baby miu 09 🌻🌞

904 80 9
                                    

Pria dengan mata elang nya dan fitur wajah nya yang tampan bak dewa yunani itu berjalan di lorong rumah sakit dengan angkuh.

Tatapan matanya terlihat dingin namun jika di perhatikan secara teliti mata itu menyimpan banyak kerinduan yang mendalam.

Dengan tangan membawa mawar merah kesukaan sang kekasih langkah tegas nya berhenti di pintu ruang rawat.

Sebelum benar-benar masuk pria itu menarik nafas dalam yang sangat sesak, tangan kekar berurat nya mendorong pintu dan melihat kekasihnya terbaring dengan alat medis yang menjadi tumpuan hidup nya selama tiga tahun ini.

Pria itu meneduhkan matanya dan meletakkan bunga di atas nakas, menarik kursi dan mencium bibir pucat sang kekasih.

"Apa kabar pujaan hati? Kamu masih nyaman memejamkan mata sayang? Disana terlalu indah ya?" Tanya nya sedih.

Pria itu menggenggam tangan dan mencium tangan itu berulang kali sambil menahan isakan nya.

"Aku akan membalas dia sayang, kamu harus segera bangun untuk menyaksikan kehancuran nya. Dia akan hancur di tangan ku seperti dia menghancurkan kamu malam itu... Sayang bangun, aku merindukanmu." Ujar nya lirih terisak kecil karna kesayangannya terbujur lemah.

Pria itu hancur tubuh kokoh nya bergetar tak karuan hanya karna satu orang yang begitu berharga di hidup nya.

Pintu terbuka membuat nya dengan cepat menghapus air matanya dan melihat siapa yang datang.

Pria tinggi dengan kulit putih dan hidung nya yang bangir itu datang sambil mendekat ke arah nya.

"Kau sudah lama datang?" Tanya pria itu meletakkan kue di atas nakas.

"Aku baru tiba." Jawab nya seadanya.

Dua pria itu yang sama-sama memiliki visual yang sangat tampan saling terdiam dan melihat pria manis terbaring di ranjang.

"Sudah tiga tahun dan dia tetap tidak menunjukkan akan segera pulih." Pria tinggi dengan hidung yang mancung itu memecahkan keheningan.

"Dia masih terlalu nyaman... " Jawab pria yang masih setia menggenggam tangan kekasih nya.

Pria berhidung mancung itu menoleh dengan mata tajam nya. "Lalu apa yang akan kau lakukan dengan dia?" Tanya nya dingin.

Pria itu mencetak senyum miring dan wajah nya yang bengis.

"Membuat nya menderita secara perlahan... " Ujar nya.

Dia mengangguk setuju dengan pernyataan sahabat nya.

Mereka saling pandang dengan raut yang berbeda tapi tujuan mereka sama yaitu menghancurkan dia.

"Berhati-hatilah dia anak pengusaha sukses, Kanawut Traipipatanapong di lindungi oleh orang berpengaruh." Ujar nya agar sang sahabat bisa lebih berhati-hati.

Pria yang tadi membawa bunga mawar itu tertawa dingin dan seolah bisa menghancurkan Kana tanpa melakukan hal yang berbahaya.

"Seseorang akan mudah hancur saat dia mencintai seseorang dengan begitu dalam... "Ujar pria itu.

"Kalau begitu buat dia jatuh cinta dan hancurkan dia sehancur-hancur nya." Yakin nya.

Tanpa mereka sadari bahwa takdir sedang bermain dan rencana mereka bisa hancur begitu saja.

Hanya karna dendam akan ada seseorang yang mempunyai penyesalan dengan begitu dalam.

****

"Kana kau dari mana saja?" Omel Mild melihat sahabatnya baru tiba sepagi ini.

Kana menguap depan Mild dan menggaruk leher nya yang tidak gatal. "Aku ke club menemui Namtan dan So Hee." Jawab nya melangkah masuk dan menjatuhkan diri ke sofa.

Mild ikut menyusul dan mendudukkan dirinya di dekat Kana.

"Mew... Dia di mana?" Tanya Kana mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan. Biasanya pagi ini Mew sudah berada di ruang keluarga sambil menonton kartun.

Mild bersandar dengan lelah kantung matanya terlihat begitu jelas.

"Dia masih tidur karna dari semalam mencari mu, aku sangat susah membuat nya agar berhenti menangis." Eluh Mild.

Kana tersenyum pelan, "Mew tidak bisa lepas dari ku... " Entah kenapa ada rasa asing yang memasuki hatinya mendengar Mew mencari nya semalaman penuh, entah kenapa ada rasa bahagia di hatinya.

Mild mendengus kasar. "Dia sudah jatuh cinta dengan mu, ah aku sangat ingin tidur." Mild memejamkan mata sejenak.

"Ayo ke kamar mu dan kita tidur bersama." Ajak Kana merubah posisi menjadi duduk.

Mild menggeleng samar menolak ajakan dari Kana.

"Tidak bisa karna teman ku ada yang berulang tahun, aku harus kesana... " Ucap Mild dengan malas.

"Siapa?"

"Seseorang... Aku tidak bisa menyebutkan namanya, karna dia juga berada di rumah sakit selama tiga tahun ini, dia koma karna mengalami pelecehan dan kecelakaan." Ucap nya.

Kana memasang wajah nya melas, "Kasihan sekali... " Gumam nya.

Mild lalu pamit untuk pergi ke kamar dan Kana hanya menganggukkan kepala, dia pun kembali memejamkan mata dan tertidur pulas di sofa.

baby miu🌻🌞 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang