013

3.9K 193 4
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.

Hari ini Fino dan Amira akan melakukan fitting baju pengantin untuk di gunakan di acara akad nikah dan resepsi. Baju pernikahan mereka akan didesain oleh desainer terkenal teman dari Jihan Mama Fino.

Amira yang saat ini sedang bersiap menunggu jemputan dari Jihan Mama Fino untuk menuju ke bukit bersama sama. Kemarin Jihan meminta kepada Amira untuk kegiatan ke butik bersamanya sedangkan Fino nanti akan menyusul Setelah dia menyelesaikan pekerjaannya di kantor yang tidak bisa ditinggalkan.

(ROOM CHAT FINO DAN AMIRA)

Pak Fino

Mama akan menjemput kamu buat ke butik

Amira

Iya sudah tau

Pak Fino

Saya mengingatkan, takut kamu lupa

Amira

Saya belum tua jadi gak pikun

Pak Fino

Yakin tidak tua?
Kamu saja lebih tua dari saya

Amira

Tapi saya masih cantik walau udah tua

Pak Fino

Kamu benar
Kamu selalu cantik 🥰

Amira menahan senyumnya saat membaca pesan Fino yang memuji nya. Hahh dasar Amira memang selalu mudah di baperin hanya dengan kata kata dan perbuatan manis pria kepadanya.

Tak lama menunggu setelah saling berkirim pesan dengan Fino, sebuah mobil memasuki pekarangan rumah Amira.

"Ibu Jihan sudah sampai?"  Ujar Amira ketika menyambut Jihan di depan rumahnya.

"Iya maaf ya kamu menunggu lama tidak? Tau sendiri kan bagaimana kota ini?" Ujar Jihan.

"Tidak apa apa Bu" jawab Amira.

"Kamu calon mantu saya jangan panggil Ibu lagi, panggil saya mama saja ya biar sama seperti Fino" ujar Jihan kepada Amira.

"I-iya ma" jawab Amira malu malu.

"Nahh bagus. Yaudah ayo berangkat, Asya mana?" Tanya Jihan.

"Sebentar saya panggil dulu" ujar Amira lalu kembali masuk ke dalam rumah untuk memanggil Asya.

"Hallo Oma" sapa Asya kepada Jihan.

"Hallo cucu Oma, ya ampun pagi ini cantik sekali sihh kamu" ujar Jihan sambil menoel pipi cuby Asya.

"Oma Jihan juga cantik" jawab Asya.

"Ah cucu Oma bisa aja, yaudah ayo sayang masuk mobil kita berangkat sekarang" ujar Jihan kepada Asya.

****

Sesampainya di sebuah butik besar yang terkenal itu, Jihan melangkahkan kakinya bersama Amira dan Asya.

"Permisi, Ibu Dania nya ada?" tanya Jihan kepada salah satu pegewai butik itu.

"Mohon maaf dengan ibu siapa?" tanya karyawan tersebut.

You're Mine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang