baby miu 16 🌻🌞

875 105 18
                                        

"Mew... " Suara Kana penuh dengan kekecewaan yang besar.

Mew berusaha setengah mati agar tidak membawa tubuh ramping itu dalam pelukan nya, setengah mati dia menahan diri.

"Gugurkan Kana! Aku tidak sudi memiliki anak dari mu." Perkataan sarkas itu kembali terdengar dan melukai hati Kana.

Mata bermanik coklat madu tersebut menatap Mew dengan penuh kekecewaan dan Mew menahan diri agar tidak menyesal dan mengatakan kata maaf.

Mew kira akan semudah ini tapi ternyata hatinya tetap sakit, anak yang belum sempat melihat dunia harus dia bunuh karna dendam nya.

Dia tidak ingin anak itu hadir dan malah membuat nya jauh dari Lin Yi.

Dirinya hanya takut untuk menyakiti Lin Yi, dia tidak tega membuat kekasihnya tersakiti karna ulah nya.

Mew sangat mencintai Lin Yi dengan sepenuh hatinya.

"Mew... Aku mohon." Ucap Kana dengan suara purau nya.

"Tidak ada cinta di antara kita." Mew menjawab tanpa beban.

"Aku mencintaimu."

"Tapi aku.... Membencimu." Ucap Mew susah payah.

Kana menundukkan kepalanya agar Mew tidak melihat jika dia menangis.

"Aku mempunyai kekasih Kana----"

"Lalu kenapa kau membawa ku masuk? Menawarkan sebuah cinta yang sangat besar, membuat ku merasakan mempunyai sebuah rumah. Kenapa kau memberikan aku sesuatu yang tidak pernah aku dapatkan dari keluarga ku? Kenapa Mew?"

Mew mengalihkan tatapannya tidak sanggup melihat Kana karna hatinya merasa sakit, seperti di tusuk oleh ribuan anak panah melihat Kana yang seperti sekarang.

"Balas dendam. Kau yang membuat kekasih ku tidak sadarkan diri selama tiga tahun, kau yang membuat nya berada di ambang kematian. Aku ingin menciptakan neraka untuk mu."

Jadi ini kah alasanya? Kana tertawa miris. Lin Yi, tetap lah pria itu yang menjadi alasannya hidup menderita.

Tangisan Kana terdengar sangat amat pilu tanpa menyadari bahwa tangisannya membuat pria dominan itu sakit hati.

Mew berdiri mempunyai satu jalan agar Kana dan anak itu hilang, dia harus melakukan cara ini agar anak itu lenyap.

Kana tersentak karna tarikan Mew di tangan nya dia merintih sakit.

Bruk.

"Arghhh.. " Rintih Kana karna Mew mendorong tubuh nya sampai jatuh ke lantai.

"If you don't want to abort her, then I can kill her." Desis Mew menindih Kana yang tergeletak di lantai.

Kana menggeleng kan kepalanya cepat karna merasa takut dengan Mew saat ini.

Mew menatap tajam pada perut rata itu dan mendesis karna amarah nya kian memuncak.

"Arghhh... " Kana semakin meringis sakit kala lelaki yang menindih nya mencengkram kuat pada perut nya.

"Mew aku mohon, jangan.... " Kana memohon ampun.

Tapi semakin Mew menguatkan cengkraman nya, semakin pula pikiran nya di penuhi oleh wajah bayi yang menatapnya polos.

Pikiran Mew di penuhi oleh wajah bayi yang tersenyum lebar menampakkan gusi yang belum di penuhi oleh gigi.

Mew menggeleng kan kepalanya dan tetap mencengkram sangat kuat pada perut Kana.

Menangis dan mengatakan ampun karna demi Tuhan sekarang Kana merasakan takut anak di dalam perut nya akan mati karna ulah Mew.

"Bajingan bayi ini harus mati." Batin Mew.

"SHIT, BRENGSEK!" Mew melepaskan cengkraman itu dan membanting bunga yang berada di nakas dekat nya.

Sementara Kana yang sudah terbebas dari Mew segera meringkuk memeluk perut nya, melindungi dari Mew yang bisa kembali menyakiti calon bayi nya.

Matanya bengkak di sertai rambut yang acak-acakan. Seharusnya hari ini menjadi hari membahagiakan untuk nya, dia kira Mew akan memeluk nya dan mengutarakan perasaan nya karna kabar membahagiakan ini.

Mew pergi dari sana meninggalkan Kana yang menangis seorang diri di lantai yang dingin. Mew tidak ingin semakin lama disana karna bayangan tentang wajah bayi semakin terlihat jelas.

Mew tidak suka dengan perasaan ini, Mew benci dengan rasa ini.

*****

Lin Yi menatap seorang pria yang sedang menggerakkan bibirnya di atas bibirnya.

Ia rindu dengan lelaki ini.

Setelah tautan bibir itu terlepas Lin Yi menatap nya lembut. "Kenapa baru datang, aku merindukanmu." Rengek Lin Yi.

Pria itu tersenyum sangat manis. "Kemarin aku juga datang tapi Mew masih disini dan kau masih tertidur." Ujar nya lembut.

"Bagaimana dengan Kana? Kau sudah membunuh nya?" Tanya Lin Yi.

"Dia sekarang berada di dekat Mew."

Lin Yi membelalakan matanya, "Kenapa bisa?!" Kaget nya.

"Mew meminta nya untuk menjadi baby sister dan Mew berniat membalas kan semuanya."

Lin bergerak cemas takut jika kedoknya terbongkar jika Mew tetap menahan Kana.

"Lin tenang lah. Aku akan menghasut Kana untuk pergi dari Mew dan setelah itu kau bisa membunuh nya." Pria itu mengelus wajah Lin Yi yang lembut dan memberikan kecupan hangat.

baby miu🌻🌞 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang