Art membawa langkah nya masuk ke dalam rumah Lee Thanat. Dia harus segera memutuskan hubungannya dengan pria itu dan menikah dengan Mew.
Lusa pernikahan nya akan dilangsungkan secepat mungkin Art ingin segera menghilangkan jejak jika dia pernah mempunyai hubungan dengan Lee Thanat dan sedang mengandung anak pria itu.
"Art aku mengkhawatirkan mu.. " Lee Thanat segera menghampiri Art yang sudah dua hari ini menghilang.
Dia langsung membawa Art ke dalam pelukan nya dan mengucapkan rasa syukur karna pria dalam dekapan nya baik-baik saja.
Art yang berada dalam pelukan itu sedikit termenung, hangat sekali. Tidak ingin terlalu larut dalam perasaan aneh yang berada di hatinya, Art segera melepaskan pelukan itu.
Mereka saling berpandangan tangan Art mengepal entah kenapa hatinya seakan menjerit tidak rela jika harus memutuskan hubungan nya dengan Lee Thanat. Art sangat tahu perasaan apa yang sedang dia rasakan, tapi dia lebih tidak rela melepaskan Mew yang hampir mempunyai segala nya. Art bisa terjamin hidup bersama Mew, mungkin Thanat juga bisa tapi pria itu tidak se sukses Mew.
"Aku ingin berbicara sesuatu."
Lee Thanat tersenyum lalu mengelus pipi Art halus, "Aku juga ingin berbicara sesuatu dengan mu." Ucap nya dan menggandeng tangan Art untuk dia bawa ke kamar lantai dua.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di ambang pintu dia melihat kamar yang di dekorasi dengan bagus oleh Lee Thanat. Hatinya menghangat perlahan dia masuk pandangannya melihat pada sekitar.
Lee Thanat memeluk Art dari belakang dia menumpukan dagu nya di bahu sempit kekasih nya.
"Kau suka?"
"Ini sangat bagus." Ujar Art senang.
Lee Thanat ikut tersenyum dia bahagia selama Art juga bahagia. Melihat bahwa Art tetap di samping nya dan mereka akan segera memiliki anak, Lee Thanat berjanji akan mengusahakan apapun untuk kedua nya.
Dia berbalik badan untuk melihat Lee Thanat dan segera Art mencium singkat bibir tebal pria nya.
"Terimakasih."
"Itu sudah kewajiban ku." Lee Thanat memeluk pinggang Art.
Art menarik nafasnya pelan, "Kita berakhir Lee, aku tidak bisa bersamamu." Art perlahan melepaskan pelukan Lee dan melangkah mundur menjaga jarak dari pria itu.
"Art.. "
"Mew mengajak ku untuk menikah dan aku tidak bisa menolak nya. Aku ingin bersama dengan Mew." Bohong. Art menyadari perasaan nya untuk Lee Thanat, dia mencintai pria itu tapi Art lebih mengedepankan tentang masa depan nya dan anak nya kelak.
Lee Thanat menggeleng, "Tidak Art, jangan bercanda." Ujarnya takut setengah mati menghantui nya.
"Lepaskan aku. Biarkan aku memulai hidup baru dengan Mew... Anak ini.. " Art menundukkan kepalanya untuk melihat perutnya yang sedikit membuncit.
"Biarkan aku membuat nya tidak terlahir didunia, anak ini harus tiada agar kehidupan nya tidak menderita, anak ini tidak perlu lahir karna bisa mengancam kehidupan ku." Ucap nya. Biarkan kali ini Art egois, penyesalan memang ada tapi cukup dia pendam dan seiring berjalan nya waktu akan menghilang.
"Omong kosong! Kau mencintai ku Art, kita tidak boleh berpisah... " Lee Thanat menjatuhkan tubuh nya bersujud memohon pada Art agar menarik kembali perkataan yang menyakitkan untuk nya.
"Aku mohon... Aku bisa menjamin kehidupan mu dan anak kita, aku bisa memberikan semua kekayaan ku. Art, tolong tetap bersama ku dan biarkan anak ku lahir, dia harus hidup.. " Lee Thanat tidak bisa kehilangan bayi itu. Dia memimpikan membangun keluarga harmonis yang bahagia, Lee Thanat akan melakukan apapun selama Art bersama nya dan mewujudkan impian nya.
Dia sudah melepaskan wanita yang sangat dia cintai rasanya akan menyakitkan jika alasan dia melepaskan Helina pun ikut melepaskan nya dan memilih bersama orang lain.
Lee Thanat, ini adalah karma. Karma atas semua yang kau lakukan, atas hancur nya hidup seseorang yang kehilangan bayi nya sebelum sempat memeluk dan memperkenalkan dunia ini kepada bayinya.
****
lanjutannya ada di pdf yaaa buat harga cuma 30k aja kalo minat hubungin:088223889574
oh iyaaa lin yi nya aku ganti jadi Art biar tambah greget kalo baca.
