Kehadiran seseorang yang pernah ada di masa lalu pasangan kita itu adalah tantangan tersendiri bagi hati kita.
(Sayap Surga Nya)
*
*
Suasana gegap gempita menyelubungi ruangan megah di sebuah apartemen ternama di Jakarta. Sebuah pesta pernikahan sedang di gelar di ruangan ini. Syahla dan Arsyad berjalan bersisian sambil tangan Syahla melingkari lengan Arsyad. Mereka menyusuri jalan ber-karpet merah itu sambil tersenyum kepada orang yang menyapa.
Di depan mata mereka terdapat sebuah panggung yang di atasnya telah berdiri sepasang pengantin yang terlihat sangat bahagia dengan momen ini. Pengantin pria itu tentu saja Angga, tapi siapakah pengantin wanitanya? Walaupun Angga mendesainkan gaun pengantin di tempat Syahla, ia tidak membawa calonnya untuk mendesain gaun.
Seperti tamu lainnya, Syahla dan Arsyad mengambil duduk dulu sembari menikmati jamuan yang telah di sediakan. Selang beberapa waktu terdengar alunan musik yang mendayu mirip seperti musik dansa. Kini lampu ruangan di matikan dan satu lampu di tengah ruangan menyala.
"Ini ada acara dansa kek nikahannya Ria Ricis, ya, sayang?" tanya Syahla sambil mengunyah sate.
Arsyad mengendikkan bahu. "Maybe."
Syahla mendesah pelan. "Mas dulu ngga cinta sama aku. Jadi pernikahannya ngga kayak gini. Padahal aku pengen banget loh jadi kek Cinderella pas nikah. Emang sih gaunnya kek putri dongeng, tapi nikahannya ngga asyik. Mas datar muluk wajahnya." celoteh Syahla tiba-tiba hingga Arsyad hampir tersedak jus yang sedang di minumnya.
"Sayang, itu kan udah dulu."
"Tapi tetep aja aku sakit...hiks."
Arsyad mengernyit ketika mendapati Syahla yang mendadak menangis. Bukan hanya sekarang Syahla mudah menangis, tapi sudah sejak tadi pagi. Arsyad sampai di buat pusing olehnya. Padahal hanya masalah makanan yang kurang pedas sudah membuat Syahla menangis seperti bayi.
"Sssst...sayang, ini lagi di acara pernikahan. Ngga boleh nangis." Arsyad sebisa mungkin menenangkan Syahla dengan mengelus punggungnya. Tak lama kemudian sepasang pengantin itu muncul dan mulai berdansa di tengah ruangan. Siapa sangka adanya pertunjukan seperti ini malah membuat Syahla semakin rewel?
"Tuh kan, Cinderella...hiks."
Karena Arsyad takut ada orang yang melihat kerempongan Syahla, akhirnya ia mengajak Syahla untuk pulang terlebih dahulu. Namun ketika mereka baru melangkah separuh jalan, seorang wanita tampak menghampiri mereka.
"Loh, udah mau pulang aja?" tanya seorang perempuan yang tak asing lagi bagi Syahla. Ia adalah sepupu Angga.
"Iya, mba maaf ya. Syahla sedang tidak enak badan katanya. Sampaikan juga permintaan maaf kami kepada Dokter Angga."
"Oh iya, hati-hati di jalan."
Arsyad mengangguk dan melanjutkan langkahnya. Setelah mereka sampai di mobil, Arsyad langsung memasangkan sabuk pengaman di tubuh Syahla. Sebelum ia menyalakan mesin mobilnya, ia terlebih dahulu menatap Syahla.
"Mas, mau es krim strawberry, ya..." pinta Syahla sambil mengguncangkan lengan Arsyad.
"Udah malem sayang. Ngga baik makan yang dingin-dingin," ucap Arsyad sambil fokus menyetir.
"Aaaa, pokoknya ngga mau tau. Aku pengen es krim strawberry." Syahla menghentakkan kakinya di mobil seperti anak kecil.
"Iya, kita beli es krim di mall ya."
Ketika Arsyad hendak membelokkan mobilnya ke arah mall, Syahla malah kembali rewel.
"Ngga mau di mall. Maunya di tukang es krim keliling ituuu." Kini tangan Syahla menunjuk seorang bapak tua yang sedang duduk di samping gerobak es krim nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap Surga Nya ( Tamat )
SpirituellesBagaimana rasanya jika kita menjadi pengantin pengganti sahabat sendiri? Selamat berkenalan dengan Syahla Alfynatasha, seorang gadis cantik yang memiliki hati sekuat baja. Kepribadian yang dulunya begitu buruk perlahan berubah menjadi lebih baik den...