"Kamu membohongi mama selama ini?" Tul menatap kekecewaan pada putranya yang duduk menunduk di sofa ruang keluarga mereka.
Tul bahkan terlalu terkejut mendengar kabar kecelakaan Kana sekarang dia diberi kejutan lain, kejutan tentang putra nya yang ternyata selama ini tidak seperti anak kecil.
Pikiran anak nya sehat dan tidak terganggu dengan trauma apapun.
"Kenapa membohongi mama? Apakah mama tidak bisa ikut andil direncana mu?" Tanya nya sekali lagi.
"Sayang... " Max mengelus pipi istrinya lembut membuat pria itu menoleh padanya.
"Kamu juga tahu tentang ini?"
"Maaf sayang... "
Tul menyentak tangan Max dia menjauh dari suaminya.
"Tul, aku baru mengetahui nya dua tahun yang lalu. Aku berniat ingin memberitahu mu setelah Joss kita hancurkan." Ucap Max melembut.
"Tetap salah Max! Seharusnya kalian memberitahu ku, agar aku tidak menjadi bodoh selama ini, aku menangis setiap malam nya karna anak ku mempunyai trauma! Sekarang lihat rencana kalian malah membahayakan nyawa cucu dan menantuku!" Bentak Tul.
Tul menatap kedua nya berganti emosinya begitu menumpuk dengan semua masalah yang berdatangan secara bersamaan, kepalanya serasa ingin pecah.
"Jika sudah begini harus bagaimana? Kana hilang entah kemana, dia belum di temukan. Kana sedang dalam keadaan hamil muda, kehamilan nya masih sangat rentan keguguran. Dimana otak mu Mew? Bagaimana bisa.... Aku sudah tidak tahu jalan pikir mu." Tul berlalu pergi dari sana tapi terhenti karna perkataan Max.
"Tul ini sudah larut malam, kau--"
"Persetan dengan larut malam, Max! Menantu ku di luar sana sedang dalam bahaya." Balas Tul keras tetap melangkah pergi menghiraukan panggilan Max.
Max bernafas kasar dia menatap tajam sang putra, "Pergi ke kamar mu dan renungi semua nya. Ambil keputusan besok untuk hubungan kalian." Ucap Max pergi keluar juga menyusul istrinya.
Mew diruang tamu seorang diri menundukkan kepalanya dalam. Akhirnya beberapa menit terdiam dia mulai melangkah untuk masuk ke kamar.
Kali pertama membuka pintu dia sudah bisa mencium bau yang membuat nya candu, vanilla. Mew mengedarkan matanya melihat setiap sudut ruangan, terbayang bagaimana Kana dan dirinya bertengkar karna ke brengsekan nya.
Membawa kaki nya semakin masuk dan semakin membuat dadanya terhimpit oleh rasa sesak. Mew menutup pintu kamar, dia langsung menuju meja rias Kana.
Tangan nya mengambil kotak beludru hitam yang terdapat dua cincin milik nya dan Kana, cincin tunangan mereka.
Di kotak itu hanya terdapat cincin nya karna Mew sangat menolak memakai nya, hanya Kana yang begitu setia memakai cincin itu.
Dia mengambil cincin itu melihat nama nya, Mew sangat ingat cincin ini yang dipilih oleh Kana untuk mengikat mereka.
Tapi Mew selalu benci untuk memakai karna bukan Lin Yi yang menjadi tunangan nya.
Membuka lacinya Mew mengambil buku bersampul hitam, buku yang selalu Mew lihat setiap pagi dan malam nya di tangan Kana.
Perlahan dia buka buku itu terdapat tulisan indah dari jari lentik Kana. Setiap bait nya tersusun begitu rapih dan cantik.
Di lembaran itu terdapat tulisan yang mampu membuat nafasnya memburu bahkan matanya berkaca.
45 hari, pria itu sadar dari tidur panjang nya. Dan selama itu Mew tidak pernah lagi memeluk ku, bahkan mencium ku. Kita hanya bertemu untuk bertengkar, dan saling mengutarakan kebencian.
KAMU SEDANG MEMBACA
baby miu🌻🌞 (END)
Фанфикhanya kisah manis yang ternyata menyimpan banyak rahasia.