33.Kecelakaan

60 5 0
                                    

Sepulang sekolah Athaya segera bergegas menuju ke cafe starla, dan Athala memang belum sampai di sana, akan tetapi ada siswa yang berseragam sama dengan dirinya lagi duduk di area luar cafe, mungkin ia juga ada urusan, pikir Athaya.

"Berhenti" Ucap seseorang itu.

"Lo ngomong ke gua...?" Tanya Athaya bingung.

"Hmm" Ucap seseorang itu sambil berdehem pelan.

"Ada apa...?jangan bilang kalau lo yang ngajak ketemuan sama gua di sini"ucap Athaya.

"Hmm"seseorang itu berdehem kembali.

" Terus tujuannya apa lo nyuruh gua dateng ke sini, awas kalau sampai gk penting, lo udah nyia-nyiain waktu gua tahu"cerocos Athaya.

"Nih" Ucap seseorang itu, sambil mnyodor kan sebuah HP, yang dimana sudah ada vidio yang tertera di layar HP itu.

Di dalam HP itu berisikan sebuah vidio yang dimana Athala lagi menjadikan Athaya sebagai taruhan, dan juga rekaman Audio saat Athala mengatakan kemenangan dari taruhan itu.

Athaya langsung membekap mulutnya sendiri,vidio apa ini....?bagaimana bisa Athala yang di kenal baik selama ini malah menjadikan dia sebagai bahan taruhan.

"Maksud nya apa....?" Tanya Athaya berusaha kuat sekarang.

"Sesuai yang lo liat, itu kenyataannya" Ucap seseorang itu.

"Ini gak mungkin, gua tahu Athala gak mungkin sejahat ini sama gua, bahkan hanya untuk mendapatkan hadiah yang gak seberapa itu" Ucap Athaya sambil berusaha menepis pikiran buruknya.

"Ternyata menyadarkan orang yang udah cinta buta susah yah   padahal udah jelas di vidio itu"ucap seseorang itu tak kalah sengit.

"Dapet dari mana lo vidio ini hah!lo bohong, iya kan...? Lo pasti bohong, Athala gak akan pernah berbuat seburuk ini" Ucap Athaya masih menyangkal.

"Sekarang lo mikir pakek logika deh Ay,lo kenal dia cuman sekali, dan setelah itu dia langsung deketin lo, apa lo gak curiga...?" Tanya seseorang itu.

"Tapi gua yakin itu bohong, kenapa semuanya terjadi seperti boomerang bagi gua, masalah gua belum selesai, dan sekarang  sudah ada fakta baru" Ucap Athaya.

Hiks

Hiks

Hiks

Runtuh sudah pertahanan Athaya kali ini, ia sudah tak kuasa menahan air matanya yang mau keluar, bahkan sekarang ia bingung, apa yang harus ia lakukan sekarang.

Seseorang itu tak kuat melihat perempuan di depannya kini yang semakin rapuh dengan kenyataan di depannya, ia secara membawa Athaya ke dalam pelukannya untuk menenangkan Athaya.

Namun dari kejauhan tanpa mereka sadari, se pasang  mata melihat mereka, siapa lagi kalau bukan Athala.

Athala baru saja sampai di parkiran cafe starla, namun saat ia ingin masuk ke cafe starla, ternyata di depan cafe starla sudah ada tontonan menarik untuk ia lihat sekarang.

Athala segera mendekat ke arah dua orang yang lagi berpelukan saat ini, padahal Athala lagi salah paham sekarang ygy.

Prok

Prok

Prok

Tepukan tangan yang di berikan Athala menyadarkan kedua orang yang tadi berpelukan, bahkan atensi dua orang tadi sudah mengarah ke arah Athala.

"REGAN DAN ATHAYA, yang satu nya brengsek yang satunya lagi murahan" Ucap Athala sengit.

Dan yaps seseorang tadi Adalah Regan,mungkin kalian sudah bisa menebak karna part yang menang taruhan sudah sangat jelas yah.

Regan kini sudah meredam emosinya, apa-apaan ini, kenapa justru ia yang  di tuduh oleh Athala.

"Cocok juga yah, kalian kalau di jadiin pasangan, kayak pas aja gitu, Sama-sama gak tahu diri" Ucap Athala.

"Cih, bahkan gua lebih baik di bandingkan lo, se brengseknya gua, gua gak pernah jadiin perempuan sebagai bahan taruhan" Ucap Regan tak kalah sengit.

Kini mata Regan dan Athala beradu pandang seperti ingin memangsa mangsanya saja sekarang.

"Maksud lo apa ngomong kek gitu...?" Tanya Athala pura-pura gk tahu.

"Tha udah tha, lo gak usah berlagak kayak orang yang gak tahu apa apa deh,sekarang lo jujur sama gua, apa maksud dari vidio ini" Ucap Athaya tanpa basa basi menyodorkan ponsel yang berisikan vidio tadi.

Mata Athala seketika membulat, siapa yang berani mengambil vidio nya dia secara diam-diam seperti ini, mustahil kalau ada pun karna gak ada yang berani dengannya.

"Ini bohong, ini gak bener, gua gak se brengsek itu buat jadiin lo sebagai bahan taruhan" Ucap Athala kekeh.

Plak...

Suara tamparan yang membuat siapa saja yang mendengarnya terasa ngilu, tapi tidak dengan Athala, justru ia sekarang bingung bagaimana ini bisa terjadi.

"LO BRENGSEK THA,kenapa lo jadiin gua sebagai taruhan tha, kenapa...?" Tanya Athaya marah.

"Gua-gua" Ucap Athala gagap.

"Kenapa lo seketika jadi gagap kek gini, bukannya lo bilang ini gak bener" Ucap Athaya menantang.

Athala hanya diam mencerna ucapan Athaya tadi.

"Lo jahat banget tahu gak, jadi ini alasannya lo deketin gua hah! " Marah Athaya .

"Lo aja yang bego, gampang baper sama gua" Terang Athala tak mau kalah.

"Jadi sekarang lo mau yang paling menang di sini hah! Brengsek tahu gak lo, bahkan lo udah tahu semua tentang gua dan keluarga tapi kek gini balasan lo ke gua tha!"Athaya kembali berucap.

" Stupid " Ucap Regan.

Tanpa sepatah kata pun Athaya pergi menyeberangi jalan, tanpa Athaya sadari dari kejauhan terdapat mobil sedan hitam yang mengarah ke arahnya , saat mobil itu mulai mendekat, bahkan mobil itu seperti memang sengaja untuk mencelakai Athaya.

ARGAHHHHHH teriak Athaya ketika mobil itu semakin dekat.

"ATHAYA, AWASSSSS"ucap Athala dan Regan bersamaan.

BRAK....

Suara dentuman keras aspal itu sangat terdengar ke setiap penjuru di area itu, bahkan sekarang darah merah sudah berceceran di mana mana,darah yang keluar dari kepala hidung dan telinga mengalir deras, bahkan baju yang semulanya rapi, kini sudah  sobek di beberapa bagian tubuhnya.

"ATHALA" teriak Regan dan Athaya.

Yah seseorang yang di tabrak adalah ATHALA, karna saat mobil itu hampir mendekati Athaya, Athala  segera berlari mendorong Athaya ke tepi jalan, namun siapa sangka justru malah dirinya yang tertabrak.

"ATHALA wak up pleaseee" Ucap Athaya mohon, air mata kini semakin turun dengan deras.

"Tha bangun tha" Ucap Regan mencoba untuk menyadarkan Athala.

"Hey bangun sayang,please bangun, gua udah maafin lo tha, tapi bangun dulu yah, jangan pergi ninggalin gua" Untuk pertama kalinya Athaya memanggil Athala dengan sebutan sayang.

"Tha bangun please bangun, gak kek gini cara nya tha, bangun" Ucap Athala sembari mengguncang pelan badan Athaya.

"Bak mending temannya di bawa ke rumah sakit secepatnya, agar pendarahan nya cepat di atasi oleh dokter" Ucap warga yang juga ikut membantu.

Regan bergerak cepat, menghentikan taksi yang lewat, dan segera membohongi tubuh Athala ke dalam taksi, di samping Athala sudah terdapat Athaya yang menemani, Regan mengikuti mobil taksi dari arah belakang.

Sedang kan seseorang di balik mobil yang sudah menabrak Athala kini tersenyum smirk dengan mendefinisikan wajah iblis.

"Mari kembali bermain dengan ku Athaya zelina Caroline" Ucap seseorang itu dalam hati.

Dan seseorang itu segera menancap gas dengan cepat.

Jangan lupa tinggalkan jejak yah.

TBC.

Wound In Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang