Mencintaimu adalah hal terindah dalam hidupku.
(Muhammad Arsyad)
*
*
"Iiih, gendong, cayang!" Syahla berteriak manja sambil merentangkan tangannya ketika Arsyad hendak beranjak dari tempat tidur. Semalam mereka telah melewati malam yang begitu indah. Sunnah Rasulullah yang di jalankan atas dasar cinta dan ibadah ternyata membuat hati yang melakukannya bertambah cinta kepada pasangannya.
"Ngga bisa jalan, ya, sayang?"
Syahla menggeleng. "Cakit taukk!" Syahla memanyunkan bibirnya dan membuat Arsyad mencubit hidung mancungnya karena merasa sangat gemas.
"Sini aku gendong. Tapi..." Arsyad mengeluarkan seringai menggodanya.
"Tapi apa?"
"Mandi bareng aku."
Syahla segera membelalakkan matanya. Pikirannya jadi neko-neko ini Syahla. "Oke, siapa takut?"
Arsyad mengulum senyumnya, lalu menggendong Syahla yang masih mengenakan kimono berwarna putihnya. Wajah yang natural setelah bangun tidur dan rambut Syahla yang berantakan itu ternyata menjadikan Syahla tampak lebih mempesona. Arsyad sangat bersyukur memiliki istri yang sangat menyenangkan hati ini.
Usai mereka mandi, Syahla beranjak ke meja rias untuk mengeringkan rambutnya dengan hairdryer. Namun, hairdryer itu dengan cepat sudah berada di genggaman Arsyad. Tangan Arsyad menekan tombol on, lalu menggerakkan hairdryer itu untuk mengeringkan rambut Syahla. Senyum manis terbit di wajah Syahla ketika dirinya di perlakukan seperti ratu oleh suaminya. Luka yang dulu telah di torehkan Arsyad perlahan tertutup dengan sikap manis suaminya itu.
"Zaujati, anti jamilatun jiddan, masyaAllah..."
"Jangan ngomong bahasa Arab dong, Ar. Aku ngga mudeng." Syahla tampak sebal karena Arsyad yang terus-menerus memujinya dengan bahasa Arab.
"Biar nambah kosakata kamu, sayang." Arsyad menahan tawanya.
"Artinya apa emang?"
Arsyad mengulum senyum, kemudian meletakkan dagunya di pundak Syahla. Bola mata indah Arsyad menatap wajah cantik istrinya yang rambutnya masih setengah kering itu dari cermin. "Istriku, kamu cantik sekali, MasyaAllah..."
Arsyad mengecup sekilas pipi putih Syahla dan membuat pipi Syahla memerah. Kini jantungnya berdegup sangat kencang, begitupula dengan Arsyad. Mereka mempertahankan posisi itu agak lama. Arsyad dan Syahla sama-sama memejamkan mata mereka sambil menikmati desiran darah yang memompakan cinta.
"Sayang, aku jadi pengen lagi."
Mendengar kalimat dari Arsyad, Syahla langsung kehilangan momen hangatnya bersama sang suami. Ia membelalakkan matanya. "Iiih, ngga mau. Aku capek taukk." Syahla mendengus dan melipat tangannya di dada.
"Ngga boleh nolak suami loh, sayang. Nanti--"
Syahla segera membalikkan tubuhnya dan menyumpal bibir Arsyad dengan tangan mungilnya. "Awass ya macem-macem!" Syahla menatap Arsyad dengan tatapan membunuhnya.
***
Senyum di wajah Syahla enggan memudar ketika ia ingat saat Arsyad mengajaknya untuk berbulan madu tadi pagi. Sebuah momen yang sejak dulu Syahla impikan, walaupun di awal harus kandas berkali-kali, tapi sekarang akhirnya terwujud juga. Sambil mengecek persediaan bahan, Syahla terus tersenyum layaknya orang yang baru pertama kali mengenal cinta.
Drrt...drrt...
Telpon Syahla bergetar. Ah, mengganggu kesenangan orang saja! Syahla langsung beranjak ke arah meja yang di atasnya terdapat hpnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap Surga Nya ( Tamat )
EspiritualBagaimana rasanya jika kita menjadi pengantin pengganti sahabat sendiri? Selamat berkenalan dengan Syahla Alfynatasha, seorang gadis cantik yang memiliki hati sekuat baja. Kepribadian yang dulunya begitu buruk perlahan berubah menjadi lebih baik den...