08

473 80 3
                                    

Beberapa hari setelah diumumkan nya nama-nama yang ikut olimpiade itu, mereka yang namanya terpanggil sekarang belajar dengan sangat serius. Mereka seakan-akan tidak punya waktu untuk beristirahat. Lain halnya dengan Taehyung, laki-laki itu terlihat santai dan biasa saja disekolah padahal di rumah dia sudah ketar-ketir melihat pesaingnya yang begitu ambis belajar.

"Sial, dari tadi gw ngerjain elu! Tapi sampe sekarang belum nemu-nemu juga jawabannya!." Omel Taehyung sembari mengacak rambutnya.

"Mandiri kenapa sih!? Manja banget jadi soal."

Agaknya Taehyung stress menghadapi angka-angka yang ada di lembaran bukunya. Ternyata orang pintar bisa stress juga ya?

Taehyung meraih ponselnya yang seakan-akan memanggil nya untuk dimainkan. Jemarinya sudah mulai naik-turun, mengscroll apa saja yang sedang tertampil kan di layar ponsel nya.

Taehyung mendesah, tangan nya terhenti saat melihat sebuah nama yang ada di kontak telepon nya. Kim Jisoo.

Di pencetnya nama tersebut sampai menampilkan room pesan yang masih kosong. Ya, Taehyung belum berani mengirim pesan kepada Jisoo. Pikirnya nanti gadis itu akan terganggu dan berakhir memblokir kontaknya. Tidak sadar diri emang, padahal di sekolah dia sering mengganggu Jisoo.

"Chat ga ya?." Gumamnya disaat tangan nya sudah mengetik sesuatu di keyboard nya.

Setelah berpikir panjang sembari bergumam-gumam tidak jelas, akhirnya Taehyung memutuskan untuk tidak jadi mengirim pesan pada Jisoo. Di pandangi lagi room chat yang masih kosong itu,
"Kenapa WhatsApp Jisoo ga pake profil sih? Instagram nya juga di privat. Gw kan penasaran."

Taehyung pun beralih aplikasi ke instagram, di ketiknya di pencarian nama akun instagram milik Jisoo, terlihat disana yang memfollow Jisoo hanya Jungkook dan Somi. Ada 5 postingan, hal itu lah yang membuat Taehyung penasaran. Haruskan dia bajak hp Jungkook? Pikirnya.

Menghela nafas panjang. Akhirnya Taehyung menghempaskan hp nya ke samping dan menarik selimutnya untuk menutupi tubuhnya. Dia ingin mengistirahatkan otak sarafnya sampai harus kembali berpikir keras esok pagi. Entah itu untuk materi-materi olimpiade atau cara untuk mendekati Jisoo tanpa membuat gadis itu kesal.

--------------------

Koridor sekolah sangat ramai membuat Jisoo menghela nafasnya melihat para siswa-siswi yang berjalan sembari bercanda yang bisa saja membuat orang lain merasa terganggu. Tidak! Sepertinya hanya dia yang merasa terganggu.

Jisoo pun akhirnya memilih duduk disalah satu kursi taman yang masih kosong, Jisoo memutuskan untuk duduk di sana sembari bel masuk berbunyi. Di keluarkan nya buku-buku yang akan dipelajarinya untuk menghilangkan rasa bosan.

"Widihh! Pagi-pagi udah ngambis aja."

Jisoo menolehkan kepalanya kesamping setelah mendengar mulut manusia laknat yang mengejeknya. Dan ya! Ternyata si pemilik mulut jahanam itu adalah temannya Jungkook, Park Jimin. Dibelakangnya juga ada Jungkook dan manusia yang menghantui pikiran Jisoo beberapa hari ini.

Jisoo tidak merespon ejekan Jimin, dia kembali memutar tubuhnya dan fokus pada buku-bukunya. Baginya Jimin hanyalah angin lalu yang tak perlu dianggap keberadaan nya, kejam memang.

Dan dengan tidak tau malunya, mereka bertiga malah duduk disebelah Jisoo, membuat gadis itu risih dan menatap tajam kearah Jungkook.

Jangan menggangguku, sialan!

Begitulah arti sorot mata Jisoo saat bertemu dengan mata Jungkook yang sial nya memasang tampang bodoh seolah-olah tidak mengerti dengan tatapan maut Jisoo.

MY ICE GIRL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang