Hati nya berdegup kencang mengikuti langkah Mew yang cepat, dia tahu Mew akan menuju kemana.
Kana menguatkan hati nya mendengar percakapan dalam ruangan itu sembari menahan ketakutan.
Semantara Mew menahan tangis nya melihat mata cantik itu terbuka dan melihat nya sambil tersenyum.
"Mew... " Lirih Lin Yi.
Tubuh tegap Mew bergetar mendengar suara yang mengalun indah itu, dia merindukan suara ini.
"Lili... Aku merindukan mu."
Lili.
Nama kesayangan dari Mew untuk Lin Yi sejak mereka menjalin hubungan untuk pertama kali nya, nama yang selalu dia sebutkan kala rindu menyerang lerung hati nya.
Mew memeluk tubuh ramping itu menyampaikan lewat pelukan betapa rindunya dia kepada kekasihnya.
Dia mengucapkan kata rindu yang tidak ada habisnya, pria ini yang membuat nya merasakan apa itu mencintai dan cintai.
Hanya Lin Yi yang memenangkan hatinya dan hanya pria yang sedang dia dekap yang mampu membuat Mew tergila-gila.
Kana melihat semuanya tanpa mendengarkan lebih jauh lagi dia tahu dengan hubungan keduanya.
Hatinya yang sakit membuat nya melangkah jauh tidak ingin mendengarkan apa yang selanjutnya terjadi di ruangan itu.
Kana tidak ingin membuat hatinya tambah sakit jadi pilihan terbaik adalah dia pergi dari sini, sejauh mungkin.
Sepanjang jalan isakan nya tidak berhenti bahkan dia berjalan tak tentu arah di tengah malam yang sunyi ini.
Kana ingin menjerit tentang kesakitan nya, Kana ingin mengadu tentang dunia yang jahat padanya, tapi pada siapa?
Siapa yang ingin mendengarkan keluh kesah nya?
Kana tidak memiliki bahu dan tidak memiliki telinga untuk mengadu, dia sendirian dan hanya mampu memeluk dirinya sendiri.
Dia kembali memohon pada tuhan untuk menghentikan rasa sakit ini.
Kana berucap kembali dalam hati jika memang dia tidak memiliki kebahagiaan di dunia, maka tuhan harus membawa nya pergi.
Lagi dia bertanya kenapa tuhan sejahat ini?
Tuhan pasti sangat tahu Kana sangat lemah dan tidak sekuat itu untuk menangani masalah yang datang.
Kana menghentikan taksi dan kembali ke mansion Mew, dia masih harus memberitahu pada Mew keberadaan bayi ini.
Siapa tahu dengan begitu Mew akan menerima dirinya dan meninggalkan pria itu.
Harapan itu membuat nya bisa tersenyum kembali, Lagi-lagi dirinya berharap pada sesuatu yang belum pasti.
*****
Mew mengusap kepala Lin Yi dengan penuh kasih sayang dan terus memberikan kecupan pada dahi kekasih nya.
Lin Yi pun tidak melepaskan genggaman tangan Mew dan tidak melunturkan senyum nya.
"Aku merindukanmu." Bisik Mew lembut.
"Aku juga sangat merindukanmu.. " Balas nya tak kalah lembut.
"Phi apakah selama aku tidak sadar kau selalu mencintai ku seperti saat pertama kita bertemu?" Tanya Lin Yi pelan.
Cup.
Kecupan manis yang hangat itu membuat debaran jantung Lin Yi tidak karuan, kecupan ini masih sama seperti dulu.
Hangat dan nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
baby miu🌻🌞 (END)
Fanfichanya kisah manis yang ternyata menyimpan banyak rahasia.