Melihat kamar hotel yang sangat berantakan membuat Kao paham bahwa Kana memberontak karna keputusan sepihak beberapa jam yang lalu.
Dia melihat seorang pria sedang duduk membelakangi nya perlahan Kao mendekat. "Kana... "
Pria yang mendengar suara itu langsung menoleh dengan tatapan yang tajam, bibirnya mendecih melihat wajah Kao yang sekarang menatap nya penuh rasa bersalah.
"Puas kau membuat semuanya hancur?! Kau sendiri yang bilang merelakan aku mengejar kebahagiaan ku, tapi kenapa kau justru menghancurkan nya?" Bentak Kana tak beraturan. Biasanya se emosi apapun dia kepada Kao dia tidak akan membentak nya bahkan ini kali pertamanya meninggikan suaranya pada Kao.
Kao menggeleng dia tidak tahu bahwa dampak nya akan separah ini, dia mengira Kana akan menurut jika Tay yang meminta. Kao tidak menyangka bahwa semuanya hancur bahkan Kana sudah tidak lagi berlaku baik padanya.
"Aku juga mengira jika merelakanmu akan semudah itu tapi setelah tahu kau dan Mew sudah bertemu, hatiku memberontak aku tidak rela melihatmu bersama orang lain. Sekali saja biarkan aku egois, apakah itu salah?" Kao ingin egois untuk cintanya dia hanya ingin hidup bersama Kana dan membangun keluarga kecil mereka dengan penuh kebahagiaan.
Kao dengan percaya mengklaim dia bisa membahagiakan Kana bahkan dia yakin Kana akan lebih bahagia bersamanya karna dia mencintai Kana tidak seperti Mew yang mencintai orang lain.
"Egois! Sangat egois, Kao. Seberusaha apapun kau untuk bersama ku itu akan berakhir sia-sia, aku tidak pernah sekalipun mempunyai perasaan padamu. Aku tidak pernah mempunyai fikiran untuk menjalin hubungan pernikahan dengan mu, pemikiran itu bahkan tidak pernah sekalipun terlintas dalam benak ku." Ucap Kana. Dia tahu perkataan nya cukup pedas dan bisa membuat hati Kao sakit tapi Kana harus tegas dalam hal ini. Dia tidak mungkin bersama dengan seseorang yang bahkan tidak pernah masuk ke dalam hidupnya, tidak pernah sekalipun Kana memasukkan Kao dalam daftar rencana nya di masa depan.
Bahu Kao melemah tangan nya mengepal untuk melampiaskan semua rasa sakit yang dia rasakan di dadanya.
"Sekalipun? Apakah sekali saja kau tidak pernah berniat membuka hatimu untuk ku?" Suara Kao terdengar purau, pria itu di lingkupi banyak kekecewaan dan luka yang tak kasat mata yang mana membuatnya terlihat begitu lemah.
"Tidak." Jawab Kana jujur.
Hati Kao sudah tidak bisa di deskripsi kan sesakit dan sehancur apa. Dia memang tahu Kana tidak pernah mencintai nya tapi mendengar langsung dari bibir Kana membuat hatinya semakin sakit dan hancur.
"Apa yang tidak aku punya dari Mew? Hal apa yang tidak aku miliki dari Mew? Kenapa kau tidak bisa mencintai ku?"
Bahkan dari bisnis yang Kao rintis lebih sukses dibandingkan dengan bisnis yang Mew rintis. Mereka berdua tanpa menggunakan nama keluarga, keduanya mendirikan perusahaan sendiri dan bisnis Kao lebih sukses.
"Kau sempurna Kao bahkan hampir semua nya kau miliki tapi rasa cintaku hanya untuk Mew. Kau bukan Mew, jadi mau sempurna apapun dirimu aku akan tetap mencintai Mew."
Cukup! Seharusnya Kao sadar sejak awal jika semua ini akan sia-sia saja. Semua harapan nya sudah pupus begitu saja mendengarkan semua perkataan Kana.
*****
Art datang ke rumah Mew karna tadi Tul menelfon nya dan memberitahu tentang keadaan Mew yang berantakan.
Langkah nya menuju kamar Mew dilantai dua saat baru masuk dia melihat Mew yang sudah duduk lantai dengan pandangan yang menatap lurus kedepan dengan kosong.
Art melangkah mendekat lalu mengambil tempat duduk di samping Mew.
Mereka saling diam bahkan Mew mengabaikan kehadiran Art. Dia memikirkan apakah Kana sedang bersama Kao dan tertawa bahagia bersama, Mew belum mendapatkan telfon ataupun pesan satupun dari Kana.
Padahal pria itu sudah berjanji padanya akan mengirim pesan jika semuanya sudah selesai.
Ah apa yang sedang Mew harapkan? Kana pasti lebih bahagia bersama dengan Kao dibanding dengan nya yang hanya bisa memberikan luka mendalam.
"Mew aku mendengar dari mama jika Kana sudah kembali apakah itu benar?" Tanya Art memecahkan keheningan yang terjadi di antara mereka berdua.
Mew diam mengabaikan pertanyaan Art yang menurutnya sangat tidaklah penting. Dia terlalu malas berbasa-basi meladeni Art yang membuang waktunya saja.
"Melihat mu terdiam seperti ini sepertinya perkataan mama memang benar... " Art menundukkan kepalanya menyembunyikan raut tidak suka nya karna di abaikan oleh Mew.
Art perlahan mengambil tangan Mew untuk dia genggam lalu dia mengusapnya pelan, "Kau masih mencintai nya, ya? Aku tidak masalah jika kau harus kembali padanya, aku tidak mungkin menahan seseorang yang tidak mencintai ku, aku merelakan mu bersama dengan Kana... " Ucap Art terlihat sangat ikhlas bahkan raut wajahnya terlihat amat melas. Pria itu pandai membuat siapaun iba jika melihat nya memasang wajah memelas seperti seseorang yang lemah dan selalu tersakiti.
.
.
.lanjutannya ada di pdf yaaa buat harga cuma 30k aja kalo minat hubungin:088223889574
oh iyaaa lin yi nya aku ganti jadi Art biar tambah greget kalo baca.
KAMU SEDANG MEMBACA
baby miu🌻🌞 (END)
Fanfichanya kisah manis yang ternyata menyimpan banyak rahasia.