029

3.8K 200 4
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.

Hari ini Fino kembali bekerja karena waktu weekend sudah selesai dan akhirnya mau tidak mau sudah harus kembali bekerja di kantor. Fino saat ini sedang melakukan sarapan bersama istri dan anaknya yang juga sedang sarapan sebelum mereka melakukan kegiatan nya hari ini.

"Nanti siang bawakan makan siang ke kantor ya" ujar Fino kepada Amira.

"Iya, mau di bawain masakan apa mas?" Tanya Amira yang sambil membereskan sisa makanan mereka.

"Apa saja asal kamu yang masak saya makan" ujar Fino kepada Amira.

"Yaudah nanti aku pikirin lagi mau masakin apa" ujar Amira.

"Yaudah ayo kedepan saya mau berangkat" ujar Fino kepada Amira.

"Asya, mama antar papa ke depan dulu ya sayang" ujar Amira.

"Iya ma" jawab Asya yang masih asik memakan nugget ayam yang di masakan Amira untuk Asya.

"Sayang papa berangkat dulu ya cantik" ujar Fino kepada Asya.

"Iya hati hati papa ganteng" jawab Asya sambil meminta Fino agak mendekati nya dan setelah itu Asya mencium kedua pipi Fino begitu juga dengan Fino yang memberikan kecupan banyak banyak di wajah Asya.

Amira dan Fino berada di depan rumah tepatnya Amira mengantarkan Fino sampai masuk ke dalam mobilnya.

"Cepat masuk nanti Angga lihatin kamu, saya gak rela kamu di lihatin Angga" ujar Fino kepada Amira.

"Iya mas iya, yaudah kamu hati hati di jalan ya. Gak usah bawa mobil ngebut ngebut"

"Iya sayang" jawab Fino dan setelah itu dia mulai menyalakan mesin mobil dan menjalankan nya menuju perusahaan Fino.

Setelah Fino berangkat, Amira kembali ke kamar untuk beres beres sejenak karena tadi belum sempat untuk beres beres kamarnya dengan Fino.

Amira melipat pakaian Fino yang baru saja di angkat dari jemuran tetapi perhatian nya tertuju kepada sebuah kalender atau penanggalan yang di mana Amira ingat masa haid nya sudah telat tiga Minggu.

Amira memegangi perutnya dan megusap lalu berfikir apakah Amira sedang hamil, atau memang siklus menstruasinya tidak teratur. Akhirnya Amira pun segera menyelesaikan pekerjaan nya dan setelah nya Amira akan menuju ke apotik untuk membeli alat tes kehamilan.

Amira berjalan kaki menuju ke apotik karena tidak jauh juga dari rumah nya, Amkra hanya perlu keluar dari gang rumah kompleknya baru lahh dia tiba di apotik yang ada di dekat rumahnya.

"Amira, ehh gak nyangka ya ketemu di sini" ujar Viona istri dari Angga dan tetangga depan rumahnya.

"Hmm iya" jawab Amira kepada Vioan yang terasa cuek.

"Kamu ngapain ke apotik? Ohh aku tau kamu pasti mau beli obat kontrasepsi lagi ya? Aduhh Mira kenapa sihh kamu minum pil pil begitu, emang Fino gak mau punya anak dari kamu ya"

"Jangan sok tau, saya kesini bukan beli pil kontrasepsi" ujar Amira.

"Terus kamu mau beli apa dong kalau gitu?"

"Bukan urusan kamu, saya mau beli apa itu terserah saya" ujar Amira kepada Viona yang hanya dia menatap punggung tubuh Amira dengan kesal.

"Kenapa anak kecil itu bisa sebrani itu sekarang sama aku, dulu kan dia cupu banget. Lihat aja jangan mentang mentang suami kamu pengusaha kaya sekarang jadi bisa sok berani gitu" ujar Viona lalu pergi dari depan apotik.

Amira saat ini berada di dalam kamar mandi sedang menunggu hasil testpack yang Amira coba dan tiga varian. Saat di apotik tadi Amira sengaja membeli 3 testpack yang berbeda supaya mendapatkan hasil yang akurat.

"Bismillah semoga hasil nya bisa membuat menebus kesalahan aku ke mas Fino" ujar Amira dan dia pun menganbil tiga alat testpack itu.

Amira dengan perasaan gemetar dan terharu saat ketiga hasil testpack itu menunjukan hasil yang positif dalam artian Amira sedang mengandung anak dari suaminya.

"Alhamdulillah ya allah, hai sayang anak mama. Baik baik di dalam ya nak semoga kamu bisa tumbuh dengan baik" ujar Amira sambil mengusap usap perut nya yang rata.

Amira yang terlalu senang membuatnya lupa untuk menyiapkan makan siang untuk Fino. Amira pun segera keluar dari kamar mandi dan menyimpan tiga hasil testpack itu ke sebuah tempat setelah membersihkan nya.

Saat ini Amira sedang dalam perjalanan menuju ke kantor suaminya untuk membawakan makan siang dan sekaligus Amira akan memberi tahukan kabar gembira ini kepada suaminya.

"Siang Pak Satria" sapa Amira kepada Satria.

"Siang Mir, ehh mau anter makan siang ke Fino ya" ujar Satria menebak.

"Iya. Mas Fini di dalam kan?" tanya Amira.

"Iya Fino di dalam, lo masuk aja gak usah ketok pintu kan lo istrinya"

"Ohh iya. Yaudah permisi ya pak Satria"

"Oke take care Mir" ujar Satria lalu pergi dari hadapan Amira.

Amira perlahan membuka pintu ruangan kerja Fino dan dia terkejut saat melihat Fino berada di depan nya bersama seorang wanita yang begitu dekat jaraknya kepada Amira.

"Hehh kamu gak sopan ya datang datang main masuk aja, ini ruangan bos kamu" ujar seorang wanita menegur Amira saat dia masuk ke dalam ruangan Fino.

"Maaf saya tidak tau kalau pak Fino sedang ada tamu" ujar Amira kepada wanita itu.

"Amira, sayang. Ini tidak seperti yang kamu lihat dia itu—"

"Sstt aku percaya sama kamu mas" jawab Amira kepada Fino sambil meletakan jati telunjuknya kepada Fino.

"Thank you" ujar Fino lalu melayangkan kecupan di kening Amira.

"Fin dia siapa?" tanya wanita itu kepada Fino sambil merengkuh lengan Fino.

"Dia istri ku, lepaskan tangan kamu Celine" ujar Fino yang langsung menghempaskan tangan Celine dengan kasar.

"Ohh jadi ini istri kamu, hai gue Celine. Kayaknya gue pernah lihat lo tapi dimana ya? Ohh iya gue inget, bukan nya lo babu nya tante Jihan ya di butik?"

"Jaga ucapan kamu Celine, dia asisten mama bukan babu mama"

"Fino Asisten kan pekerjaan nya melakukan hal hal yang di suruh sama atasan berarti sama hal nya dengan babu dong?"

"Kamu hanya mengantarkan undangan kan? Sekarang sudah selesai dan silahkan keluar sendiri sebelum saya panggil kan kamu security" ujar Fino dengan menatap Celine tajam.

"Oke bye, see you tomorrow Fino" ujar Celin dengan langkah lunglai nya dia keluar dari ruangan Fino.

Setelah Celine keluar dari ruangan Fino tertinggal lahh Amira dan Fino di dalam ruangan berdua. Fino menatap Amira yang tidak suka melihat adanya Celine di ruangan Fino.

"Dandan yang cantik, aku mau istri ku datang untuk menemani ku besok malam" ujar Fino sambil mengulurkan undangan kepada Amira.

"Undangan pernikahan siapa mas?" tanya Amira sambil membuka undangan itu.

"Undangan pernikahan Jordan kakaknya Celine dia anak dari sahabat papa" ujar Fino.

"Jadi mama sama papa juga di undang?"

"Iya mungkin besok kita akan berangkat bersama"

"Ohh"

"Jangan cemberut gitu sayang, tadi Celine hanya mengantarkan undangan kemari"

"Tapi gak seharusnya deket banget kayak tadi sama kamu"

"Dia aja yang ganjeng sayang, itu juga resiko nya punya suami ganteng"

To Be Continued

Jum'at, 13 Januari 2023

You're Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang