20.Sindrom toktok

25 6 0
                                    

Ternyata kalau mau up cerita tuh butuh niat yah, kalau gak ada niat kek apa gituuuuu, dari judul bab kalian udah bisa nebak gak sih...?

H
A
P
P
Y
R
E
A
D
I
N
G
🐻

Di LHS

Tepat nya di kelas Athala , semua murid sudah siap dengan buku tulis dan beberapa alat tulis lainnya.

Sedangkan tempat duduk di bagian pojok, terdapat Athala dkk yang asik mengobrol.

Saat sedang asik mengobrol, tiba tiba ada guru yang masuk untuk mengajar di kelas itu.

"Selamat pagi anak-anak" Sapa pak doni .

"PAGI PAK" jawab anak- anak serentak.

"Bagaimana kabar kalian..?" Tanya pak doni sekali lagi.

"KAMU NANYA" jawab anak-anak serentak di sertai dengan gelak tawa.

"Ya udah biar aku kasih tahu yah , model rambut aku ini, model cepmek " Jawab pak doni dengan wajah masam.

"RWRRRRR" Jawab Anak-anak serentak.

"Sudah sudah, biarin lah si alip yang viral, ntar kalian malah sindrom kamu nanya lagi"terang pak doni.

" Sebelum lanjut ke bab selanjut nya, PR minggu lalu silahkan kumpulkan" Ucap pak doni.

Semua murid maju bergiliran untuk mengumpulkan PR masing-masing, berbeda dengan  Athala dkk, di sana mereka bersikap tenang seolah olah tidak terjadi apa-apa.

"Ini hanya 28 orang, 4 nya lagi kemana..? Jangan bilang kamu lagi Athala dan teman-teman kamu itu"ujar pak doni.

"Gini ya pak, biar saya kasih tahu, PR itu kan gak salah apa apa nih sama saya, ngapain saya kerjain cobak, ntar dosa lagi sayanya, kalau dosa ntar gak jadi masuk surga atuh bapak" Canda Jonathan, meskipun sedikit panik.

"Lagian nih ya pak, ada pepatah bilang, rumah kedua seorang siswa adalah sekolah, lah kepanjangannya PR kan (pekerjaan rumah) , jadi murid gak papa lah kalau mau ngerjain PR di sekolah, kan ini rumah ke dua kita yak gak guys" Ujar Noval menimpali.

"Iya Pak, kita juga sebagai murid gak boleh tidur di kelas, ya udah kalau di rumah jangan di suruh belajar donk, biar adil" Ucap Athala menambahi.

"Kalian ini, pusing bapak ngadepin kelakuan kalian , sekarang kalian ikut bapak ke ruang BK" Pasrah pak doni.

Keempatnya segera keluar dari kelas menuju ke ruang BK, dengan mengikuti pak doni dari arah belakang, terlihat sekali wajah mereka yang tidak ada tampang tampang takut atau khawatir.

Saat sampai di ruang BK, dengan tidak tahu sopan santun mereka malah duduk di atas sofa yang sudah tersedia di ruangan itu, padahal belum ada yang mempersilahkan, yang lebih tidak tahu malunya lagi si Noval ama Jonathan sudah memegang setoples cemilan di tangan masing-masing.

"Astaghfirullah, kalian lagi" Seru pak Andi selalu guru BK.

"Kalian lagi, kalian lagi, eneg saya ngeliatin wajah tengil kalian terus yang masuk ke ruangan ini"ujar pak Andi dengan nada yang terdengar putus asa.

Wound In Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang