Kalau kalian berfikir ini hanya mimpi Athala, jawabannya bukan, ini berbeda dr beberapa cerita lain 🙃
H
A
P
P
Y
R
E
A
D
I
N
G
🐻Sesampainya di bandara bertepatan dengan papa Arkan yang juga tiba di bandara, mereka berdua tanpa bertegur sapa langsung menuju ke arah penjaga resepsionis tentang korban jatuhnya pesawat.
Mereka berdua langsung menuju papan informasi data-data penumpang yang ikut dalam penerbangan AA.
Satu persatu nama di baca oleh keduanya, bertepatan di bagian tengah nama Athaya zelina Caroline muncul, seketika hati keduanya runtuh, tak kuat menahan tangis ayah Arkan langsung berlutut.
"Tuhan bukan ini yang aku ingin kan untuk putriku, tapi kenapa semua ini terjadi kepada putriku, aku tidak benar-benar membenci nya Tuhan, aku hanya ingin ia menjadi perempuan mandiri seperti ibunya, maafkan aku Tuhan" Monolog papa Arkan.
"Nggak, itu gak mungkin nama Athaya, dia bilang sendiri, kalau dia sayang sama gua waktu itu, dan gua juga nepatin janji buat gak ninggalin dia, tapi kenapa justru malah dia yang ninggalin gua" Monolog Athala dalam hati.
"Pak, ini cuman berita hoaks kan pak...? Semua ini gak bener kan pak" Tanya Athala dengan air mata yang bercururan.
"Kami mohon maaf, tapi ini semua memang kenyataannya yang terjadi, ini sudah kehendak yang di atas" Ucap penjaga bandara.
Arghhh....
Teriak Athala sambil memukuli pilar yang ada di belakangnya.
"Siapa kamu...?" Tanya papa Arkan.
"Saya Athala" Jawab Athala.
"Saya tidak kenal dengan kamu, tapi kenapa kamu malah mencari nama putri saya, bahkan kamu sampai sesedih itu" Ucap papa Arkan.
"yang jelas, saya menyayangi Athaya dengan sepenuh hati saya, tidak seperti anda yang berani bermain tangan kepada putri anda sendiri" Ucap Athala dengan tegas.
"Maksud kamu...?" Tanya papa Arkan bingung.
"Hahaha, sekarang anda amnesia yah, Pura-pura lupa, hei anda ingat tidak saat anda menampar putri anda sendiri, menyita fasilitas dia, ingat tidak? yang saya tahu, tidak ada seorang ayah yang berani bermain tangan dengan anak nya, apalagi seorang perempuan" Jelas Athala dengan sorot mata tajam.
"Tahu apa kamu tentang saya, tidak usah ikut campur kamu, kamu hanya mengakui tentang itu saja, apa kamu tahu Athaya telah membuat kesalahan besar" Ucap papa Arkan membantah.
"Terus apakah dengan cara bermain tangan semua masalah itu selesai...?tidak om, bahkan mungkin fisik nya emang sembuh ,bekas tamparan itu sudah mulai pudar, tapi batin dan hati nya akan terus membekas, apa anda tidak berfikir ke arah sana hah!" Marah Athala.
"Kamu masih kecil, tidak usah sok tahu dengan urusan keluarga saya, paham kamu, lagian kamu juga bukan siapa-siapa nya putri saya!" Bantah Athala.
"Saya pacarnya, saya yang mendengar keluh kesahnya, saya juga yang menjadi teman sekaligus tempat bersandar nya di saat dunia lagi tidak baik-baik saja untuk dirinya" Jelas Athala.
"Dan sekarang anda lihat, putri yang selama ini anda abaikan sekarang sudah pergi, pergi untuk selama-lamanya, puas anda hah!?" Marah Athala.
"Say-saya menyesal" Ucap papa Arkan menyesal.
"Sekarang anda menyesal, dari kemarin-kemarin anda kemana saja hah! Buta...?nggak kan, jadi pastinya anda bisa membedakan mana yang baik dan buruk"jelas Athala segera pergi dari kerumunan orang-orang yang juga sedih atas kecelakaan itu.
"Maaf, maafin papa aya"monolog papa Arkan.
o0o
Hospital Leonard.
Semua orang lagi berkumpul di ruangan Alhana, bunda Andini yang merasa bersalah kepada athaya tidak sedikit merasakan kesedihan,apalagi melihat reaksi anaknya yang brutal seperti itu setelah mengatahui berita kecelakaan nya athaya.
"Yah, bunda menyesal yah, udah buat Athaya sedih waktu itu" Ucap bunda Andini sambil menangis di pelukan ayah Adinata.
"Udah bun,semuanya takdir" Ucap ayah menenangkan.
"Om, tante, jo pergi dulu yah sebentar" Pamit jo di ikutin naufal dari arah belakang.
Seusai berpamitan kini keduanya berada di rooftop rumah sakit sambil memandang indahnya bulir-bulir bintang di langit.
"Val, ini bukan mimpi kan...?dia beneran udah pergi....?" Tanya Jonathan dengan tatapan kosong.
"Dia belum pergi jo, kita belum tahu,karena semuanya masih dalam pencarian, jasad nya aja belum ada di depan mata" Ucap naufal positif thinking.
"Terus gimana kalau dia bener-bener pergi....?gimana dengan sahabat kita atha val...?meskipun atha waktu itu bilang gak suka, gimana kalau perasaan itu nanti tumbuh dengan sendirinya" Ucap Jonathan dengan berbagai macam pertanyaan.
"Kita doa in aja semoga semuanya baik-baik aja, udah yuk, kita balik ke ruangan Alhana, takut om dan tante nyariin" Ajak naufal.
Menyesal, sedih, juga mereka rasakan saat ini, menyesal karna taruhan dan juga perkataan mereka, ya meskipun mereka belum 100% menyadari kebenarannya. Sedih karena rasa takut akan kedepannya.
Kembali nya naufal dan Jonathan membuat suasana ruangan itu kembali seperti semula, tenang dan nyaman.
o0o
Sedangkan athala sekarang lagi menikmati smeilir angin dengan mengendarai motornya di jalanan, tak lama serintik hujan jatuh dengan sendirinya.
"Ay, apa lo bener-bener ninggalin gua...?" Tanya Athala kepada dirinya sendiri.
Arghhhhhh.....
Teriak Athala di tengah tengah hujan, berhubung jalanan lagi sepi di manfaatkan Athala untuk bermain di arena jalanan.
Kini Athala menepikan motornya di tepi jalan, dimana tempat itu merupakan tempat pertama kali ia bertemu dengan Athaya, bahkan kenangan itu kini terlintas di kepalanya seperti kaset rusak.
"Hiks... Seharusnya gua yang ninggalin ello, bukan malah sebaliknya,permainan apa yang lagi lo ciptain hah!GUA BENCI LO ATHAYA ZELINA CAROLINE tapi gua juga sayang sama lo" Ucap Athala di akhir kalimatnya.
"Gua benci- benci sama kenyataan ini ay, kali ini bukan lo yang benci sama takdir, tapi gua juga, kenapa disaat gua udah sayang sama lo, tapi semesta malah ngambil lo dari kehidupan gua"monolog Athala.
"Pertama kali gua ketemu lo, lo perempuan cantik yang gua temuin setelah bunda dan adik gua, bahkan clara pun kini posisi nya tergeser oleh lo di hati gua, seminggu lagi ujian sekolah ay, terus acara kelulusan kelas XII, tapi lo gak ada, hahahah lucu yah " Ketawa Athala.
"Kenapa lo bisa sebodoh itu sih tha, bodoh banget sampek nyia-nyiain cewek sebaik dan secantik dia, padahal dia gak minta hal lebih ke ello, selain minta waktu dan pundak lo untuk bersandar,lo boleh marah ke gua Ay, tapi jangan pergi" Monolog Athala.
Setelah lama bermonolog dan bermain hujan, kini Athala kembali mengendari motornya, ntah menuju rumah sakit atau ke tempat lain.
Gimana part kali ini....?
Jangan lupa tinggalkan jejak yah.TBC.

KAMU SEDANG MEMBACA
Wound In Story (END)
Fiksi RemajaIni bukna kisah tentang cewek yang ngejar ngejar cowok Ini juga bukan cerita ketos dan badbgrils Ini juga bukan cerita geng motor bad grils ataupun badboy Ini juga bukan cerita transmigrasi perpindahan jiwa. Buttttt ini cerita seorang cewek yang d...