Happy Reading
.
.
.
.
.Hari ini Fino sengaja membawa Amira dan kedua anak nya untuk bermalam di rumah Jihan dan Adit karena nanti malam rumah ini akan kedatangan tamu dari keluarga Reyhan yang akan melamar Syila sambil menentukan pernikahan mereka.
Fino menggendong baby Vano dan setelah itu dia memberikan nya kepada Jihan mama nya karena ingin menggendong cucu laki laki nya itu setelah satu minggu lalu genap satu bulan.
"Papa berangkat dulu ya sayang" ujar Fino menciumi anaknya dengan gemas.
"Fino pelan pelan kalau cium anaknya itu" ujar Jihan menegur anaknya.
"Biarin anak Fino aja ini" ujar Fino.
"Udah Mira kasih tau berkali kali ma tapi ya tetep aja gak pernah dengerin" ujar Amira yang duduk di samping Jihan itu.
"Apa sihh sayang hmm? Mama nya juga mau di cium sama papa. Bilang aja gak usah malu malu" ujar Fino yang akan mendaratkan ciuman kepada sang istri itu.
"Ihh nggak ada yang mau, udah sana mas berangkat nanti kamu kesiangan ke kantornya" ujar Amira.
Jihan dan Adit hanya tersenyum melihat tingkah anaknya yang begitu manja di hadapan istrinya itu.
"Siap sayang, aku berangkat dulu kalau ada apa apa kabarin" ujar Fino menangkup kedua pipi Amira dan melayangkan ciuman di kening dan bibir Mira.
"Mas ihh" ujar Amira menegur dia merasa malu memamerkan kemesraan di depan mertuanya itu walau mereka sudah menikah setahun lebih.
"Papa mau nebeng Fino atau berangkat sendiri?" tanya Fino karena hari ini papa nya akan menghadiri rapat bulanan seperti biasanya.
"Papa berangkat sama Pak Tono aja" ujar Adit kepada Fino
"Yaudah ma, Fino berangkat ya" pamit Fino kepada Jihan.
"Iya hati hati bawa mobilnya" ujar Jihan.
Setelah itu Fino pun berangkat ke kantor begitu juga dengan Adit papa nya. Setibanya di kantor keduanya berjalan bersamaan untuk masuk ke dalam.
Banyak pegawai yang begitu mengagumi Adit dan Fino karena wajah mereka yang cukup tampan. Adit walau semakin berumur ketampanan nya tidak bisa di ragukan karena memang cukup tampan begitu juga dengan Fino.
"Selamat pagi Pak Adit" sapa seorang wanita kepada papa nya itu membuat Fino menyipitkan matanya curiga.
"Pagi, maaf ada urusan apa anda kemari? Seperti nya tidak ada perjanjian antara kita untuk hari ini" ujar Adit kepada wanita itu.
"Ohh iya memang kita tidak ada perjanjian hari ini pak, saya kesini cuma mau kasih oleh oleh dari eropa untuk Pak Adit karena kemarin saya sempat mengunjungi anak saya di sana"
"Terimakasih Bu Gia tapi tidak seharusnya anda repot repot memberikan ini kepada saya" ujar Adit
"Tidak apa apa Pak Adit saya tidak merasa di repotkan. Tolong terima ya pak" ujar wanita itu menarik tangan Adit dan memberikan paper bag itu.
"Oke terimakasih tapi maaf saya lagi buru buru. Permisi" ujar Adit lalu melangkahkan kakinya menuju ke ruang meeting.
Fino sejak tadi mengartikan apa yang terjadi barusan. Fino juga bisa membawa gelagat wanita tadi yang seperti nya berusaha mendekati papa nya itu.
"Pa itu tadi saingan mama ya?" tanya Fino kepada papa nya
"Saingan apa kamu ini? Tidak ada yang bisa menyaingi mama kamu" ujar Adit.
"Tapi kayaknya tante tadi kalau Fino lihat kayaknya dia suka sama papa"
"Biarkan saja"
"Awas aja sampe papa berani beraninya nyakitin mama, Fino akan bawa mama jauh dari papa"
"Coba papa tanya sama kamu, Usia kamu berapa sekarang?"
"Kok jadi bawa bawa usia sihh pa"
"Papa tanya?"
"Otw 28 tahun" jawab Fino.
"Apa selama 28 tahun papa pernah menyakiti mama kamu?" tanya Adit.
"Ya kalau setau Fino gak pernah, tapi gatau kalau pas Fino belum lahir"
"Tanyakan pada mama kamu, apa pernah mama kamu menangis karena papa? Paling nangis karena papa itu pas mama kamu lagi kangen"
"Tapi bener tadi tante itu kayaknya suka sama papa" ujar Fino lagi.
"Biarkan dia suka sama papa, yang penting Papa masih memilih Mama kamu"
"Nikah sama adik ipar sendiri aja bangga, cari cewek lain dong" ujar Fino mengejek papa nya.
"Kalau papa gak nikahin mama kamu gak mungkin ada kamu di sini. Hidup enak gak usah cari kerja, langsung kerja di perusahaan papa kamu sendiri"
"Ehh jangan salah, Fino juga bangun perusahaan Fino sendiri" ujar Fino
"Bicara sama kamu bikin darah tinggi papa naik tau gak"
"Yaudah jangan bicara sama Fino"
"Kamu ini"
"Eitts gak kena" ujar Fino saat Adit akan menggeplak lengan Fino.
Setelah itu Fino masuk terlebih dahulu ke dalam ruang meeting dan di susul Adit. Wajah keduanya mulai serius karena meeting akan dimulai.
Fino dan Adit memang selalu bercanda bersama ketika sedang berdua tetapi keduanya sama sama memiliki sifat dingin saat berada di hadapan publik.
Meeting selesai dan setelah itu Fino menuju ke ruangan nya untuk melanjutkan pekerjaan yang sudah menjadi kewajiban Fino sebagai pemilik perusahaan nya ini.
"Tangan kamu patah sampai tidak bisa ketuk pintu" ujar Fino yang masih fokus dengan pekerjaan nya.
"Kamu nyumpahin papa kamu sendiri" ujar Adit yang ternyata membuka pintu ruangan nya.
"Gak gitu pa, Fino pikir karyawan Fino yang tiba tiba masuk" ujar Fino menjelaskan.
"Mama kamu barusan telfn kita harus makan siang di rumah. Jadi cepat pulang jangan sampai kena omelan mama kamu" ujar Adit.
"Papa kesini cuma ngomongin itu aja?" ujar Fino.
"Iya"
"Kenapa gak telfon aja sihh pa, apa gunanya hp papa kalau masih bicara sepatah kata aja harus langsung ketemu Fino"
"Biar sekalian papa mau ikut kamu pulang"
"Pak Tono mana? bukan nya papa sama pak Tono tadi?" tanya Fino.
"Pak Tono pulang anaknya lagi sakit"
"Yaudah bentar Fino beresin dulu" ujar Fino kepada Adit.
Setelah selesai dia pun keluar dari ruangan nya bersamaan dengan papa nya dan setelah itu masuk ke dalam lift untuk menuju lantai loby yang dimana mobil Fino sudah menunggu di sana.
Setibanya di rumah Fino langsung menghampiri istrinya yang berada di kamar semasa lajang Fino di rumah ini.
"Ehh mas udah pulang" ujar Amira yang terkejut saat Fino tiba tiba memeluknya.
"Kata papa tadi suruh pulang soalnya mama minta makan siang di rumah bersama" ujar Fino sambil memeluk erat istri nya.
"Iya tadi aku sama mama masak banyak soalnya nanti malam kan keluarga Reyhan datang" ujar Amira.
"Hmm" jawab Fino
Amira merasa suaminya ada yang beda karena hany menjawab ucapan nya dengan deheman saja.
"Ada masalah mas?" tanya Amira kepada Fino.
"Gak ada" jawab Fino lagi.
"Terus kenapa?"
"Mau kamu sekarang boleh?"
Tbc
Rabu, 15 Februari 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine (END)
General FictionFOLLOW DULU KALAU MAU BACA Ada beberapa part berbau cerita dewasa⚠️ ⚠️ Squel KIKSK Kalau belum baca kakak ipar ku suami ku di baca dulu ya karena ini squel nya jadi saling berhubungan dengan cerita sebelumnya. Di cerita ini menceritakan Elfino Setya...