Sebelum Kana pergi keluar dari rumah itu langkah nya terhenti di hadang oleh Helina yang menatap nya begitu sendu.
Kana hanya menatap nya datar dia sudah muak dengan wanita ini.
Helina tersenyum teduh, "Kau sudah mengetahui semuanya ya?" Tanya nya begitu lirih.
Kana mengalihkan tatapan nya ke sembarang arah tidak mau menatap ke arah wanita yang pernah begitu dia cintai dengan tulus nya.
Melihat respon dari Kana dia hanya menundukkan kepala membiarkan air matanya jatuh, dia kehilangan pria yang begitu mencintai nya dengan tulus.
"Kana aku hanya ingin berpesan jangan percaya pada siapapun, sekali pun itu kepada Mild." Ucap Helina yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Kana.
"Aku tidak akan menghancurkan persahabatan kalian seperti dulu... " Helina maju mendekat pada Kana dan menatap pria itu lembut.
"Tapi Kana sekali ini percaya akan perkataan ku, mereka berbahaya. Walaupun kau juga cukup pandai mengatasi nya tapi sebisa mungkin hindari mereka, Mild dan semua sahabat Mew. Mereka sekarang mengincar anak mu... " Tatapan Helina teralih pada perut rata mantan kekasihnya lalu mengulas senyum kecil.
"Aku kemarin mendapatkan laporan dari kekasih ku sendiri, bahwa Mew dan Lin Yi akan mengambil anak mu setelah lahir, kau harus lari sejauh mungkin Kana... " Helina mengeluarkan sebuah kerta kecil yang dia lipat dengan baik lalu menyerahkan nya pada Kana.
Helina mengambil tangan itu dan meletakkan nya di telapak tangan Kana.
"Helina... "
"Kana hubungi dia karna hanya dia yang nanti nya bisa kau percaya. Maafkan atas semua perlakuan jahat ku pada mommy ya? Aku minta karna menabur luka pada hatimu, sekarang pergi lah dan cari tahu apakah perkataan ku benar atau tidak." Helina memasang senyum dia akan melakukan apapun untuk melindungi pria yang pernah mencintai nya tanpa ada kata henti.
Dia akan menebus kesalahannya dengan melindungi Kana di saat semua orang mengincar pria itu.
"Pergi lah." Ucap Helina.
Kana melangkah pergi dia lalu menoleh ke belakang melihat Helina melambaikan tangan dan memasang senyum. Di saat seperti ini Kana merasakan sesak di dada nya.
Melihat Kana yang menjauh Helina langsung menumpahkan tangisannya, dia kira semua akan muda, Helina tidak sanggup melepaskan pria yang ternyata sudah mengisi hatinya.
"Sorry Kana.... Andai aku tidak jahat mungkin kah kita masih bersama? Maafkan aku." Isak Helina dalam isakan nya.
.
.
.Kana keluar dari perkarangan rumah nya lalu mengeluarkan ponsel yang di beri oleh Max untuk sesaat dia menatap ponsel itu.
Kana lalu melihat kertas yang di lipat oleh Helina, langsung tanpa menunggu lagi dia mengetik nomor itu dan menelfon nya.
"Halo?"
Terdengar suara berat seorang pria yang pertama kali menyapa nya, Kana menggenggam erat ponsel itu lidah nya kelu untuk mengucapkan sepatah kata pun.
Entah kenapa hatinya bertalu dan perasaan hangat menyelimuti nya.
"Ha-hallo.. " Gugup Kana.
Pria yang berada di dalam mobil itu tersenyum lembut menatap sahabatnya.
"Siapa yang sedang menelpon ku bisa sebutkan nama?"
"Aku.... Kana."
Untuk beberapa saat hening melanda membuat Kana berharap gusar takut kalau ini seperti sebuah jebakan yang di berikan oleh Helina.
KAMU SEDANG MEMBACA
baby miu🌻🌞 (END)
Fanfichanya kisah manis yang ternyata menyimpan banyak rahasia.