BABY MIU 32 🌻🌞

672 57 1
                                        

Kana meletakkan makan malam untuknya dan Mew di meja makan dengan wajah yang begitu datar.

Dia merasa kesal pada Mew karna setelah mengetahui dia tinggal disini, Mew selalu datang dengan berbagai alasan hanya untuk berdekatan dengan nya.

Mew mengabaikan muka suram Kana dan menyantap makanan yang sudah di siapkan Kana dengan lahap.

"Aku tidak tahu jika kau bisa memasak." Ujar Mew membuka suara untuk memecahkan keheningan yang terjadi diantara mereka.

Kana bungkam dia lebih memilih menikmati makanan nya dari pada menjawab perkataan Mew.

"Ini sangat enak!" Mew melahap nya dengan perasaan senang.

Kana melirik Mew dengan tatapan yang berbeda tapi bibirnya menahan senyum setelah mendengar kan pujian dari Mew.

"Setelah ini pergilah aku harus menemui Axel." Ujar Kana.

Mew mendongakkan kepalanya, "Bisakah aku ikut menemui nya?" Tanya Mew pelan.

"Tidak bisa." Jawab Kana tegas.

Tangan Mew menggenggam erat sendok di lengan nya dan dia melanjutkan makan nya dengan segenap gumpalan yang mengumpul di hatinya sehingga membuatnya susah menelan dengan benar.

Melihat Mew yang kembali makan dan terdiam tanpa merespon perkataan nya membuat Kana sedikit merasa bersalah.

"Axel berulang tahun besok kau bisa menitipkan hadiah nya padaku." Ujar Kana.

"Ulang tahun? Kenapa baru memberitahu sekarang? Aku belum mempersiapkan apapun." Mew segera berdiri mengambil ponsel nya untuk menghubungi asisten nya.

"Mew--"

"Apa yang di sukai oleh Axel?"

"Duduklah terlebih dahulu." Kana menarik tangan Mew pelan untuk kembali duduk di meja makan.

"Aku harus menyiapkan yang terbaik untuk putra ku." Tangan Mew berselancar di ponsel dengan gemetar, ada rasa aneh yang tidak bisa dia deskripsi kan atas semua ini.

Entah Mew pun tak tahu perasaan apa tapi yang jelas ada rasa bahagia karna dia akan memberikan sesuatu kepada putranya untuk pertama kalinya.

Kana merasa bersalah tidak bisa membawa Mew menemui Axel, Kana juga ingin membawa Mew kesana tapi itu tidak memungkinkan.

Kao pun akan berada disana mendampingi Axel.

"Kana di mana kau akan merayakan ulang tahun nya?"

"Di hotel xxx."

"Bisakah aku datang? Aku janji tidak akan menampakkan diri, aku hanya akan melihat dari kejauhan." Mew mempunyai koneksi di hotel itu. Hotel itu milik Kao dia bisa memasuki nya kapan saja.

Melihat Mew yang menatap nya penuh permohonan membuat Kana tidak tega akhir nya dia mengangguk.

"Terimakasih Kana aku janji tidak akan membuat kekacauan disana." Setidak nya dengan ini sudah cukup membahagiakan untuk Mew. Tidak apa jika seandainya dia tidak bisa melihat putranya dari dekat, asal Mew tetap mengetahui bahwa sang anak bahagia.
.
.
.

Hotel mewah itu sudah di penuhi oleh banyak orang dari kalangan bisnis atas, Kao mengundang kolega bisnis nya untuk ikut merayakan hari kelahiran putranya.

"Kao jangan terlalu memanjakan Axel." Ujar Kana menggeleng kan kepalanya melihat Kao yang sejak tadi menggendong Axel.

"Tidak apa Kana aku merindukan putraku." Jawab Kao.

"Axel juga merindukan papa." Ucap Axel memberi ciuman di pipi kanan Kao lalu tersenyum menampakkan gigi nya yang rapi.

"Ayo kita keluar sekarang." Kana menoleh melihat pada Bow yang sedang berdiri di dekat nya.

"Ayo."

Sebelum mereka keluar Tay menghalangi Kana dan Kao. Dia lalu menarik tangan Kana lalu menyatukan nya pada tangan Kao.

"Kalian harus bergandengan tangan, semua orang tahu kalian sudah bertunangan."

"Ayah--"

Tay menggeleng mengisyaratkan pada Kana untuk tidak membantah perkataan nya. "Ayah tahu nak tapi di depan publik kalian masih tunangan." Ujar Tay.

Kana melepaskan tangan nya dari genggaman Kao, "Itu di belanda ayah bukan disini." Bantah Kana, gila jika dia keluar dari sini dengan menggandeng tangan Kao. Ada Mew di luar yang akan melihat dari kejauhan, Kana tidak tega menyakiti perasaan Mew.

"Kao kenapa kau hanya diam saja?!" Ucap Kana menatap tajam pada Kao.

Belum sempat Kao menjawab Bow sudah lebih dahulu menyela.

"Kita bicarakan nanti sekarang lebih penting acara Axel." Ucap Bow menengahi perdebatan itu.

Kana berdecak dan membiarkan Kao kembali menggandeng tangan nya untuk keluar dari ruangan dan menuju tempat acara di langsung kan.

Mereka bertiga menjadi sorotan banyak kamera dan Kana mendengar beberapa bisikan yang menyebut kan bahwa mereka terlihat sangat serasi.

*****

****

lanjutannya ada di pdf yaaa buat harga cuma 30k aja kalo minat hubungin:088223889574

oh iyaaa lin yi nya aku ganti jadi Art biar tambah greget kalo baca.

baby miu🌻🌞 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang