018

4.7K 193 4
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.

Sesampainya Fino dan Amira di bandara Ngurah Rai Bali, mereka segera turun dari pesawat dan menuju ke loby untuk menghampiri mobil jemputan mereka yang Fino sewa untuk beberapa hari selama Fino dan Amira berada di sini.

Fino menuju ke hotel miliknya yang juga ada di Bali, dia menggunakan sopir untuk sekarang karena dia merasa lelah jika harus menyetir sendiri.

"Maaf Pak Fino apa kita langsung ke hotel atau masih mau ke tempat lain?" Tanya sopir itu yang juga salah satu karyawan hotel milik Fino yang di Bali.

"Langsung ke hotel" jawab Fino.

"Mas kok ke hotel gak ke tempat wisata gitu?" Tanya Amira.

"Kamu gak capek setelah perjalanan jauh? Saya capek, nanti sore saja ya ke tempat wisatanya"

"Hmm yaudah dehh" jawab Amira kepada Fino.

"Jangan cemberut gitu saya janji nanti sore kita ke pantai" ujar Fino.

"Pantai?" Ujar Amira dengan wajah senangnya

"Iya nanti kita lihat Sunset di pantai" ujar Fino.

"Bener ya"

"Iya sayang, tapi itu gak geratis" ujar Fino.

"Lahh harus bayar?" Tanya Amira.

"Kamu harus bayar nanti di hotel" ujar Fino yang berbisik kepada Amira.

Amira hanya diam dia sudah tau apa maksut tidak gratis yang Fino ucap kan, dan Amira harus membayar nya. Amira tau itu pasti menuju ke arah ranjang yang sudah Amira pahami.

Tak lama di perjalanan akhirnya mereka sudah tiba di hotel. Fino meminta sopor itu supaya membawakan barang barang mereka ke kamar.

"Selamat datang Pak Fino dan Ibu Fino" sapa security itu.

"Terimakasih" jawab kereka serempak.

Tangan Fino dan Amira tidak lepas sedikit pun sampai mereka akan masuk ke dalam kamar. Banyak yang menatap Fino dan Amira mungkin karena mereka berdua terlalu cocok sehingga membuat mereka menjadi pusat perhatian.

"Mas kita kok langsung naik lift, gak reservasi dulu atau boking kamarnya?" Tanya Amira kepada Fino.

"Untuk apa? Saya yang punya hotel ini jadi gak perlu untuk reservasi atau cekin segala macem" ujar Fino.

"Ini hotel kamu jugak mas?" Tanya Amira yang memang tidak tau.

"Ini hotel yang saya bangun bersama Angga mantan suami kamu" ujar Fino.

"Serius? Tapi kok aku gak pernah tau dia punya hotel" ujar Amira.

"Kamu aja yang tidak tau, hotel ini memang kita bangun bersama tetapi yang memiliki hak penuh hotel ini adalah saya sedangkan Angga hanya memiliki 40%"

"Ohh gitu, hotel ini bisa terbilang baru dong?" Tanya Amira.

"Sudah hampir lima tahun" ujar Fino.

"Ohh gitu tapi kalau aku ingat kayaknya Mas Angga gak pernah tuhh izin buat keluar kota ke Bali"

"Saya juga waktu itu tidak tau kalau kamu istri Angga, justru Angga selalu kemari bersama Viona sekretaris nya yang sekarang menjadi istrinya itu. Jangan jangan saat itu dia selingkuh, kasihan sekali kamu"

"Udah dehh gak usah ngejek" ujar Amira.

"Bercanda yang penting sekarang kamu punya saya" ujar Fino lalu merangkul pinggang Amira.

Tingg...

Pintu lift terbuka Fino dan Amira melangkahkan kakinya keluar dari lift dan menuju ke kamar mereka berdua. Fino dan Amira bercanda ria sampai mereka tiba di kamar.

"Waww mas pemandangan nya bagus banget" ujar Amira yang langsung berdiri tepat di kaca besar yang menyuguhkan pantai pasir putih tersebut.

"Kamu suka?" Tanya Fino yang langsung menyelipkan tangan nya untuk memeluk pinggang Amira dari belakang.

"Aku suka banget, makasih udah ajak aku kesini" ujar Amira membalikan badan dan memeluk Fino.

"Kiss me"

Cup

Amira sekilas mengecup bibir Fino dan kembali menghadap ke arah kaca besar itu. Amira melihat pantai yang indah dan banyak para turis asing dari luar negri yang menikmati terik mata hari.

"Saya pesan kan makanan dulu, kamu bersih bersih lalu setelah selesai, makanan akan ada di hadapan kamu" ujar Fino.

"Kalau aku mau mandi sama kamu gimana?" Ujar Amira yang mengalungkan kedua tangan nya di leher Fino.

"Kamu mulai nakal sayang" ujar Fino lalu membawa Amira ke kamar mandi.

Dengan cekatan Fino melumat bibir Amira dan menekan tengkuk Amira supaya ciuman mereka semakin dalam.

Fino menarik ujung kaos santai Amira ke atas sampai melewati kepala Amira sehingga ciuman keduanya terlepas. Setelah kaos terlepas Fino kembali mencium bibir Amira dan satu tangan nya ia gunakan untuk mengusap dada Amira.

Sama seperti Fino, Amira melepas satu oersatu kancing kemeja pendek Fino dan menanggalkan pakaian itu dari tubuh Fino. Fino mendudukan Amira di wastafel yang ada di kamar mandi itu lalu melepaskan pengait bra Amira.

Fino sejenak menatap dada istrinya itu lalu kembali menyambar bibir Amira. Kedua tangan Fino bergerak memberikan usapan demi usapan lembut kepada Amira.

Fino juga sesekali memain mainkan dada istrinya dengan mengusap kedua gundukan itu, memilin, menekan, dan meremas remas gundukan itu.

Setelah puas Fino melepaskan pagutan nya dan membuka pakaian bawah Mira sehingga istrinya saat ini sudah bertelanjang bulat.

Fino kembali mencium bibir istrinya sambil satu tangan Fino bermain main di area sensitif istrinya itu.

"Ahhh" desah Amira di sela ciuman mereka.

Fino menuntun tangan Amira untuk memegang miliknya nya yang masih terbungkus celana. Amira pun melepaskan sabuk yang di kenakan Fino lalu menurunkan celana panjang itu hingga terlepas dari tubuh Fino.

Setelah itu Fino sedikit mendorong tubuh Amira ke belekang hingga bersandar di cermin wastafel dan Fino berlutut hingga wajahnya tepat di hadapan milik Amira.

Fino melebarkan kedua paha Amira dan dia menelusupkan kepalanya di tengah tengah paha Amira. Fino menjulurkan lidahnya dan menjilati area sensitif Amira sampai Amira mendapatkan pelepasan pertama nya.

Setelah itu berganti Amira melakukan hal yang sama dengan menghisap milik Fino yang sudah berdiri tegak di hadapan Amira. Setelah itu mereka segera melakukan kegiatan kepada intinya hingga mendapatkan pelepasan berkali kali dan melakukan aktivitas mandi bersama sama.

Setelah selesai mandi Fino keluar bersamaan dengan Amira. Mereka sama sama tidak mengenakan baju dan hanay di balut handuk untuk menutupi tubuh mereka.

"Terimakasih mas" ucap Amira ketika Fino meletakan tubuh Amira di atas tempat tidur.

"Sama sama sayang" ujar Fino lalu mengambil handphone nya di atas nakas dan meminta resepsionis untuk membawakan makan siang ke kamar mereka.

"Mas kok kamu curang pakai baju sendiri? Aku mau pakai baju jugak lho" ujar Amira

"Gak usah, saya lebih suka kamu tidak mengenakan apapun saat berdua ber sama saya"

"Kenapa gitu? Aku kan dingin nanti kalau gak pakai baju" ujar Amira kesal.

"Biar gampang masukin kamu nya"

*****

Part 18 nihh yuhuu up nya lumayan cepet ya soalnya tadi seharian gabut
makanya bisa bikin beberapa part🤭

Insyaallah kalau malam ini gk lupa bakalan up lagi nanti malam ya. Buat kalian semoga suka dengan part ini dan part yang lain juga, kalau kalian suka jangan lupa vote dan komen ya

thank you
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

Rabu, 28 Desember 2022

You're Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang