003

5.4K 230 3
                                    

"Rumah kamu dimana?"

"Tidak ada hubungannya dengan rumah saya"

"Saya tanya rumah kamu dimana, tentu ada hubungannya karena nanti kalau kamu kabur saya bisa samperin kamu ke rumahnya" ujar wanita paruh baya itu sambil sedikit meninggikan suaranya.

"Perumahan Anggrek putih" jawab Fino yang langsung membuat kedua orang paruh baya itu memelototkan matanya.

"Bu itu perumahan besar, yang tinggal di sana orang kaya semua" bisik suami budhe yang terdengar oleh Fino.

"Dasar orang tua" batin Fino tak suka.

"Kalau begitu saya mau tanggung jawab yang lebih dari ini"

"Apa?" Tanya Fino.

"Kamu nikahi keponakan saya"

****

Tuturan dari wanita paruh baya itu membuat Fino dan Satria terkejut yang mengaku sebagai bu dhe dari wanita yang tak sengaja Fino tabrak.

"Anda gila, saya tak sengaja menabraknya bukan sengaja memperkosanya" ujar Fino berdiri dari duduknya sambil meninggikan suaranya.

"Bu dhe maksudnya apa, ini masalah pernikahan jangan di buat main main" ujar wanita itu.

"Diam kamu, nanti kalau kamu hidup enak juga kamu sendiri yang rasain" ujar bu dhe nya dengan sedikit membentak kepada wanita itu.

"Saya tidak yakin jika anda keluarga asli dari wanita ini" ragu Fino saat melihat interaksi antara bibi dan keponakan itu.

"Saya memang keluarga nya jangan macam macam kamu ya" ujarnya.

"Anda yang jangan macam macam saya bisa melaporkan anda ke polisi"

"Mentang mentang kamu kaya jadi seenaknya sama kita, pokoknya saya gak mau tau kamu harus menikahi keponakan saya"

"GILA ANDA" bentak Fino lalu pergi tertatih menuju keluar dari ruangan itu.

****

Saat ini Fino dalam perjalanan pulang ke rumahnya dia sudah lelah menghadapi wanita paruh baya yang mengaku bibi dari wanita yang tak sengaja Fino tabrak tadi.

Fino pulang dengan di antar oleh Satria menggunakan mobil Satria karena mobil Fino sendiri sudah di angkut menuju ke bengkel untuk di perbaiki.

"Fin lo ada yang aneh gak sihh sama paman dan bibi wanita itu" ujar Satria sambil menyetir.

Fino yang awalnya memejamkan matanya saat ini membuka mata dan membenarkan posisi duduknya.

"Gue juga gatau, hubungan mereka sepertinya tidak baik" jawab Fino

"Coba dehh Fin lo bilang papa lo, gue yakin papa lo akan bantu pastinya"

"Gue gak mau mama gue juga khawatir nantinya kalau tau gue kecelakaan"

"Tapi ya gimana lagi Fin—" ucapan Satria terhenti karena handphone milik Fino berdering.

"Papa?" Fino mengerutkan kening nya ketika papa nya telfon.

"Hallo pa assalamualaikum" ucapnya ketika menggeser tombol hijau.

"Waalaikumsalam. Fino jelasin ke papa kamu kenapa?"

"Maksud papa apa?" Ujar Fino mencoba pura pura tidak tau.

"Papa ada di bengkel mobil langganan tapi kenapa mobil kamu ada di sini sampai ada bagian yang penyok?"

Fino memejamkan matanya dia merasa sangat bodoh karena membawa mobil ke bengkel langanan nya karena pasti papa nya akan tahu apa yang terjadi padanya saat melihat kondisi mobil Fino setelah kecelakaan.

You're Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang