38.pakhlawan

21 3 0
                                    


H
A
P
P
Y
R
E
A
D
I
B
G
🐻

Kini Gavin dan Athaya berada di ruang UKS, bahkan Gavin dengan gerakan cepat membeli kan Athaya seragam yang baru.

Tanpa lama-lama Athaya segera menggantikan seragamnya yang kotor dengan seragam yang baru.

Ingat Gavin bukan cowok yang tidak normal, ia laki-laki normal bahkan ia selalu mencoba untuk membuang pikiran buruk dan mengalahkan nafsunya demi Athaya, sangat terpuji bukan, tapi tanpa kita ketahui mungkin ada sesuatu juga di balik kebaikan Gavin.

Setelah berganti seragam, keduanya segera menuju ke dalam kelas, karna sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.

Kring.....

Bel pulang sekolah berbunyi, Athaya segera keluar dari kelas untuk menunggu jemputan dari supir pribadinya.

Belum sampai di gerbang sekolah, Athaya sudah di cegah oleh seseorang  yang kini sudah ada di hadapan nya, demi apa Athala mencegah gua....?pikir Athaya.

"Berhenti" Ucap Athala, memberhentikan langkah Athaya.

"Why...?" Tanya Athaya kenapa.

"Gua mau minta maaf soal tadi di kantin saat gua nertawain ello, pas ello jatuh tersungkur" Jelas Athala meminta maaf.

"Lo yakin....?" Tanya Athaya kini penuh selidik, sambil memicingkan matanya.

"Iya, ntah kenapa saat gua liat mata lo sebelum lo hilang dari penglihatan gua, gua ngerasa gak tenang, padahal gua gak kenal sama lo" Ucap Athala, menjelaskan apa yang ia rasakan sedari tadi.

Nyes...

Sakit rasanya mendengar kata tidak kenal dari mulut Athala, sedangkan dirinya adalah pacarnya, bagaimana bisa mungkin , tapi Athaya bersyukur setidaknya Athala masih bisa merasakan sesuatu tentang dirinya.

"Gua boleh peluk lo...?" Tanya Athaya hati-hati.

"Peluk....?" Tanya Athala tidak yakin.

"Iya, boleh...?" Athaya kembali bertanya.

"Mm boleh" Ucap Athala mengizinkan Athaya memeluk dirinya.

Belum sempat Athaya memeluk Athala, kini gengs Athala dkk datang, membuat Athaya menghentikan pergerakannya.

"Abang ngapain di sini, abang kan belum sembuh total, apalagi bareng cewek ini"sarkas Alhana.

" Dan lo, ngapain segala pekek acara ngomong berdua sama abang gua, inget yah, lo itu cewek murahan, jalang, pelacur dan beach jadi gak pantes ngomong sama abang gua"ucap alhana sambil menunjuk ke arah Athaya.

"Ooooo atau jangan-jangan kelakuan lo ini udah turun temurun dari keluarga lo, atau dari mama lo yang udah dead itu" Alhana kembali berucap.

Ucapan alhana kali ini sudah tidak bisa di tolerir lagi oleh Athaya, Athaya dengan lihai mengayunkan tangannya.

Plak...

Bunyi suara tamparan membuat semua orang yang ada di sekitar koridor sekolah membulat kan matanya, tidak percaya dengan apa yang di lakukan oleh Athaya sekarang, bagaimana bisa seorang Athaya yang Namanya sudah jelek justru malah lebih menjelekkan lagi namanya dengan berprilaku seperti ini, apalagi tidak satu dua siswa saja yang mengabdikan kejadian itu, tapi ini semua siswa dan siswi yang menyaksikan.

Wound In Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang