39.Berubah

153 5 0
                                        

H
A
P
P
Y
R
E
A
D
I
N
G
🐻

+628177*********
Gua mau ketemu sama lo sekarang.

Bella
Dimana..?

+628177*********
Posisi 📍

Bella
Ok.

Di cafe Astro.

Kini dua orang yang berbeda gender lagi duduk berhadapan dengan minuman dan beberapa makanan yang terhidang di depan mereka.

"Gua mau berhenti kerja sama, sama lo, dan ini bayaran yang waktu itu lo kasih ke gua, gua kembaliin" Ucap seseorang itu sambil menyodorkan amplop besar berwarna coklat.

"Lo yakin...? Gua bisa aja cabut fasilitas rumah sakit untuk bunda lo yang penyakitan itu"ucap Bella dengan smirk di bibirnya.

"Lo pikir gua gila uang hah! Bahkan gua gak sudi masukin uang haram ke dalam tubuh bunda gua" Bantah seseorang itu.

"Gak usah munafik yah, gua tahu lo butuh banget tuh uang, jadi gak usah sok- sok an" Nyalang Bella tidak Terima.

"Emangnya lo mau bunda lo yang penyakitan itu, ikut orang tua lo yang udah dead itu hah!" Bella kembali berucap.

Ucapan Bella membuat seseorang itu diam sebentar, ada benernya juga yang di katakan Bella, tapi ada orang yang tersakiti hanya karna mendapatkan keuntungan untuk dirinya.

"Gua tetep dengan tujuan utama gua, buat berhenti kerja sama, sama lo" Ucap seseorang itu.

"Jangan bilang lo mau berhenti kerja sama sama gua, karena cewek itu hah..!? Jawab! Lo iba kan sama dia, lo bersimpati kan...? Atau lo mulai ada perasaan" Tuduh Bella nyalang.

"Eh inget ya vin, lo tuh baru sehari sekolah di sekolah gua, jadi gak usah sok-sok an jadi pahlawan, pakek mau berhenti kerja sama sama gua" Ucap bella.

Ya seseorang itu adalah gavin, biar kalian tahu bahwa seseorang pria yang berada di bar sama hotel itu adalah gavin, loh athaya kok bisa gak kenal...? Nah kenapa athaya bisa gak kenal karna sebelum mereka memulai rencana itu, wajah dan penampilan gavin sudah di rubah 99% untuk tidak di kenali oleh siapapun.

Setelah gavin melihat penderitaan athaya, kini gavin sadar bahwa apa yang ia lakukan itu salah, meskipun ia butuh uang dengan cepat sekalipun

"Gua gak mau athaya selalu makan hinaan dan makian dari orang-orang di sekolah hanya karena hal yang gak pernah ia lakukan" Cerca gavin.

"Lo peduli...? Terus gimana ya, kalau seandainya athaya tahu, kalau penyelamatnya yang selama ini ada untuk dia ternyata adalah dalang di balik semua penderitaan nya sekarang, waw" Ucap Bella menakut-nakuti.

"Ck, maksud lo apa beach!" Bentak gavin.

"Iya, gimana kalau gua sehabis pulang dari sini langsung kasih tahu athaya aja, kalau lo adalah cowok yang tidur dengan dia di hotel, se kecewa apa cobak si athaya, atau mungkin dia bakalan benci seumur hidup nya sama lo" Bella kembali berucap.

"Bastard, awas aja kalau sampek lo bongkar semuanya, gua bisa lebih kejam dari itu paham lo, dan tekad gua tetep bulat, gua berhenti kerja sama sama lo, paham"ucap gavin terakhir kalinya sebelum keluar dari cafe itu.

"Lo liat aja vin, rupanya lo mau main-main sama gua" Monolog Bella.

o0o

Ke esokan harinya, semua masih berjalan lancar, mulai dari Athaya yang  berangkat ke sekolah tidak terlambat lagi, bahkan kini ia sudah sampai di sekolah.

Tiba-tiba cowok jakung dengan balutan jaket hitam duduk di samping nya, tapi bukan sebangku lagi, tapi ini beda bangku yah.

"Loh vin, kenapa lo pindah...?lo gak duduk di sini...?" Tanya Athaya tiba-tiba.

Hening, tidak ada jawaban dari sang empu yang di tanya, gavin mulai berdiri dari bangku yang baru saja ia duduki, tapi kini ia malah berpindah ke sudut kelas yang dimana masih ada bangku kosong.

Perubahan, dan berpindahnya tempat duduk gavin, membuat Athaya heran dengan gavin sekarang, ada apa dengannya...? Apa aku ada salah...?pikir Athaya.

"Eh kayak nya gavin udah tahu deh tentang si Athaya makanya ia pindah tempat duduk"

"Bener tuh, kan gua udah bilang dari awal, gavin masih aja duduk sebangku sama tuh cewek"

"Gk jadi caper tuh cewek"

"Mana pertanyaannya di kacangin lagi"

"Malu lah masak nggak ye kan..."

"Vin mending duduk sama gua aja, dari pada lo sendirian ye kan... "

Bisikan temen sekelas Athaya membuat Athaya sakit telinga saja, bagaiman bisa mereka menyimpulkan hal yang belum tentu benar.

Perubahan gavin tidak sampai di situ, kini gavin memang seprti ada perubahan, tapi Athaya belum tahu apa penyebabnya.

Saat jam pelajaran biologi, di bagi menjadi beberapa kelompok, nah gavin dengan Athaya satu kelompok, tapi gavin justru menolak sekelompok dengannya, ada yang aneh bukan.

"Vin lo kenapa sih...?gua ada salah yah sama lo...?tapi perasaan gua gak buat sesuatu yang salah" Kini Athaya berani membuka suara duluan.

(Lo gak salah zee, tapi gua yang salah, gua yang banyak dosa sama lo)ucap gavin dalam hati.

"Minggir" Ucap gavin berusaha tidak menanggapi ucapan Athaya tadi.

"Vin gua tahu lo, lo gak kek gini vin, gua tahu lo baik kok, dan perubahan lo ini ngebuat gua gak enak tahu" Ucap Athaya.

"Terus...?lo gak usah sok kenal sama gua, perempuan murahan kayak lo, gak pantes temenan sama cowok suci kayak gua, nyesel gua bela lo kemarin, kalau gua tahu lo perempuan murahan gak bakalan gua tolongin lo" Ucap gavin.

Ucapan gavin membuat Athaya tertampar, gavin yang di kenalnya kemarin kini berubah hanya karna mengetahui rumor itu.

"Dan asal lo tahu, gua nolongin lo kemarin, hanya karna pengen ngeliatin tubuh lo yang lagi tercetak jelas, lo pikir gua bukan pria normal hah! Ya kali gua bantuin lo dengan embel-embel makasih doang, hahahah"ucap gavin.

Tes...

Air mata turun dengan sendirinya di pipi Athaya, ucapan gavin membuat dia benar-benar hilang semangat sekarang, terasa lemas kaki yang tadi nya tegar.

"Makasih kemarin lo udah mau bela dan nolongin gua, gua permisi" Pamit Athaya segera keluar dari kelas.

Suasana kelas kini tidak kondusif lagi setelah kepergian Athaya.

(Maaf zee, maafin gua, ini juga demi kebaikan kita, biar lo benci gua dengan cara kayak gini aja, dari pada lo benci gua karna kesalahan terbesar yang gua lakuin ke lo) ucap gavin dalam hati.


Aduh gimana part kali ini.
Jangan lupa tinggalkan jejak.

TBC.

Wound In Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang