Namtan menuju tempat tinggal nya bersama Luke dia mendapati pria nya sedang duduk sambil mengerjakan sesuatu di laptop.
Perlahan wanita itu mendekat pada kekasih nya. "Luke... " Panggil Namtan dengan suara yang purau.
Luke mendongak badan nya tersentak kala mendapati keadaan Namtan yang kacau bahkan matanya sudah basah oleh air mata.
"Sayang ada apa?" Tanya Luke panik.
Namtan tidak menjawab dan langsung memeluk Luke dia menumpahkan tangis nya di dalam dekapan kekasih nya.
"Maaf hiks maafkan aku... " Isak Namtan.
Tangan Luke melingkari pinggang Namtan, "Ada apa?" Tanya Luke sekali lagi.
Namtan sedikit mengurai pelukan nya menatap tepat di kedua bola mata Luke.
"Maaf karna tidak becus menjaga Kana. Maaf Luke karna kelalaian ku, Kana harus menderita. Aku sungguh meminta maaf... Aku menyesal.... " Mata Namtan berair bibirnya bergetar wanita itu berusaha setengah mati menahan isakan nya.
"Namtan... Ini bukan salah mu." Luke menghapus air mata yang berada di mata Namtan.
Namtan menggeleng, "Ini salah ku karna membiarkan Kana menghadapi semuanya sendiri, aku salah Luke. Seharusnya sejak awal aku sadar jika membiarkan Kana tetap bersama Mew maka kehancuran akan mendatangi Kana, aku terlalu bodoh tidak menyadari semua nya sejak awal. Aku terlalu santai menghadapi semuanya..." Sampai kapan pun Namtan akan selalu merasa bersalah, bahkan permintaan maaf tidak akan membuat luka yang di dapatkan Kana menghilang. Mungkin jika Namtan menjadi Kana, dia sudah menggila dan membalas semua nya tanpa ampun, Namtan pastikan siapa saja yang membuat nya menderita akan hancur lebur tanpa bisa di perbaiki.
Luke menghapus air mata Namtan lalu dia mencium kedua mata Namtan, kembali dia peluk tubuh ramping wanita nya.
"Kana sudah baik-baik saja, dia juga merindukan mu. Nanti jika saat nya tiba kalian bisa untuk bertemu."
*****
"Kau Tay Tawan?" Tanya pria yang sudah hampir kepala lima tersebut.
Tay tersenyum miring tanpa sopan dia mendudukkan dirinya di depan pria itu.
Felix mendecih, "Ini mantan tercinta istri ku?" Sinis nya, nada suaranya terlihat tidak suka akan kehadiran Tay.
Karna pria bernama Tay itulah yang membuat nya tidak bisa membangun keluarga harmonis dengan Clara.
"Ada keperluan apa kau ingin menemui ku?" Tanya Felix, lagi.
"Aku ingin hak asuh Kana menjadi milik ku sepenuhnya."
Mata Felix langsung menajam kala mendengar perkataan Tay yang menurutnya sangat lah lucu. "Kana adalah anak ku, persetan dengan kau dan Clara yang pernah menjalin hubungan!" Tajam Felix. Kana adalah putra kesayangan nya, dan yang berhak penuh atas hak asuh Kana adalah dia.
"Kana darah daging ku!"
"Jangan mengarang!" Desis Felix.
"Saat Clara menikah dengan mu dia sedang hamil anak ku. Anak yang selalu kau sakiti adalah putra ku, aku ayah biologis nya." Tekan Tay, melihat perlakuan Felix yang terlalu sembrono untuk putra nya sungguh membuat Tay murka.
"Omong kosong." Felix tidak dapat menerima ini. Kana adalah putranya bersama Clara, tidak mungkin wanita sebaik Clara bisa hamil dengan pria lain selain suami nya.
"Itu kenyataannya, Clara dan aku pernah melakukan hubungan intim saat masih bersama, Kana anak ku, dia darah daging ku, kau merusak semua nya dan mengambil apa yang seharusnya menjadi milik ku." Tekan Tay, matanya pun menajam terlihat berang.
"Jika kau tidak tergoda dengan jalang murahan itu pasti sampai sekarang Clara masih hidup." Lanjut Tay.
Tangan Felix dibawah meja mengepal erat tidak terima dengan perkataan Tay yang memang benar ada nya, Felix hanya mencari seseorang yang dapat mengerti kemauan nya itu saja, apakah salah?
*****
"Mommy." Axel melihat pada mommy nya yang menyantap sarapan pagi mereka.
"Kenapa sayang?"
"Dimana papa?" Axel mengedarkan pandangan nya mencari sosok pria yang dia sebut papa.
"Papa sedang sibuk dengan pekerjaan nya." Jawab Kana.
Bibir kecil itu menekuk ke bawah dengan wajah yang sedih, "Papa sudah berjanji akan membawa Axel berkeliling." Ucap nya lesu.
"Kalau begitu ayo berkeliling dengan mommy."
Axel menggeleng kan kepalanya, "Axel ingin dengan papa." Ucap nya. Kana meletakkan sendok lalu mengambil ponsel nya.
"Kita telfon papa dan tanya kapan akan pulang, oke?"
Axel menganggukkan kepala antusias mata yang tadi berbinar sedih berubah menjadi bahagia.
"Cepat mom." Desak Axel tidak sabaran.
Kana tersenyum simpul saat panggilan di angkat oleh Kao dia segera menyerah kan ponsel nya pada Axel.
"Papa!" Pekik Axel ceria.
"Hai jagoan papa.. " Suara itu lembut selembut kapas menyapa pendengaran Kana di pagi itu.
"Axel rindu dengan papa. Kenapa pergi tidak bilang dulu.. " Rengek nya.
"Maaf sayang, kamu sedang tidur papa tidak tega untuk membangunkan nya." Ujar Kao menyesal.
Axel menghela nafas nya pelan. "Papa kapan pulang?"
"Setelah semua selesai papa akan pulang."
"Pasti akan lama." Axel menunduk lesu dia sedih karna akan berpisah dengan papa nya.
"Jangan sedih nanti papa ikut sedih... Papa janji setelah semua selesai kita akan pergi kemana pun Axel mau." Ucap Kao.
"Dengan mommy juga?"
"Tentu."
"Axel akan menunggu papa pulang." Serius nya.
Kana memilih beranjak dan mencuci piring sembari mendengarkan ocehan anak nya dan Kao. Tanpa sadar dia kadang tertawa pelan sendiri mendengar nya.
.
.
.
.lanjutannya ada di pdf yaaa buat harga cuma 30k aja kalo minat hubungin:088223889574
oh iyaaa lin yi nya aku ganti jadi Art biar tambah greget kalo baca.
KAMU SEDANG MEMBACA
baby miu🌻🌞 (END)
Fanfictionhanya kisah manis yang ternyata menyimpan banyak rahasia.