011

4.1K 210 3
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.

"Saya tidak mau menikah sama bapak"

Fino menatap Amira dengan tegas dan tidak menyukai ucapan Amira itu. Fino duduk sambil menyandarkan tubuhnya di sofa single itu.

"Kenapa? Apa kamu tidak tertarik dengan saya?"

"Saya tidak cinta sama bapak, saya tidak bisa menjalankan pernikahan tanpa adanya cinta" jawab Amira.

"Kamu menikah dengan saya tidak perlu pusing mencari uang untuk membayar hutang ayah kamu"

"Stop ikut campur untuk urusan saya, hutang ayah saya biarkan menjadi urusan saya" ujar Amira.

Fino tersenyum miring lalu mendekat ke arah Amira yang berdiri dari duduknya. Fino merasa Amira sedang emosi saat ini dan dia semakin mendekati Amira hingga mereka saling berhadapan langsung.

"Saya terus ingin ikut campur urusan kamu, mungkin kamu tidak akan menyangkanya bahwa saya menyukai kamu" ujar Fino yang mengatakan tepat di hadapan wajah Amira.

"Kita belum lama mengenal bagaimana bapak bisa suka sama saya?"

"Apa saya bisa mencegah perasaan saya kepada seseorang?"

"Tapi saya tidak bisa" ujar Amira yang langsung menundukan kepalanya dan saat itu juga Fino melihat pundak Amira bergetar.

"Amira apa saya menyakiti kamu?" tanya Fino panik saat melihat pundak Amira bergetar.

"T-tidak"

"Lalu kenapa menangis?"

"S-saya t-takut Pak. Saya bukan wanita sempurna kenapa bapak menyukai saya hikss, saya bukan wanita yang baik, kalau saya wanita baik mantan suami saya tidak akan menceraikan saya pak hikss"

"Amira look at me" ujar Fino sambil menangkup kedua sisi pipi Amira.

"Bukan kamu wanita tidak baik, tetapi pria itu yang tidak tau cara bersyukur memiliki kamu. Don't cry baby, saya tidak bisa melihat wanita menangis"

"K-kenapa Pak Fino baik sama saya hikss"

"Because i like you"

*****

Saat ini Fino sedang berada di rumah kedua orangtuanya, Fino sedang duduk berhadapan dengan kedua orangtuanya di ruang keluarga. Fino akan mengatakan jika dia akan melamar Amira.

"Fin ada apa?" tanya mama Jihan.

"Kamu dari tadi diam saja, apa yang mau kamu bicarakan kepada kita Fino?" giliran papa nya saat ini yang berbicara.

"Fino mau menikah Pa Ma" ujar Fino yang langsung membuat kedua orangtuanya terkejut.

"Jangan ngaco kamu mau menikah sama siapa? Kamu saja tidak pernah mengenalkan wanita tiba tiba mau nikah" ujar mama Jihan

"Memang ada yang mau sama kamu?" tanya papa Adit.

"Banyak Pa, pada ngantri semua cuma Fino gak tertarik sama mereka" jawab Fino membela diri nya.

"Terus siapa yang bikin kamu tertarik sampai kamu tiba tiba mau menikah" ujar Adit papa nya.

"Fino mau menikah sama Amira, jadi Fino minta papa sama mama untuk melamar Amira buat Fino" ujar Fino.

"Kamu yakin sama Amira? dia sudah punya anak dan bukan gadis lagi Fin" ujar Jihan

"Fino yakin ma, Fino merasa kasihan sama Amira. Beban hidupnya begitu berat, dia harus mengurus anaknya sendiri belum lagi bekerja untuk membayar hutang ayahnya" ujar Fino.

You're Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang