040

3.5K 152 3
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.

Malam ini Angga berhasil membujuk Nara untuk pulang ke rumah dan tidur bersama anaknya di kamar Nara. Angga menatap sendu Nara dia merasa iba kepada Nara karena dengan usia sekarang dia harus kehilangan seorang ibu dari sisinya.

"Papa janji sayang, papa akan menjadi seorang papa dan Ibu sekaligus untuk kamu. Papa janji tidak akan membiarkan kamu kekurangan kasih sayang sedikit pun" ujar Angga sambil mengusap kepada anaknya dengan sayang yang sudah terlelap di sampingnya itu.

Angga keluar dari kamar Nara dan menuju ke ruang tengah setelah mengambil sebuah botol whisky yang memang ia simpan di sebuah ruangan khusus miras yang sering ia beli.

Angga menuangkan wiski tersebut ke dalam gelas kosong. Kebiasaan Angga untuk menenangkan pikiran nya dia delalu meraikan semua masalah kepada minuman beralkohol.

Satu teguk dua teguk hingga beberapa kali tegukan yang membuat Angga sudah mulai kehilangan kesadaran nya. Angga berjalan lunglai sambil menuju ke pintu utama rumah nya karena suara bel rumah terdengar.

Brakkk....

Angga terjatuh hingga mengenai pacahan kaca dari vas bunga yang tadi menjadi sasaran amarah Angga. Seseorang yang berdiri di ambang pintu terkejut saat Angga terkulai di lantai setelah membukakan pintu.

"Ga Angga bangun" ujar seseorang itu dan tanpa pikir panjang dia membawa Angga ke rumah sakit karena keadaan Angga yang kacau hingga pingsan.

****

Keesokan pagi nya Angga terbangun dari pinsan nya dan yang pertama dia lihat adalah sebuah infus yang menancap di tangan putihnya itu.

"Sadar lo? Gue pikir udah mati" ujar seseorang dia adalah Mario asisten dan sekaligus sahabatnya.

"Kenapa gue di sini?" tanya Angga kepada Mario.

"Lo pinsan semalam, untung gue ke rumah lo kalau nggak gimana kagetnya Nara lihat papa nya kayak orang gila" ujar Mario.

Angga hanya diam dia ingat semalam mabuk tanpa hentinya hingga dia merasa kesadaran nya telah hilang dan setelah itu Angga tidak ingat apapun lagi.

"Kalau ada masalah cerita sama gue Ga, lo udah lama gak sentuh alkohol lagi terus kenapa lo semalam mabuk?"

"Tanpa gue jelasin lo pasti juga tau gue kenapa" ujar Angga.

"Permisi selamt pagi" sapa seorang dokter yang masuk ke dalam ruangan Angga.

"Pagi dok" jawab Mario.

"Permisi ya pak saya mau periksa pasien dulu" ujar dokter itu.

Dokter itu memeriksa Angga dengan teliti sedangkan Angga menatap lekat wajah dokter tersebut yang Angga fikir blasteran indo dan arab karena terlihat dari hidung dokter tersebut yang mancung berbeda dengan orang indo asli.

"Semua baik baik saja, lebih di kurangi minum alkohol nya ya Pak. Jika bapak tidak bisa minum alkohol lebih baik jangan di paksakan karena itu tidak baik untuk kesehatan"

"Mungkin jika anda yang mengingatkan saya, bisa di pertimbangkan" ujar Angga membuat dokter tersebut tersenyum dan membereskan alat alat nya.

"Nanti setelah infus habis bapak sudah bisa pulang" ujar dokter kepada Angga.

"Terimakasih" ujar Angga sambil menampilkan senyuman memikatnya.

"Sama sama saya permisi, selamat pagi" setelah itu dokter pun pergi keluar dari ruang rawat Angga.

"Belum sehari lu tengkar dan mengatakan talak kepada Viona tapi lu udah berani gangguan cewek lain" ujar Mario.

"Kayak yang baru kenal gue aja lo" ujar Angga.

"Iya gue tau, semenjak lo cerai sama Amira lo bukan Angga pria tulus tapi pria play boy"

Angga dengan terpaksa melepaskan infus yang ada di tangannya lalu dia merapikan pakaiannya dan mengambil pakaian yang telah dibawakan oleh Mario untuknya.

"Lo gak denger kata dokter, lo boleh pulang kalau infus udah habis itu infus masih setengah anjir" ujar Mario.

"Gue sehat nggak butuh infus"

Setelah itu Angga menuju ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya karena dia akan kembali pulang ke rumah nya.

Di sisi lain Amira saat ini berada di rumah Angga tepatnya di rumah tetangga nya itu karena Asya yang memanggil Amira bahwa Nara sedang menangis di depan rumahnya tadi.

"Cup ya sayang, mungkin papa Nara lagi kerja jangan nangis lagi ya" ujar Amira yang menenangkan Nara di depan rumah nya.

"Yang kamu ngapain di sini?" tanya Fino yang menghampiri Amira karena dia mencari cari di penjuru rumahnya tidak mendapati Amira dan Asya hanya ada Vano yang masih terlelap di tidurnya.

"Ini mas Nara nangis dia cari papa nya gak ada" ujar Amira menjelaskan.

"Papa kamu memang gak ijin kemana ?" tanya Fino kepada Nara.

"Nggak Om hikss tadi malam papa tidur sama Nara hikss terus pas Nara bangun papa nggak ada dan rumah berantakan hikss hikss" ujar Nara.

"Semalam Pak Mario bilang sama saya pak kalau saya di suruh temani non Nara tapi Pak Mario tidak bilang kemana Pak Angga" ujar baby sister Nara.

"Nara" panggil Angga yang baru saja turun dari mobil Mario.

"Papa" teriak Nara langsung berlari ke arah Angga.

"Hei anak papa kenapa nangis sayang" ujar Angga ketika Nara berada di gendongan nya.

"Mas Angga kalau mau ninggalin anaknya itu ijin dong kasihan kan Nara bangun tidur nangis cari cari kamu" ujar Amira

"Iya maaf"

"Jangan minta maaf sama aku lahh, minta maaf sama Nara. Jagain anak kok gak bener sihh, untung gak ada orang jahat yang mau nyulik sekarang itu lagi maraknya penculikan anak terus anaknya di bunuh dan di jual organ tubuhnya. Pagi pagi udah bikin emosi aja" ujar Amira lalu pergi begitu saja dari hadapan mereka semua.

"Mama tungguin Asya" ujar Asya lalu ikut menyusul Amira masuk ke dalam rumah.

"Istri kamu hamil lagi?" tanya Angga kepada Fino.

"Bisa jadi" ujar Fino yang juga syok melihat istrinya marah marah kepada Angga.

Setelah itu Fino menyusul Amira masuk ke dalam rumah dan begitu juga dengan Angga yang juga masuk ke dalam rumah bersama Nara dan Mario.

"Sayang kok kamu jadi marah marah sama Angga?" tanya Fino kepada Amira.

"Ya lagian dia gak bisa jaga anaknya dengan baik" ujar Amira.

"Iya tapi mungkin itu Angga ada alasan kenapa dia ninggalin rumah begitu aja tanpa memikirkan Nara"

"Kok kamu jadi belain dia sihh mas, kamu bukan nya belain istri malah belain dia. Dulu aja musuh banget sama mas Angga sekarang malah belain, tidur aja sana sama Angga gak usah sama aku"

"Kok jadi aku yang kena. Kan aku cuma tanya sayang" ujar Fino

"Kamu tanya kayak nuduh aku salah karena habis marahin dia, udah sana sama mas Angga jangan tidur sama aku malam ini"

TBC

Hai Guys👋

Maaf ya untuk hari rabu kemarin author gk sempet up di karenakan lagi sibuk kerja dan juga sebenarnya lagi gk nemu ide sihh😂

Tapi sebagai gantinya hari ini bakalan up dua part dan terimakasih yang selalu menunggu author up 😙😙

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN. JANGAN JADI SILENT READER

Jum'at, 10 Februari 2023

You're Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang