005

4.9K 213 2
                                    

HAPPY READING.
.
.
.
.
.

Sebulan berlalu dimana setelah kecelakaan itu Fino tak lagi bertemu dengan Amira karena kesibukan nya yang begitu padat mengisi hari harinya.

Saat ini Fino sudah bersiap untuk datang ke kantor sebelum itu Fino menuju ke meja makan untuk melakukan sarapan pagi nya.

"Mas Fino ada yang mencari mas Fino di luar" ujar Bi Lastri.

"Siapa pagi pagi datang kemari?" Tanya Fino.

"Bibi juga gatau mas, dia kayak ibu ibu gitu. Bibi kira dia minta sumbangan tapi kan di komplek ini gak bole ada gitu gitu kan mas?"

"Yaudah bibi siapin sarapan aja saya yang akan temui tamu nya" ujar Fino.

Fino melangkahkan kakinya menuju ke ruang tamu dimana seorang tamu sudah menunggunya di pagi pagi seperti ini. Fino merutuki tamu tersebut karena begitu pagi datang kemari apa tamu itu tidak memiliki kegiatan atau bagaimana.

Sesampainya di ruang tamu Fino seperti tidak asing dengan wanita ini tetapi Fino lupa siapa wanita paruh baya ini.

"Maaf mencari siapa?" Tanya Fino kepada wanita itu.

"Saya cari kamu? Apa kamu ingat sama saya? Saya Lina bude nya Amira korban tabrak kamu itu" ujar wanita itu dan saat itu Fino ingat siapa wanita ini.

"Ada apa datang kemari?" Tanya Fino mengambil posisi duduk di sofa single itu.

"Saya kesini mau menagih pertanggung jawaban kamu untuk menikahi keponakan saya, kapan kamu mau menikahi keponakan saya?" Ujar wanita itu

Fino menatap malas kepada wanita ini bagaimana wanita ini masih kekeh meminta Fino untuk menikahi keponakan nya.

"Apa anda sadar berbicara seperti itu kepada saya?" Ujar Fino dingin.

"Saya sangat sadar makanya itu saya meminta kepada kamu, setelah kecelakaan itu Amira sering merasakan pusing sampai dia beberapa kali izin tidak masuk kerja dan itu membuat dia menerima gaji yang tidak full sehingga dia di pecat dari kerja nya"

"Lalu kenapa anda meminta saya menikahinya saya sudah bilang tidak sengaja menabrak nya bukan tidak sengaja memperkosanya sampai membuatnya hamil" ujar Fino yang mulai kesal.

"Tapi kamu penyebab keponakan saya sering mengalami pusing. Dengan kamu menikahinya kamu memberikan nafkah kepadanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya"

Fino tak habis pikir dengan akal pemikiran wanita paruh baya ini bagaimana bisa dia kekeh ingin Fino menikahi keponakan nya.

"Kalau gitu saya bisa kembali membawanya ke rumah sakit untuk menghilangkan rasa pusing yang sering ia rasakan dan tidak perlu menikahinya"

"Tidak bisa kamu harus menikahinya"

Jika wanita paruh baya ini adalah seorang pria mungkin saat ini Fino sudah membuatnya tak berdaya dengan luka lebam dari tonjokan Fino.

Fino ingin sekali memukul wanita paruh baya ini tetapi karena Fino masih memiliki akal sehat dan rasanya tidak mungkin jika Fino memukul wanita dia tidak sekejam itu.

"Anda mau pergi sendiri atau saya akan memanggilkan satpam untuk menyeret anda" ujar Fino dengan tegas.

"Tidak sopan kamu ya mentang mentang kaya jadi seenaknya mengusir orang"

"Ok saya akan panggilkan satpam komplek untuk menyeret anda"

"Tidak perlu saya akan pergi sendiri, tapi saya akan datang kembali untuk meminta pertanggung jawaban kepada kamu"

"PERGI SAYA BILANG!!!" Fino sudah terlanjur emosi karena wanita itu yang masih keras kepala meminta pertanggung jawaban yang tidak masuk akal bagi Fino.

