Usia kandungan Kana sudah menginjak usia dua bulan. Mulai terbiasa dengan perubah hormon dan badan nya, Kana bahkan terbiasa dengan perlakuan Mew yang terkadang kasar dan lembut.
"Astaga mama melarang kamu menyentuh dapur manis." Ucap Tul heboh melihat calon menantunya sedang memotong sayuran.
Pisau itu di rebut pelan oleh Tul membuat Kana menatap sendu pada pria paruh baya yang masih cantik tersebut.
"Ma, Kana bosan jika hanya diam saja." Rengek nya.
"Kalau bosan bilang pada mama supaya mama ajak jalan-jalan." Tul menusap tangan Kana.
"Sekarang ayo duduk dan tunggu sarapan di siapkan oleh maid." Tul menggiring Kana untuk duduk di kursi, dia lalu menyuruh salah satu maid untuk membuat kan segelas susu.
Tul duduk di samping Kana dia meminta ijin untuk mengusap perut yang sudah mulai membuncit itu.
"Kapan akan memeriksa kandungan?"
"Lusa mah."
"Boleh nanti mama ikut?" Binar Tul.
"Tentu saja mama." Jawab Kana tersenyum manis.
"Kana nanti jadi pergi kerumah daddy?"
"Jadi, aku sudah lama tidak berkunjung ke rumah." Jawab Kana.
Tul menganggukkan kepala nya dia menarik tangan dari perut Kana. "Mew nya ikut?" Tul sedikit berdiri mengambil buah dan mengupas kan nya untuk Kana.
Dia terdiam sebentar memilah kata yang tepat agar Tul tidak curiga, "Dia akan pergi bersama dengan Mild, katanya ingin berkunjung ke suatu tempat." Ujar Kana lembut.
Tul menukik kan alisnya membuat wajah itu di lingkupi rasa bingung.
"Tumben mereka pergi bareng? Sama siapa aja emang pergi nya?" Karna setau Tul mereka berdua jika bertemu akan ada pertengkaran, jadi wajar jika sekarang Tul merasa bingung karna mereka akan pergi berdua.
Kana mengambil satu buah anggur, "Bersama.... Lin Yi." Ucap Kana memelan.
Pergerakan tangan Tul terhenti sebelum sebuah senyum tipis terlihat di wajah nya.
"Mereka bertiga memang terlalu dekat, Mild dan Mew bahkan tidak pernah bertengkar jika bersama Lin Yi. Anak itu sangat manis dan begitu baik, mama jadi merindukan nya." Selama berbicara itu nada Tul berubah menjadi begitu lembut bahkan lontaran pujian itu di iringi dengan senyum tulus nya.
Mulut itu berhenti mengunyah mendengar pujian dari Tul, Kana menatap ke arah depan dengan jengah.
Keluarga ini terlalu terobsesi dengan kehadiran Lin Yi sampai kadang lupa bahwa Kana juga berada di antara mereka.
"Lin Yi tuh dulu suka banget maen kesini buat nemenin Mew, rumah kita dulu nya sampingan tapi gak tau deh ada masalah apa sampe tiga tahun yang lalu harus pindah. Waktu mama tau kalau Lin Yi kecelakaan, mama sedih banget, anak ceria kaya Lin Yi banyak banget ya yang nyakitin, padahal dia gak pernah menyakiti orang.... " Tul meletakkan satu buah apel itu di mangkuk setelah memotong nya.
Sembari kembali mengupas buah untuk yang kedua dia mulai melanjutkan cerita nya, "Tapi mama bahagia saat Lin Yi sadar lagi. Mew bahkan sampai nangis dan jatuh sakit karna Lin Yi koma, mama dulu pernah mengira kalau mereka itu pacaran.... Soal nya mereka lucu sih kemana aja bareng, kaya orang yang kalau pisah lama bakalan gak sanggup." Tul terus bercerita tanpa memikirkan bahwa Kana menahan rasa cemburu nya yang membara, kenapa selalu Lin Yi?
Pria jalang itu begitu di agung kan karna wajah polos dan baik nya, tunggu saat Kana mendapat semua bukti nya.
"Morning lagi ngobrolin apa ini?" Sapa Max datang memberi kecupan di kening Tul dan duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
baby miu🌻🌞 (END)
Fanfichanya kisah manis yang ternyata menyimpan banyak rahasia.