Pertandingan balapan liar pun selesai dan yang pasti bright lah pemenang nya
Jack membanting helmnya
"Sial !! "
"Eh guys seperti nya ada yang gk terima bright menang nih " celetuk sinto
Semua tertawa karena tahu itu pasti jack
"Bangsat ! Awas bright ! gua akan balas lo ! " Jack pergi bersama antek-antek nya
Bright terdiam. Tiba-tiba pikiran nya teringat win
Keesokan paginya seperti biasa win memijat pundak bright. Biasanya bright akan ngobrol bersama mike dan boss
Namun kali ini ia lebih banyak ngobrol sama win membuat keduanya bingung. Entah kenapa bright tiba-tiba menjadi cerewet dekat win
"Win "
"Iya ada apa ? "
"Tadi malam gua balapan liar menang dong. Hebat kan gua ? "
"Iya...kamu hebat "
"Iyalah gua gitu loh, bahkan nih ya dulu yang biasanya di sebut rajanya balapan liar gua kalahkan "
Jujur sebenarnya win bingung bright mengajak nya ngobrol tapi di sisi lain ia juga senang
"Nih ya kalau gua balapan liar lagi, gua mau kalahkan dia dan gua pastikan gua yang akan menang "
"Iyah...yang penting kamu hati-hati "
"Pastinya. Gua akan hati-hati karena gua tahu konsekuensi balapan liar itu tinggi. Biasa saja kecelakaan kan ? "
Win mengagguk. Ia berharap itu tidak pernah terjadi dengan bright
Sementara itu kemarahan vivi udah sampai di ubun-ubun
"Sial !! Bright makin deket aja sama win ! "
"Gua gk terima ! Ayang bright cuma buat gua ! " Ucapan kina langsung di balas tatapan tajam vivi
"Apa lo bilang ?! Wah...ada penikung ya di sini "
"Tau lo kin, si Vivi kan suka sama bright. Jangan di tikung dong " bela lily
Padahal kan dari awal gua duluan yang suka sama bright... Vivi itu sukanya saat bright jadi pemimpin geng the black wolf. Ish nyebelin !
Batin kina kesal
"Gua mau singkirkan si cupu dari Bright ! "
"Tapi gimana caranya vi ? " Tanya lily
"Lo tenang aja, gua udah ada ide. Nanti kalian temenin gua "
"Mau kemana ? "
"Udah tenang aja " vivi tersenyum smrik
Hari-hari berlalu bright makin dekat dengan win bahkan saat pulang sekolah ini ia menunggu win di parkiran
"Win ! "
"Bright ? " Win bingung bright memanggil nya. Padahal waktu dia menjadi babu bright sudah habis
"Eh itu bright kan ? Pemimpin geng the black wolf ? " Tanya ohm. Win sedang berjalan bareng ohm dan fong
Bright menghampiri nya
"Gua anterin balik " ketiganya terkejut terlebih win sendiri
"Eh bright...gk usah. Win kan bawa sepeda "
"Udah sepedanya tinggal di sini. Nanti gua suruh orang "
Win bimbang
"Kenapa ? Gk mau ? " Win menggeleng cepat
"Bukannya begitu...win hanya bingung "
"Ngapain bingung sih ? Udah ayo gua anterin balik " tiba-tiba bright menggandeng tangan nya
"Ayo naik " win pun naik dan keduanya berlalu pergi
Ohm dan fong saling tatap
"Kita gk salah liat kan fong ? "
"Enggak tau "
Jujur saja semua murid bingung dengan perubahan sifat bright yang biasanya suka membully kini sangat jarang ia lakukan
Bahkan jika ada murid yang menyenggol nya sedikit saja langsung ia bully namun kali ini bright hanya menyuruh nya pergi
keduanya sampai di depan gang rumah win
"Makasih ya bright udah anterin win pulang "
"Ehm sama-sama. Oh iya gua mau main ke rumah lo boleh ? "
Win terkejut bukan main
"Gk boleh ya ? "
"Bukan...cuma rumah win gk semewah rumah bright. Rumah win kecil "
"Biarin aja. Udah lo jalan duluan. Gua gk tau jalannya "
"Motor bright bisa kok masuk ke halaman rumah win "
"Ya udah naik lagi. Turunnya depan rumah lo aja "
Win naik lagi. Tak lama kemudian sampai di depan rumah win. Bright turun dari motornya
"Ini rumah win. Maaf kalau buat bright gk nyaman "
Bright menatap sekeliling. Rumah win di tengah perkampungan. Rumahnya sudah usang bahkan cat nya sudah terkelupas
"Lo tinggal sama siapa ? "
"Berdua sama mae "
"Papah lo ? "
"Masuk dulu bright. Ceritanya di dalam sekalian win bikinin minum "
Keduanya masuk. Bright duduk di keramik beralaskan tikar
Win kembali sambil membawa teh
"Maaf win cuma bisa kasih bright teh "
"Gk apa-apa. Gua minum ya "
"Silahkan " bright meminumnya. Teh buatan win sangat pas
"Sekarang cerita " win pun bercerita
"Pho win sudah meninggal karena penyakit jantung bright "
"Gk di bawa ke dokter ? " Win menggeleng pelan
"Saat itu mae gk punya uang buat ke dokter jadi pho gk dapat penanganan dari dokter sehingga pho meninggal "
Bright sedih. Ternyata kehidupan win sulit sama seperti kehidupan dirinya
Tapi setidaknya kedua orang tua win saling bersama gk kaya pho sialan itu meninggalkan mae sendirian
Bright kesal dengan kelakuan sang ayah seandainya saja pho nya itu menerima kejadian tersebut mungkin saat ini sang ibu masih ada
"Jadi bright kehidupan itu tak selamanya indah yang seperti kita bayangkan"
"Tapi mungkin saja Tuhan memberikan kita sebuah masalah agar kita bisa mensyukuri segala nikmat yang tuhan berikan untuk kita " ucap win
Bright menggangguk. Keduanya saling tatap tanpa sadar kalau davika sudah pulang
"Win...kamu sudah pulang sayang ? " Keduanya terkejut
"Mae ?! "
"Eh siapa ini win ? " Tanya davika. Bright tersenyum kikuk
"Perkenalkan Tante, nama saya bright temen sekolah win "
"Oh gitu...tante pikir ini ohm atau fong "
Keduanya bertingkah canggung
"Ehm kalian lanjut aja ngobrol nya. Tante masuk dulu "
"Baik mae / baik tante "
"Oh iya bright kamu pulangnya setelah makan malam aja ya tante mau masakin buat kamu "
"enggak usah tante makasih. Bright akan pulang "
"Ish apaan sih. Makan malam di sini ya ? " Harap davika. Bright mengagguk pelan
Davika masuk ke kamar nya. Keduanya pun kembali ngobrol
Happy reading all 💜💜💜
![](https://img.wattpad.com/cover/316534361-288-k942984.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
thank you [END] (BrightWin)
De Todoterima kasih sudah menjadi lentera di kehidupan ku #Bright Vachiraawit terima kasih sudah menjadi kebahagiaan untukku #Win Metawin ini karya pertama ku. semoga suka ya 💜💜💜💜 Yang homophobia silahkan pergi ya 😘😘😘