Untuk satu minggu kedepan Max dan Tul tidak akan pulang untuk sementara waktu dan Miu yang mulai nyaman bersama dengan Kana.
Seperti sekarang mereka berdua berada di mansion dengan Miu yang tidur di samping Kana.
Kana mulai dengan perlahan berdiri dari ranjang sangat hati-hati takut menganggu tidur Miu.
Dia keluar dari kamar dan masuk ke dalam kamar tamu, saat baru masuk Kana sudah di sambut dengan pelukan dari seorang wanita cantik.
Kana pun tidak sungkan membalas pelukan itu dan memberi kecupan pada kepala Helina.
Memang tadi dia mengirim pesan pada Helina untuk datang kesini dan meminta pada maid untuk langsung membawa Helina ke kamar tamu.
"I miss you." Ucap Helina setelah melepaskan pelukan mereka.
Tangan Kana bertengger di pinggang ramping wanita nya, "Miss you too." Ujar Kana dia menggesekkan hidung meraka.
Helina terkekeh dan kembali memeluk Kana dengan nyaman.
"Kenapa memanggilku kemari? Bukan kah akan bahaya jika ada yang tahu tentang hubungan kita?" Ujar Helina.
"Tidak akan ada yang tahu, Mild juga sedang pergi dan akan kembali besok." Jawab nya.
Helina mengalungkan tangan nya pada leher Kana, "Haruskah kita melakukan sesuatu?" Ucap nya seraya menyeringai.
Kana tersenyum miring. Dia langsung mengangkat tubuh Helina dan membanting nya pada ranjang, memberi ciuman panas dan brutal membuat Helina kelimpungan untuk membalas nya.
"Akhhh.. " Desah Helina saat tangan Kana mulai bermain di titik sensitif nya.
Kana membuka semua pakaian yang menempel di tubuh mereka, dia bahkan dengan kasar langsung menyentak kan penisnya membuat sang wanita menjerit.
Kamar tamu itu di penuhi oleh desahan dan lenguhan serta geraman dari keduanya. Suara penyatuan kulit terdengar menggema di kamar, Kana dengan gila menyetubuhi istri dari daddy nya sendiri.
Tapi satu hal yang Kana lihat, dia membayangkan percintaannya bersama dengan Mew.
Ini gila, tapi sungguh nikmat mencapai puncak saat membayangkan wajah Mew.
****
"Peach.. " Panggil Miu.
Kana menoleh dan tersenyum, "Ada apa?" Jawab nya lembut.
Miu melihat wajah cantik itu dengan lembut matanya menyorot dengan tajam namun penuh rasa kagum dan cinta.
"Peach sangat cantik.. "
Blush.
Pipi Kana memerah karna pujian itu, bahkan dia tersenyum dengan malu-malu.
Lalu dia duduk di samping Miu dan menatap pria itu dengan mata indah nya menyorot teduh.
"Apa kemarin-kemarin aku tidak cantik?"
Miu menggeleng tidak setuju, "Selalu cantik, Pecah sangat cantik di setiap detik nya." Ucap Miu.
Kana tersenyum sekali lagi berfikir benarkah Mew seperti anak kecil? Melihat sikap nya yang sekarang dia berfikir, apa Mew berpura-pura seperti anak kecil?
"Aku seorang pria Miu, seharusnya aku tampan bukan cantik." Jelas nya.
"Peach tapi cantik mu mengalah para wanita, kamu sangat cantik peach di bandingkan seorang wanita." Ini tidak bohong karna Miu terpesona dengan wajah cantik di depan nya, memang mungkin banyak pria di luar sana yang cantik tapi menurut nya Kana adalah yang tercantik.
"Terimakasih atas pujian nya.. "
"Kata mama jika ingin berterimakasih juga harus memeberikan pelukan."
Kana tergelak dan tertawa kecil, "Bilang saja jika ingin di peluk."
Saat Kana akan memeluk dengan cepat Miu menghindar, "Untuk Kana harus berterimakasih dengan memberi ciuman.. Tapi di kasih ciuman nya di bibir Miu okey?" Ucap nya sangat lucu.
Kana menangkup wajah Mew dengan kedua tangan nya dan memberi ciuman berulang pada bibir tipis Mew, bahkan dia juga memberi kecupan pada setiap inci wajah Mew.
Mild dari lantai atas melihat keromantisan dua orang itu sambil memutar bola matanya jengah.
Selama disini dia pasti akan selalu menjadi saksi dua orang itu di mabuk cinta, Mild sudah seperti angin jika dekat dengan mereka.
Sungguh dunia seperti milik mereka berdua, seperti di dunia ini hanya mereka berdua yang tinggal.
Semua orang akan menjadi angin di dekat mereka.
Mild meletakkan kopi nya dengan kasar dan menjatuhkan diri ke kursi, tetap melihat kedua orang itu.
Sedikit rasa kesal tapi juga bahagia karena Kana sudah melupakan Helina dan lebih fokus pada Mew.
Asal kau tahu Mild bahwa Kana tadi pagi membawa Helina untuk masuk ke mansion ini.
****
Helina mendesah dengan keras dan mengusap dada pria yang sedang berada di atas nya sensual.
"Ahhh sayanghh aku nghh sampai---AKHHH" Jerit Helina dengan panjang.
Pria itu semakin menekan penis nya untuk semakin masuk, dia memeluk kekasih nya dan menghisap puting Helina.
Helina dengan tubuh bergetar memeluk pria nya dan mengusap rambut kekasih nya.
"Kau lelah hmm?" Tanya pria itu.
Helina menganggukkan kepalanya, "Aku sangat lelah... " Ucap nya, bagaimana tidak lelah dia dari pagi sampai siang di gempur habis oleh Kana, dan sekarang di gempur oleh kekasihnya.
Belum lagi pasti sang suami juga akan menggempur nya malam nanti, dia sangat lelah tapi juga merasakan kenikmatan.
"Bagaimana dengan rencana kita?" Tanya Helina yang sudah duduk di pangkuan pacar nya.
"Kita lakukan bulan depan.. "
"Itu masih sangat lama--ahhh" Desah nya saat sang pacar bergerak kecil.
"Sayang kita harus memberi Kana waktu, dia pasti akan jatuh cinta dengan pria bodoh itu." Ucap nya meremas pinggul Helina.
"Lalu setelah dia jatuh cinta?" Helina menatap Kekasihnya dengan bingung.
"Kau kembali hadir di kehidupan nya, rusak hubungan mereka dan buat Kana bimbang dengan perasaan nya sendiri."
Helina tersenyum miring, "Untuk si bodoh itu?" Maksudnya adalah Mew.
"Kita buat culik dia dan beri pada papa ku."
"Papa mu?"
Pria itu menganggukkan kepalanya.
"Dulu saat Mew masih berusia tujuh tahun, papa pernah menculiknya dan menjadikan dia sebagai boneka sex, aku tidak tahu bagaimana kelengkapan nya tapi papa lah yang membuat Mew menjadi bodoh seperti sekarang."
Kini mereka kembali bercinta dengan gila bahkan tidak mengenal waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
baby miu🌻🌞 (END)
Fanfichanya kisah manis yang ternyata menyimpan banyak rahasia.