014

3.9K 194 3
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.

Hari ini adalah hari dimana yang ditunggu tunggu oleh kedua pihak keluarga yaitu sebuah acara pernikahan yang akan diselenggarakan pada hari ini. Hari ini adalah hari pernikahan Amira dan Fino yang di mana akan diawali dengan acara akad lalu resepsi untuk nanti malam.

Acara pernikahan Amira dan Fino akan dilaksanakan di sebuah hotel milik Fino. Amira sudah semalam berada di kamar hotel bersama dengan Paman Saiful dan Bibi Anita, juga dengan Ara sepupunya dan tak lupa Asya yang selalu bersamanya.

Keluarga Amira memang diminta oleh Fino untuk stay di hotel supaya saat acara tidak terburu-buru untuk datang ke hotel.

Saat ini Amira sudah didandani begitu cantik menggunakan kebaya yang sudah dipilihkan oleh Fino untuk Amira. Saat ini juga Amira sudah berada di sebuah ruangan yang berada di aula tempat acara pernikahan mereka sambil menunggu Fino untuk mengucapkan ijab Kabul.

"Mbak tenang ya jangan gugup gitu" ujar Ara yang mengetahui kakak sepupunya ini terasa gugup yang bisa terlihat dari jari jari tangan nya yang dingin.

"Mbak takut Ra, padahal ini bukan yang pertama tapi kenapa masih gugup ya" ujar Amira.

"Tenang aja kak semalam Kak Fino udah hafal ijab kabulnya kok" ujar Asyila yang juga menemani Amira.

"Memangnya semalam Kakak kamu menghafalkan ijab Kabul?" Tanya Amira kepada Asyila adik iparnya.

"Bukan cuma semalam udah dari tiga hari yang lalu hafalin ijab kabul, tahu nggak Kak kalau Kak Fino hafalin ijab kabul udah kayak zikiran sholat" ujar Asyila sambil tertawa mengingat tingkah Fino beberapa hari lalu yang begitu bingung untuk menghafalkan ijab kabul.

"Beneran?" Tanya Amira

"Iya kak, aku kan waktu itu ngejek dia kan, terus kata kak Fino ngucapin ijab kabul itu gak segampang saat dia presentasi sama klien"

"Ya ampun Pak Fino" ujar Amira mulai merasa gugupnya berkurang.

Baru saja rasa gugupnya berkurang Amira malah kembali gugup ketika mendengar suara mic di mana Paman Saiful mulai mengucapkan awalan ijab kabul.

"Elvino Setya Prawijaya bin Aditya Pratama saya nikahkan engkau dengan anak saya Amira Permatasari binti almarhum Abimanyu Dirgantara dengan mas kawin uang tunai sebesar 100 juta rupiah dan emas seberat 100 gram dan juga seperangkat alat sholat dibayar tunai"

Fino menarik nafas sekali lalu ia hembuskan dengan pelan dan seketika mengucapkan ijab kabul.

"Saya terima nikah dan kawinnya Amira Permatasari binti almarhum Abimanyu Dirgantara dengan mas kawin tersebut dibayar tunai"

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"SAHH!!"

Setelah pengucapan kata acara dilanjutkan dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh Bapak penghulu yang sudah dihadirkan dalam acara pernikahan mereka.

"Silakan untuk pengantin perempuan bisa dibawa kemari untuk dipertemukan dengan suaminya" ujar pak penghulu.

Amira keluar dari sebuah ruangan lalu perlahan menuju ke dalam aula untuk menghampiri Fino yang sedang menunggunya di tempat acara.

Amira berjalan didampingi oleh arah dan juga Asyila setelah itu sesampainya di hadapan Fino, Amira mengambil tangan kanan Fino lalu menciumnya seperti arahan dari MC pembawa acara.

Setelah Amira mencium punggung tangan Fino dibalas kecupan di kening oleh Fino sesuai arahan dari MC juga. Setelah itu mereka berdua menandatangani buku nikah mereka.

"Wihh selamat ya bro udah sah nihh jadi suami sekaligus jadi bapak" ujar Satria yang duduk di sebuah kursi melingkar yang di sediakan disana.

"Makasih juga udah bantu gue persiapin ini semua" ujar Fino kepada Satria.

"Apa sihh yang nggak buat lo"

"Fin lo udah nikah, punya tanggung jawab yang besar buat jagain anak istri lo. Gue kasih tahu ya kalau dalam kehidupan pernikahan itu, jika ada masalah selesaikan masalahnya bukan selesaikan hubungannya. Asal lu tau aja kehidupan pernikahan itu lebih banyak cobaannya daripada masa pacaran" ujar Rama kepada Fino sepupunya.

"Bener tuhh Fin, emang abang sepupu lo ini paling berpengalaman" ujar Satria

"Gimana gak berpengalaman, hidup gue lebih lana dari kalian. Walau gue baru nikah juga tapi ya gue sudah cukup tau tentang pernikahan" ujar Rama yang memang belum lama menikah tetapi saat ini istrinya sedang hamil delapan bulan.

Berbeda dengan Fino yang berbincang dengan teman teman nya, Amira saat ini berada di kamar setelah di antar Asyila untuk beristirahat di kamar sejenak sebelum acara resepsi nanti.

Amira baru saja membersihkan dirinya dan mengganti gaun nya dengan pakaian santai. Amira sedang rebahan di atas tempat tidur sambil memainkan handphone nya.

Ceklek..

Mendengar suara pintu di buka Amira memposisikan dirinya untuk duduk bersandar di atas tempat tidur.

"Saya cari kemana mana ternyata kamu di sini?" Ujar Fino mendekati Amira sambil membuka jas nya.

"Tadi di minta mama untuk naik duluan" ujar Amira yang memang tadi Jihan memintanya untuk istirahat terelbih dahulu di kamar.

"Kenapa tidak bilang sama saya?" Tanya Fino yang lalu duduk di tepi kasur membuka sepatu pantofel nya.

"Tadi bapak juga lagi sibuk bicara sama Pak Satri dan Pak Bima" jawab Amira.

Fino tidak menghiraukan ucapan Amira lagi dan dia merebahkan dirinya di atas tempat tidur itu.

"Pak ganti baju dulu baru tidur" ujar Amira kepada Fino.

"Sebentar saya masih cape" jawab Fino sambil mata terpejam.

Amira yang paham dia langsung turun dari atas tempat tidur dan meletakkan sepatu pantofel milik Fino itu ke rak sepatu. Amira juga mengambil jas yang diletakkan oleh Fino begitu saja di sandaran sofa untuk digantung di walk in closet yang ada di kamar itu.

Fino yang merasa badan nya begitu enakan, dia pun langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Melihat Fino yang masuk ke dalam kamar mandi, Amira menganbilkan baju santai untuk Fino dan meletakan nya di atas tempat tidur.

Amira yang tak bisa menahan kantuknya lagi akhirnya dia pun menaiki tempat tidur dan tak lama dia terlelap dari tidurnya.

Fino baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit bagian bawahnya. Fino melihat Amira yang berada di atas tempat tidur itu membuat Fino penasaran untuk menghampiri Amira.

"Tidur ternyata" ujar Fino lalu perlahan mengambil hp Amira yang masih berada di genggaman tangan Amira.

Fino meletakan handphone Amira di atas nakas setelah itu Fino mengamati wajah Amira yang begitu tenang saat tertidur. Fino mengulurkan tangan nya untuk mengusap pipi lembut Amira yang cukup berisi itu.

Cup

Fino mengecup sekilas pipi Amira dan dia menuju ke walk in closet mengganti pakaian dengan pakaian yang sudah di siapkan oleh Amira.

Setelah selesai mengganti pakaian nya Fino kembali ke kamar dan mulai bergabung bersama Amira untuk tidur terlebih dahulu sebelum nanti malam dia akan berdiri berjam jam di atas panggung pelaminan.

*****

Hallo gimana sama part ini guys?
Semoga kalian suka ya sama part ini, dan kalau kalian suka jangan lupa vote nya.

Hari ini author akan bawakan dua part untuk hari ini, dan di tunggu nanti malam untuk part 15 nya ya guys.

Nanti malam Amira dan Fino akan nikah kalian siapin amplop karena pernikahan Fino dan Amira mengundang kalian semua para readers 📢📢📢

Thankyou
Jangan lupa vote dan komen

Jum'at, 23 Desember 2022

You're Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang