BAB 34

1.4K 32 0
                                    

Setiap manusia pasti akan di uji oleh Sang Pencipta dan ujian itu merupakan bukti kasih sayang Nya.

(Sayap Surga Nya)



*






*





Arsyad mengelus lembut perut Syahla yang kian terlihat besar itu. Secercah senyum terukir di wajah cantik Syahla. Hatinya begitu bahagia di perlakukan seperti itu oleh Arsyad setiap harinya. Saat ini mereka sedang duduk di pinggir danau yang tampak begitu indah dengan siraman matahari sore. Ini merupakan kebiasaan mereka jika waktu sore telah tiba.

5 bulan sudah berjalan Syahla mengandung makhluk kecil di dalam perutnya. Seiring dengan berjalannya waktu, Syahla malah semakin manja kepada Arsyad. Permintaannya pun semakin neko-neko. Kadang tengah malam Syahla menginginkan makanan yang begitu aneh. Contohnya seperti saat ini, Syahla sedang merengek meminta nugget berbentuk Naruto.

"Tapi aku gemes banget sama bang Naruto, mas. Aku pengen nugget bentuk Naruto. Apa susahnya sih orang kamu aja temennya orang yang punya perusahaan nugget terbesar di Indonesia?"

Arsyad hanya bisa bersabar kalau Syahla sedang merajuk meminta yang aneh-aneh seperti ini. "Iya-iya, mas pesenin sekarang juga. Jangan manyun gitu dong bibirnya." Arsyad mencolek satu istrinya lembut.

Benar saja, Arsyad langsung memesan nugget berbentuk Naruto langsung kepada direkturnya. Untung saja direktur itu sahabat karib Arsyad. Lah kalau bukan? Mau di cari kemana itu permintaan istri manjanya. Setelah menelpon sahabatnya, Arsyad kembali duduk di sebelah Syahla. Kini ia mengambil posisi tiduran di paha Syahla. Dengan senang hati Syahla mengelus lembut rambut Arsyad.

"Mas."

"Hmm," jawab Arsyad sambil menikmati sentuhan jemari Syahla di sela-sela rambutnya.

Plakk

Syahla menampar bibir Arsyad secara tiba-tiba. Sontak Arsyad membelalakkan matanya dan bangkit dari tidurnya. Di tatapnya Syahla yang sekarang berwajah cemberut itu. Arsyad hanya bisa menggaruk kepala karena tingkah istrinya yang semakin hari semakin membingungkan.

"Kamu kenapa sih?"

"Hiks, mas Arsyad sadis banget sama aku. Di panggil cuma jawab 'hmm'."

Arsyad memukul dahinya. Ia merasa Gedeg dengan perilaku istrinya itu. "Aku kan lagi menikmati sentuhan jari kamu di kepala aku, sayang." Sebisa mungkin Arsyad menurunkan nada bicaranya agar Syahla tidak semakin jengkel, lalu di bawanya tubuh Syahla ke dalam dekapan hangat Arsyad.

"Cup-cup-cup, jangan ngambek dong sayang..." ucap Arsyad sambil mengelus punggung Syahla. Hal itu tentu membuat kaum remaja yang juga berada di pinggiran danau merasa iri dengan pasangan menggemaskan itu.

"Hmm, iya deh, tapi aku gerah. Pengen es krim yang ada garnish tomatnya."

Mata Arsyad kembali terbelalak. Baru saja Syahla meminta hal aneh kepada Arsyad, sekarang ia meminta yang tambah aneh. Mana ada es krim dengan taburan tomat? Orang tomat saja tidak bisa di tabur layaknya bubuk.

"Mana ad--eh, iya sayang..." Arsyad menggantungkan kalimatnya saat ia menerima pelototan dari Syahla serta tangan Syahla yang sudah bersiap menampar bibir Arsyad lagi. Arsyad berpikir dari pada bibirnya jontor mending ia menuruti permintaan Syahla yang aneh-aneh.

"Mas cariin dulu, ya sayang."

Mendengar hal itu, syahla tak tanggung-tanggung memberikan senyuman kepada Arsyad. "Semangat cuamiku!" ucap Syahla sambil mengangkat kedua tangannya ke atas. Mirip seperti di film-film kartun yang menyemangati temannya.

Sayap Surga Nya ( Tamat ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang