023

3.9K 199 5
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.

Saat ini Fino baru saja tiba di kantor, Fino menyiapkan barang barangnya yang akan di bawa lalu mengambil ponsel yang ada di jok samping sedang di charger.

Fino mengambil handphone nya dan tak senagaja melihat tas Amira yang tertinggal di sana, Fino mengambil tas kecil itu dan mengeceknya takut ada barang yang penting yang bisa di butuhkan Amira sewaktu waktu.

Setelah mengecek tas itu tidak ada masalah apapun tetapi dia melihat sebuah botol berisi pil yang Fino tidak tau itu pil apa. Akhirnya Fino sedikit mengabaikan hal itu lalu pergi segera ke dalam kantor, nanti dia akan memberikan nya kepada Amira saat di rumah.

Fino melangkahkan kakinya menuju masuk ke dalam kantor dan hanya menjawab anggukan saat ada beberapa karyawan yang menyapanya.

"Apa jadwal gue hari ini?" Tanya Fino kepada Satria.

"Hari ini ada meeting di kantor terus setelah jam sepuluh lo ada pertemuan sama klien" ujar Satria.

"Oke siapkan meeting hari ini" ujar Fino lalu akan pergi dari ruangan Satria.

"Cerah banget muka lo? Habis dapat jatah dari Amira?" Tanya Satria.

"Menurut lo" ujar Fino sambil tersenyum senang dan pergi begitu saja dari hadapan Satria

"Jangan senyum gitu, lo nakutin anjir" ujar Satria.

"Masa bodo" ujar Fino yang masih bisa di dengar Satria.

****

Tepat jam sepuluh Fino dan Satria menuju ke sebuah restoran tempat janjian Fino dan klien nya. Fino yang mengendarai mobil sedangkan Satria duduk di kursi sebelah kemudi.

Tak lama mereka melakukan meeting bersama klien dan setelah itu membahas kerja sama yang akan mereka lakukan.

Sekitar satu jam setengah Fino dan Satria bertemu dengan klien. Setelah itu Fino dan Satria lanjut untuk menuju ke rumah Fino dan akan makan siang bersama disana.

"Fin ini punya siapa?" Tanya Satria melihat tas kecil yang ada di dasbor.

"Punya Amira lahh siapa lagi" ujar Fino sambil fokus menyetir.

"Ini pil punya Amira?" Tanya Satria lagi.

"Iya nanti lo jangan lupa bawa ya, gue mau kasih ke Amira kayaknya dia kelupaan sama tas itu" ujar Fino.

"Lo nunda buat punya momongan sama Amira?" Tanya Satria.

"Hahh? Nggak lahh emang kenapa?" Tanya Fino.

"Terus ngapain lo kasih ini ke Amira?" Tanya Satria lagi.

"Ya kan itu punya Amira kelupaan kayaknya dia, mana ada suplemen nya pasti dia cari cari" ujar Fino sambil fokus menyetir

"Lo bener gatau ini pil apa?" Tanya Satria lagi.

"Itu suplemen yang sering Amira minum"

"Suplemen apaan ini tuh pil kontrasepsi Fino, ini pil pencegah hamil bodoh. Makanya gue tanya lo nunda momongan sama Amira atau nggak?"

Ciiittt.....

"Hehh lo mau kita mati dadakan, main ngerem ngerem mendadak aja" ujar Satria saat Fino menginjak ledal rem secara dadakan.

"Jangan asal ngomong lo, mana mungkin Amira minum pil itu" ujar Fino sambil merampas botol obat itu dari tangan Satria.

"Yaelah Fin, ini pil nya sama banget kayak yang gue kasih ke Mely buat cegah kehamilan"

Fino terdiam dengan perasaan kaget, selama ini Amira memang sering meminum pil tetapi kata Amira pil itu hanya pil suplemen kesehatan dan Fino bener bener tidak tau jika Pil itu adalah pil kontrasepsi.

You're Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang