47. Step Sibling

580 53 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

⚠️🔞⚠️

Gue langsung angkat kaki, menaiki motor dengan tergesa, kemudian hengkang dari tongkrongan diiringi teriakan Hagan yang bertanya ada apa. Gue turunkan kaca helm sebelum menaikan kecepatan kendaraan dan mulai membelah dinginnya angin malam di jalanan. Shit. Gue pikir Anaya enggak sampai sejauh itu dalam menyakiti diri sendiri. Gue pikir dia sekadar sering nangis hebat tengah malam sampai dadanya sesak. Ternyata sekarang dia berani melukai fisik. Jujur, gue makin takut. Anaya yang kerap bernarasi tentang ingin menyerah, gue ngeri dia beneran merealisasikan niatan gilanya.

[✓] Second LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang