Akhirnya Win mengajak Kana untuk ke mansion nya yang sudah ada Namtan dan So Hee mereka harus membicarakan hal ini dengan serius.
Kana pun tidak berhenti memakan cemilan nya membuat Win mengumpat dalam hati bagaimana bisa ada orang se santai Kana dalam situasi yang bahaya.
Saat turun dari mobil mereka pun langsung menuju ke ruangan yang bisa mereka gunakan untuk untuk berbicara.
Namtan pun langsung mendekat kepada Kana, "Kau benar-benar sedang hamil?" Tanya Namtan.
Kana menganggukkan kepalanya dan duduk di samping So Hee yang juga menatap nya dengan rasa penasaran.
Melihat dua orang itu Kana meletakkan cemilannya kasar, "Aku memang sedang hamil." Cueknya.
"Shit!" Namtan mengacak rambutnya karna Kana yang amat santai menanggapi ini.
"Kau sedang hamil dan kau berlaku santai? Oh tuhan Kana!" So Hee memijat pelipisnya yang berdenyut sakit.
"Lalu aku harus bahagia? Menangis dan menjerit atau memohon pada Mew untuk tanggung jawab?" Kana memutar bola matanya malas.
"Kana---"
"So Hee dia sudah membuat drama sampai membuat baju ku basah. Kau percaya dengan otak licik nya yang akan tetap diam saja? Jangan konyol, Kana tidak sepolos itu." Potong Win terlebih dahulu.
Namtan mengambil duduk di dekat Kana dan menatap sepenuhnya pada Win.
"Maksudnya?" Bingung Namtan.
"Dia menelfon padaku dan membuat drama menangis mengatakan ingin bunuh diri, bahkan dia menangis seolah tersakiti dan menjadi sosok yang menyedihkan. Aku hampir saja tertipu olehnya, apartemen nya di pasang alat penyadap oleh Mew mungkin agar dia bisa mendengar apapun yang di katakan oleh Kana? Bahkan lebih gilanya dia menempatkan diri di posisi paling menyakitkan, padahal kalian tahu bukan disini yang korban itu juga Lin Yi bukan hanya Kana." Jelasnya panjang lebar di dengarkan oleh baik dengan dua wanita itu.
"Sebentar aku masih kurang paham tentang Lin Yi, bukan kah waktu itu dia mengalami kecelakaan dan mati? Kenapa bisa hidup lagi?" Timpal So Hee.
Namtan membenarkan tata letak rambutnya, "Lin Yi masih hidup, ternyata dia mengalami koma selama tiga tahun ini." Jelas Namtan.
"Dia bisa selamat dari kecelakaan yang parah itu?"
"Kau percaya Lin Yi mengalami kecelakaan?" Sahut Kana membuat orang yang berada di sana mengernyit bingung.
"Jika bukan kecelakaan apa? Tidak mungkin kan... " Gantung So Hee.
Kana menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan mengusap perutnya yang datar dan semua itu tidak luput dari tatapan mereka bertiga.
"Penculikan itu di lakukan oleh seseorang yang menjadi saingan bisnis daddy ku, seseorang itu menculik ku berniat untuk menjadi kan aku sebuah ancaman. Di saat itu juga ternyata ada Lin Yi yang memang sedang di sekap, aku dan Lin Yi sempat berbicara sebentar di dalam ruangan itu. Saat mereka kembali dan hendak memperkosa ku, aku membuat penawaran yang bagus... " Ujar Kana mengusap ujung bibir nya yang kotor karna remahan snack.
"Penawaran seperti?"
"Membuat mereka hanya memperkosa Lin Yi dan aku menyaksikan pemerkosaan itu di depan mata ku, dan aku pun menawarkan sebuah saham di salah satu perusahaan cabang milik daddy ku dengan jumlah yang lumayan banyak. Tapi ada yang aneh.... " Kana menopang kepalanya dengan tangan semakin membuat kedua wanita itu penasaran sementara Win hanya memutar bola matanya malas dia sudah mengetahui cerita ini.
"Lin Yi sangat menikmati pemerkosaan itu bukan kah seharusnya dia ketakutan dan menangis? Ah satu lagi, aku melihat seorang pria yang memakai topeng saat memperkosa nya. Ada dua pria.... Dan untuk kecelakaan itu aku yakin hanya rekayasa mereka, mana ada mobil yanh jatuh ke jurang dan hangus terbakar masih bisa membuat Lin Yi selamat? Bukan kah itu tidak masuk akal?" Tanya Kana membuat mereka mengangguk kan kepalanya.
"Sekarang kau ingin bagaimana? Mereka pasti sekarang sedang mengincar mu, dan pasti nya melalui Mew yang bodoh itu." Ujar Namtan.
"Kita harus membuat rencana agar dia tidak bisa membuat Kana keguguran." Timpal Win.
So Hee kembali menatap Win. "Apa Mew tidak menerima kehamilan Kana?" Tanya nya.
"Pria bodoh itu terlalu di butakan oleh cinta." Kesal Kana.
"Kau juga di butakan dengan cinta sampai bisa hamil." Namtan menatap Kana yang menekuk wajahnya penuh kekesalan.
"Tapi aku.... "
"Yang di katakan Namtan benar kau bodoh karna bisa kebobolan Kana." Timpal So Hee.
"Kalian kenapa menyalahkan aku?! Aku tidak tahu jika semua ini akan terjadi, aku juga tidak tahu jika bisa hamil." Pekik Kana.
"Namtan, So Hee kalian tidak mungkin bodoh kan untuk memahami otak nya?" Sela Win.
Namtan dan So Hee langsung bungkam mendengar perkataan Win dan mereka tahu jika mereka tidak seharusnya meremehkan otak licik Kana.
"Kita bisa memanfaatkan Helina. Dia terlibat dalam semua rencana ini, Lin Yi dan salah satu orang yang menjadi teman Mew juga terlibat." Ucap Kana yang sudah kembali tenang.
Hendak kembali membuka suara harus terhenti karna dorongan dari pintu memunculkan dua sosok pria yang tampan menatap mereka sambil memasang senyum.
"Haiii apa kita datang terlambat?" Sapa pria yang bermata tajam dan rahang nya yang tegas.
"Cih sok keren." Decak Win mengejek pria yang berhidung bangir itu.
Sementara pria yang satu nya menghampiri So Hee dan mencium pipi wanita yang menjadi kekasih nya.
Kana memutar bola matanya jengah melihat adegan itu. "Kau membuat ku mual.... Dew." Sinis Kana.
Win lalu menjauhkan kursi nya saat pria itu duduk di dekat nya.
"Bunny kau membuat hati ku sakit." Datar Bright menarik kursi Win yang menjauh darinya.
Namtan yang melihat Bright hendak mencium bibir Win langsung menggebrak meja membuat mereka terjengit kaget.
"Kita lanjutkan pembicaraan nya jangan berbuat mesum disini." Cegah Namtan.
KAMU SEDANG MEMBACA
baby miu🌻🌞 (END)
Fanfictionhanya kisah manis yang ternyata menyimpan banyak rahasia.