Setelah wanita itu pergi Fino kembali ke meja makan untuk melakukan sarapan. Setelah melakukan sarapan akhirnya Fino pun menuju ke kantor untuk mulai bekerja.

Sesampainya di kantor Fino menghampiri Satria untuk mengambil sebuah berkas yang akan dia tandatangani.

"Mana berkas yang harus gue tandatangani?" Ujar Fino yang seketika masuk ke dalam ruangan Satria.

"Fin astaga datang datang nggak ketuk pintu nggak salam, tiba tiba masuk bikin gue kaget tahu nggak. Kalau misalkan gue lagi ngapa ngapain gimana kepergok sama lo?" Ujar Satria yang merasa kesal kepada sahabatnya itu.

"Emang lu mau ngapain di kantor?"

"Ya ngapain kek, pas baca buku kek terus tiba tiba gue kaget lo masuk yang ada gue jantungan gara gara lo"

"Awas sampai lu macam macam di kantor"

"Itu muka kenapa kusut begitu pagi pagi?"

"Budenya Amira datang kembali dia minta gue tetap buat nikahin Amira" ujar Fino membuat Satria terkejut.

"Gila itu orang, lu jangan mau Fin gue tahu modus budenya itu gimana"

"Ya kali gue nikah sama janda anak satu gila kali gue"

"Janda anak satu? Maksud lo?"

"Lo nggak tahu, Amira udah punya anak satu?"

"Hahh serius lo, kalau udah punya anak ngapain budenya minta lo nikahin ntar gimana sama suaminya"

"Lo nggak dengerin gue bilang apa gue bilang janda anak satu yang berarti Amira sudah cerai"

"Dia udah jadi janda aja masih cantik kayak gitu, janganlah Fin ya kali lo yang perjaka dapatnya yang janda"

"Ada apa nih denger denger bahas janda-janda siapa janda?"

Dia adalah Bima Dharmawangsa sahabat Fino dan Satria yang baru beberapa minggu kembali ke Indonesia untuk melakukan proyek bersama dengan perusahaan Fino.

"Lo janda" ujar Fino lalu keluar dari ruangan Satria.

"Ehh Fin lo mau kemana gue samperin malah pergi" ujar Bima.

"Lo jangan ganggu dia dulu, lagi stres tu anak" ujar Satria

"Kenapa?"

"Lo inget cerita gue yang pas itu kan Fino nabrak cewe? Nahh budenya datang ke rumah Fino minta Fino buat nikahin cewe itu"

"Ohh yang itu, gila sihh. Emang ya sekarang kalau cewek nggak mandang harta kayaknya susah carinya"

"Nggak ada cewek yang memandang harta itu sih sebenarnya realistis cuma mungkin lu yang nggak mampu biayain mereka"

"Kenapa jadi gue?"

"Udahlah sana lo kalau mau ketemu sama Fino gue sibuk mau kerja"

"Lo bilang tadi jangan ganggu Fino dulu tapi sekarang lo ngusir gue"

"Ya lu ngapain gitu jangan ganggu Fino gangguin aja tuh sekretarisnya"

"Ya udah gue balik lagi aja ntar siang" setelah itu Bima pun pergi dari ruangan Satria.

Fino saat ini sedang berada di sebuah restoran untuk melakukan makan siang dia sedang makan siang bersama Satria dan Bima karena mereka baru selesai mengontrol proyek bersama.

"Sat nanti lo lanjutin pekerjaan gue ya, gue mau balik dulu" ujar Fino setelah selesai makan.

"Mau kemana lo?" Tanya Satria

"Gue mau ke rumah orangtua gue, papa ngabarin kalau mama lagi kangen gue"

"Ohh yaudah"

"Gue juga sekalian mau bicara sama papa masalah bude Mira yang minta gue buat nikahin Amira"

"Jangan lo pikirin lhh Fin mereka cuma mau uang Lo doang"

"Gatau kenapa gue kepikiran sama Amira Sat"

****

Maaf ya guys telat up sampai malam malam karena tadi gak sempet up lagi ada kerjaan dadakan akhirnya baru sempet up sekarang 😂

Silahkan di nikmati ceritanya ya

jangan lupa vote dan komen

Jumat, 02 Desember 2022

You're Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang