mading berkurang. Ekspresi mereka berbeda-beda ada yang sampai menangis haru karena lulus atau menangis histeris karena tidak lulus
Win melangkah kan kakinya dengan hati yang deg-degan sampai di depan mading
Jari dan matanya membaca dengan teliti satu-persatu nama yang ada di pengumuman tersebut dan jarinya terhenti pada nama
Win Metawin keterangan lulus
Teman-teman maaf ya kalo ceritanya gk nyambung 🙏🙏🙏
Semoga kalian tetap suka 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
thank you [END] (BrightWin)
Diversosterima kasih sudah menjadi lentera di kehidupan ku #Bright Vachiraawit terima kasih sudah menjadi kebahagiaan untukku #Win Metawin ini karya pertama ku. semoga suka ya 💜💜💜💜 Yang homophobia silahkan pergi ya 😘😘😘